F i v e

56.1K 4.3K 363
                                    

Aku mengelus pipi adikku yang sedang tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengelus pipi adikku yang sedang tertidur. Wajahnya semakin hari semakin memucat sementara hatiku yang menyaksikannya, berdenyut-denyut kesakitan.

Apa yang kulewatkan? Kenapa dia tidak membaik saja?

Jane Morgan adalah pusat kehidupanku.

Fisiknya lemah, membuatnya selalu sakit-sakitan sedari kecil, dan sekarang aku tak menyangka bahwa dia mengidap gagal ginjal.

Malangnya, dia masih berusia 17 tahun. Seharusnya dia berada di sekolah, menikmati kehidupannya. Tak selalu terpenjara di rumah sakit.

Kau memang keparat, Alam Semesta!

Sekali lagi. Aku mengutuk nasib yang memilihnya untuk memikul penderitaan itu.

Tubuh adikku tak lagi mampu melawan penyakitnya, membuatnya harus menggunakan bantuan alat medis bahkan dia pun mesti melakukan cuci darah selama seminggu tiga kali.

Selain menguras secara finansial, itu semua menyiksa Jane begitu dalam. Hanya ada satu jalan keluar, yaitu transplantasi ginjal.

Aku sudah berkonsultasi pada dokter dan ingin mendonorkan ginjalku. Tapi transplantasi ginjal itu belum bisa terlaksanakan. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa sebelum aku memiliki uang yang sangat besar.

Biaya perawatan serta cuci darah saja sudah membuatku harus bekerja sangat teramat keras apalagi untuk transplantasi ginjalnya.

Itulah kenapa aku memilih jalan pintas untuk mendapatkan uang dengan cepat.

Apakah itu masuk akal? Entahlah. Setiap terbangun di pagi hari harapanku hanya satu, yaitu Robin Hood bukan hanya kisah fiksi saja.

Sembari menghela napas panjang, aku menahan rasa ingin menangis sebelum tiba-tiba saja ada seseorang mengelus punggungku.

Aku meliriknya, menemukan wanita tua yang sedang tersenyum lebar. "Gwen, sudah waktunya kau bekerja, Sayang. Biarkan aku yang menemaninya."

Dia adalah Clara Hills. Seorang wanita yang selalu menjagaku dan Jane sejak kecil.

Dulu, bibi Clara bekerja pada orangtuaku. Lalu setelah ayah meninggal sementara ibu pergi entah ke mana, dia banyak membantu kami sampai detik ini.

Aku tahu, dia sudah menganggapku dan Jane seperti anaknya. Begitu juga sebaliknya, dia bagaikan sosok ibu bagi kami.

"Ya. Katakan pada Jane, aku akan kembali setelah bekerja."

Dan tentu saja mereka hanya tahu aku bekerja di wedding organizer. Kebohongan demi kebohongan kulontarkan untuk menutupi profesiku yang sebenarnya.

"Ok, Sayang. Aku titip ini untuk Paman Ted," katanya sembari memberiku sebuah kotak.

Aku mengangguk, tersenyum sebelum mengambilnya.

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang