F o u r t y S i x

5.6K 655 363
                                    

Serangga bersuara di sekeliling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serangga bersuara di sekeliling. Angin malam menggerisik dedaunan. Di tengah larut malam dan di tengah jalan tanah berdebu, aku bersandar ke pintu mobil selagi mendengar Chase berbicara dari telepon.

Hening beberapa menit begitu dia selesai melapor hasil intelnya dalam satu jam terakhir. Menyadari dirinya menahan sesuatu, aku berbisik memerintahnya. "Katakan."

"Setengah jam, Sir. Hanya setengah jam kami bisa menunggu." Chase menggertakan gigi, berusaha keras menyembunyikan kemurkaan. Itu tak terlalu berhasil bahkan dia terkesan berbicara pada bawahannya. Mengintimidasi dan berbahaya. "Master diperlakukan seperti kotoran. Itu berarti menyatakan perang bagi kami."

Aku menekan layar mengakhiri telepon. Tanganku terkulai ke sisi tubuh sementara berbagai pergejolakan mengalir deras di pembuluh darahku. Berdenyut-denyut. Menggerogoti.

Tidak bisa dibiarkan. Aku harus mengakhirinya. Aku tahu ini bisa saja keliru dan kuharap ada cara lain. Tapi—tidak ada yang memberiku pilihan. Disaat siapa pun bisa melakukan kesalahan, maka aku dilarang keras melakukannya.

Kupejamkan mata dan langsung melihat wajah mereka. Charles McKinley. Steffani McKinley. Enzio. Beberapa sahabat dan keluarga lain. Dan yang terjelas adalah Gwen.

"Ingatlah, Brady. Saat monster itu merenggut jiwamu—"

Aku menepis suara ibu yang menari-nari di dalam sana, bergegas berbalik dan langsung mengambil sesuatu yang kupersiapkan di atas sunroof mobil. Mataku melihat dua tablet lebih lama lalu melihat sebotol air mineral.

Kali ini saja. Hanya malam ini akan kubiarkan monster itu merasukiku secara total.

Tanpa ingin mempertimbangkannya lagi, aku menelan keduanya dengan air sebelum memeriksa pistol Chase begitu cermat. Luger 9 mm berisikan 9 peluru. Rasanya terlalu kecil dan tidak berbahaya dalam genggamanku. Seperti mainan meski lebih panjang, dipasangi peredam.

Chase bilang, pistol ini lebih cocok digunakan wanita. Cantik dan ringan. Tapi dia menyukainya karena mematikan.

Begitu merasakan adrenalin memompa debaran jantung, aku mulai berjalan sekitar satu kilometer ke arah dimana mereka berada. Jejak nyeri di tubuh dan denyutan jemari patahku tak terasa lagi. Bahkan pendengaran beserta penglihatanku mendadak menajam.

Lagi dan lagi. Tiap detiknya.

Dibagian kota nyaris terbengkalai terlihat gedung batu bata yang mulai lapuk dan tertutup pepohonan lebat. Hanya bagian tengah bangunan masih berdiri dengan satu lampu pijar sementara rawa terbentang berkilo-kilo di belakangnya.

Siapa pun yang bermata jeli akan bertanya-tanya digunakan untuk apa tempat ini dulunya.

Seluruh areanya kosong terkecuali para penjaga yang berkeliling. Sangat persis yang dijelaskan Chase meski dia belum berhasil mendeteksi ada apa di dalam bangunan itu.

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang