F i f t y F o u r

7.5K 610 883
                                    

Kutatap lekat gedung pencakar langit di belakang orang-orang yang duduk di depanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kutatap lekat gedung pencakar langit di belakang orang-orang yang duduk di depanku. Aku berbohong jika mengatakan bahwa aku menyukai semua perkataan mereka. Atau mengatakan bahwa aku merasa tidak terjebak dalam kondisi memuakkan ini.

Lima belas menit lalu aku mendatangi gedung di 6th Avenue untuk menghadiri rapat bersama para pemegang saham Wash Communication Inc setelah pengakuisisiannya selesai.

Emma Clark menyambutku di pintu utama.

"Rapatnya diundur dua jam ke belakang." Dia langsung menarikku menaiki lift. "Sekarang, aku dalam masalah. Kuharap, kau bersedia membantuku, Braden."

Sebelum aku bisa bertanya, Emma Clark menjelaskan ada beberapa orang yang ingin menemuiku. Dia bilang, aku tidak bisa menolak karena itu bisa memengaruhi keberlangsungan hidupnya. Petanda bahwa yang akan kutemui adalah orang-orang penting.

Kami memasuki ruangan di sebelah ruang rapat. Aku tidak terlalu terkejut saat bertemu Chuck Schuder, seorang politikus yang menduduki kursi senat New York. Namun, aku cukup terkejut melihat dua pria lain yang tak kutahu pasti siapa.

Sepertinya, intuisiku benar begitu mereka memperkenalkan diri. Menyebutkan nama dan mengaku berasal dari Departemen Luar Negeri. Phil Houston tampak berusia sama dengan Chuck karena seluruh rambutnya memutih sementara Michiel Floyd lebih muda. Dengan tatapan berani dan tajam, dia lebih banyak berbicara.

Tanpa sadar, seluruh hal-hal yang dibicarakan sangat bisa menunjukkan siapa mereka sebenarnya. Yang intusisiku tebak berasal dari Central Intelligence Agency.

Ketiga pria berpengaruh itu duduk di depanku sementara Emma Clark di sebelahku. Aku belum membuka mulut sedikit pun, tidak ingin berkomentar apa-apa. Membuat mereka lelah berbasa-basi. Phil, tipe orang yang suka memancing. Suaranya menegas selagi berkata, "Kau sudah lama tidak bekerja untuk kami. Pernahkan kau bekerja dengan pihak lain, Mr. McKinley?"

Sejak kapan apa pun yang kulakukan berkaitan dengan kepentingan mereka? Mungkin pernah. Tapi aku ragu dia peduli. Jelas sekali hanya ingin mengintrogasiku.

Mataku masih menerawang ke kejauhan sana ketika Michiel bertanya, "Apa yang perlu kami tanyakan yang menurutmu harus kami ketahui karena mungkin itu sesuatu yang penting?"

Itu baru pancingan yang bagus. Kualihkan pandangan ke arahnya. Mata abu itu begitu tajam menusuk mataku.

Jujur saja, sejak tahu siapa mereka, dengan sengaja aku tidak ingin memfokuskan diri. Aku membisu bukan karena takut atau gelisah melainkan karena tidak peduli. Aku benci pada kenyataan bahwa kedatangan mereka dipicu oleh keberadaan Edmund di kehidupanku.

Mattio benar dan semua orang benar. Cepat atau lambat, dunia akan tahu tentang kami. Menarikku dalam posisi seperti ini. Selain Anonymous, tentu saja ada orang-orang seperti mereka yang menginginkan Edmund.

Keberadaan Emma Clark dan Chuck Schuder menjelaskan yang tidak bisa dijelaskan. Mereka bagai jembatan kami, sebagai alibi supaya pertemuan ini tidak terasa aneh atau janggal.

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang