XM:24

988 79 4
                                    

Tangan yang menggeletar hebat menggenggam erat luggage yang berada di sisi setelah keluar dari balai pelepasan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tangan yang menggeletar hebat menggenggam erat luggage yang berada di sisi setelah keluar dari balai pelepasan. Mata di halakan ke arah Jovian dan Mel yang bertengkar sebelum di halakan ke arah Alesya yang sibuk dengan panggilan tanpa menghiraukan dirinya yang kaku.

luggage di tarik setelah namanya di panggil Mel yang berdiri di sisi sebuah kereta. " jangan takut Vy, orang takkan kenal kau selagi kau Zyra Walther. Just calm down" kepala hanya di anggukan perlahan sebagai jawapan. Belum sempat dirinya beralih ke arah Alesya tangannya segera di tarik Jovian agar duduk di samping si jejaka.

"sit with me dear" dirinya hanya mampu akur dengan arahan yang di berikan sebelum hanyut dengan lamunan. Terasa usapan lembut pada tangan sebelum jari di tarik Jovian sehingga terasa sesuatu di letakkan pada jari manisnya. Mata segera terbuntang luas melihat cincin bertatahkan berlian yang di letakkan pada jari manis yang kosong sehingga mendapat perhatian dari Mel dan Alesya.

"what-" belum sempat dirinya berbicara, dengan segera di potong si jejaka. "Just to make sure everyone know that your mine, honey" pandangan menggoda si jejaka hanya di balas dengan tatapan sayu. ' i'm sorry i can't be yours' dirinya hanya mampu mengukirkan senyuman kecil sebelum membuang pandang keluar.

Tangan yang berada di dalam genggaman Jovian tidak di hiraukan sebelum mata tertutup rapat dan terasa usapan pada kepala membuatkan dirinya terkenang akan si jejaka ketika berada di glass house. Tubir mata yang mula terasa panas sedaya upaya di tahan, dirinya hanya mampu memendam meskipun hati yang menanti menghasilkan irama rindu yang menggunung buat si jejaka.

Untuk seketika dirinya berasa tenang sebelum terasa usapan pada lengan membuatkan dirinya segera memandang si jejaka yang tersenyum manis ke arahnya. "Wake up dear, kita dah sampai" kepala hanya mampu dianggukan perlahan bersama tangan yang masih setia di dalam genggaman si jejaka.

Cahaya terang yang menghiasi wajah segera di tutup menggunakan tangan yang bergerak bebas sebelum pandangan di halakan ke arah sebuah mansion yang seakan istana terpapar indah di hadapan mata. "welcome to Zochovic family house" suara Jovian yang menyapa membuatkan dirinya segera memandang si jejaka yang berada di sisi.

Beberapa pengawal yang bersuit hitam menapak perlahan ke arah mereka sebelum luggage yang berada di dalam kereta di keluarkan untuk di bawa ke dalam rumah. Sekali lagi jantung seakan berdegup tidak sekata apabila diri semakin menghampiri pintu utama yang tersergam kukuh di hadapan.

Tanpa amaran tangannya segera di tarik menuju ke arah seorang wanita yang berdiri di hadapan pintu utama, tersenyum manis melihat dirinya di tarik manja si jejaka.

"abuela! i miss you" tangan yang berada di dalam genggaman segera di leraikan si jejaka, sebelum tubuh wanita yang tersenyum manis ke arah mereka di tarik masuk ke dalam pelukan, membuatkan dirinya turut tersenyum melihat aksi manja si jejaka pada wanita yang di gelar 'nenek'.

"yeke rindu? Kenapa tak balik bila rindu?" suara wanita yang seakan mengejek segera di balas dengan sengihan dari si jejaka sebelum pandangan mata di halakan ke arahnya. "and who is this? The beautiful young lady, such like an angle in front of me" pujian dari wanita yang berada di hadapan membuatkan dirinya segera menunduk malu kerana di puji.

"this beautiful young lady is my angle,abuela" tubuh segera di tarik rapat si jejaka sebelum terasa tangan yang melingkar di bahu. "oh Dios mío! She is too beautiful for you Jovian" usai mendengar bicara wanita yang masih tidak lengkang dengan senyuman membuatkan wajah Jovian segera cemberut melihat wanita tersebut.

"fine! She is too beautiful for me but one thing that you should knew is, she's mine" dengan bangga dirinya berkata sebelum tubuh si jejaka di rengkuh dari belakang. "oh please la Jovian! Bukan kau je yang nak jumpa abuela, bagi la laluan untuk cucu kesayangan dia nak lalu pulak, idiot!"

Wajah Mel yang selamba memeluk abuela di berikan jelingan sebelum rambut si gadis di tarik kuat si jejaka. "Damn! Jovian Lupert Zochovic, kau memang nak makan kaki aku lepas ni" tubuh si jejaka yang telah lenyap di sebalik dinding, membuatkan si gadis dengan pantas mengejar laju seakan harimau yang mengejar mangsanya untuk di baham.

Kepala hanya mampu di gelengkan perlahan sebelum suara kecil yang memanggil dirinya kedengaran. "come dear" tangan yang di tarik,segera membuatkan dirinya menapak perlahan ke dalam rumah, sebelum terpaku dengan segala kemewahan yang bernilai jutaan dollar berjenama.

Suara Alesya yang menyapa membuatkan pergerakan mereka segera terhenti, "abuela i miss you!" seakan ungkapan yang sama di lafazkan Jovian, tubuh wanita tersebut segera menerima pelukan manja dari si gadis. "oh my Alesya, my stubborn grandchild" usapan pada kepala si gadis membuatkan dirinya senang melihat tingkat laku wanita yang tidak lekang dengan senyuman di wajahnya.

"i'm not, abuela" wajah Alesya yang riang sedikit sebanyak membuatkan dirinya terlupa tentang kerisauan yang di tanggung. "Sya, siapa nama kawan kamu ni? Macam familiar sangat muka dia" dirinya segera tersenyum manis sebelum suara dari Alesya membuatkan dirinya memandang si gadis.

"Memang la familiar abuela, siapa yang tak kenal the most beautiful angle in modelling world. Zyra Walther!" suara Alesya yang teruja memperkenalkan dirinya hanya di balas dengan gelengan. Saat dirinya berpaling ke sisi, dengan tidak semena tubuh seakan dilanggar seseorang sehingga hampir tersembam ke bawah.

Mata yang tertutup rapat menanti tubuh terhempas ke lantai membuatkan dirinya tersedar akan satu tangan yang melingkar di pinggang sebelum mata dengan perlahan di buka untuk melihat gerangan yang memeluk dirinya.

"i'm sorry" wajah lelaki yang tampan tersenyum manis ke arahnya bersama siung kecil yang menghiasi senyuman membuatkan dirinya terpaku seketika. "Luth? Nak balik dah?" suara wanita yang menyapa si jejaka segera membuatkan dirinya tersedar dirinya masih berada di dalam pelukan si jejaka. Tubuh segera di betulkan sebelum mata terpandang akan senyuman manis si jejaka buat wanita.

"si, abuela. Luth nak kena balik dah" suara yang riang menyapa wanita yang berada di hadapan sambil melirik ke arahnya membuatkan dirinya tertanya-tanya. Tangan yang berada di sisi di tarik perlahan si jejaka sebelum terasa kucupan hangat. "by the way, nice to meet you angle. Sorry for my mistake"

Saat si jejaka terpaku melihat cincin yang berkilau di jarinya dengan tidak semena senyuman yang terukir indah bertukar muram.Tanpa sempat dirinya berbicara sapaan dari si jejaka membuatkan dirinya terkaku sambil menatap wajah yang berada di hadapan. "you can't hide your feelings from him" dengan senyuman yang mampu menjatuhkan seluruh wanita yang melihatnya, tanpa amaran si jejaka segera berlalu dengan pantas.

Pandangan mata wanita yang berada di hadapan membuatkan dirinya segera beralih melihat mereka. " Zyra kenal Luth ke?" kepala segera di gelengkan perlahan sebelum pandangan di alihkan ke arah suara Jovian dan Mel yang riuh. " abuela ada buat apa-apa party ke? Kenapa ramai sangat orang?"

Senyuman manis di hadiahkan kepada Jovian sebelum Mata wanita yang tekun melihat dirinya membuatkan dia kaku seketika, "untuk Xander" usai berkata dirinya seakann tidak keruan melihat si wanita yang masih tepat merenung dirinya.

"Mel tolong bawa Zyra ke bilik dia, and you guys. Just take a rest dulu, kamu semua baru sampaikan? Jadi rehat la dulu malam ni kita semua akan berkumpul kat sini" hanya anggukan sebagai jawapan sebelum langkah wanita yang di gelar abuela terhenti melihat mereka. " before i forgot to tell you, bilik Zyra abuela dah sediakan. In front of the balck door"

Saat dirinya berpaling, mata segera di hiasi senyuman kelat dari Mel. "Er, jom kita pergi" kaki segera melangkah mengikuti yang lain sebelum punat lift di tekan. 'kenapa muka Mel macam tu?' wajah segera di palingkan memandang Mel yang berdiam diri sebelum terarah ke arah Alesya dan Jovian yang riuh berbicara.

Bunyi dentingan membuatkan kaki segera melangkah mengikuti Melinda bersama Jovian dan Alesya yang masih riuh. " ni bilik kau" hanya anggukan menjadi jawapan sebelum mata terarah ke arah pintu berwarna hitam yang berada dihadapan. " yang tu bilik sapa?" soalan yang di ajukan segera menerima pandangan sayu dari Melinda. "itu bilik Xander"

"sejauh mana kau pergi, kau takkan dapat lari"


Dont forget to vote❤

Xander's Mine: Queen For HimWhere stories live. Discover now