T w e n t y N i n e

40.4K 2.9K 793
                                    

Braden dan William lebih dulu melawan Ronald dan Philip sebelum di permainan kedua Michael dan John akan melawan Seth dan Dave

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Braden dan William lebih dulu melawan Ronald dan Philip sebelum di permainan kedua Michael dan John akan melawan Seth dan Dave.

Brengsek! Permainan poker macam apa ini? Selain pertaruhan sebelumnya, mereka pun memasang taruhan dengan nilai yang sangat besar. Braden sudah kehabisan setengah chip ketika Ronald memiliki chip lebih banyak dari semua orang.

Aku tidak tahu pasti apakah mendukung Braden atau Ronald. Yang kutahu pasti aku sudah memanfaatkan tiap detik untuk memerhatikan Braden, merasakan embusan napasnya yang selalu mempengaruhi tubuhku.

Ini bukan pertama kali aku menyaksikan permainan poker bahkan aku cukup mengerti reaksi tersirat dari para pemain. Bagaimana mereka menggerakkan mata ketika memiliki kartu bagus. Bagaimana mereka menggertakkan gigi dalam bibir terkatup ketika memiliki kartu jelek.

Tapi aku tidak bisa mengerti reaksi Braden. Dia berbeda dan tidak terbaca sama sekali. Mungkin bukan bagiku saja melainkan bagi William, Ronald, dan Philip juga karena mereka sering memerhatikan Braden secara diam-diam.

Kartu apa pun yang dimiliki bandar tidak pernah memengaruhi Braden bahkan dia tak repot-repot memerhatikan lawan. Lebih menyebalkan lagi, dia pun belum menatapku sejak permainannya dimulai. Mata tajam itu sering kali menatap ke tangannya sendiri yang sedang mengetuk-ketukkan sebuah kartu berwarna hitam di meja.

Entah kartu apa itu.

Braden begitu tenang. Terkendali. Seolah sudah terlatih di meja poker selama bertahun-tahun. Ketegangan mereka terus menyelubungi kami, para penonton. Semakin menegangkan saat bandar membuka kartu terakhir, yaitu As heart.

Karena Ronald duduk paling ujung, dia mesti mengambil keputusan lebih dulu. Sang bandar mendiktekan keputusan Ronald yang menggeser semua chip. "All in. Dua belas juta dollar, Mr. Hathaway."

Semua orang terkesiap. William dan Philip menatapnya dengan kesal tapi tidak dengan Braden. Dia masih tenang, tak tertarik menatap Ronald dan lebih memainkan kartu dalam genggamannya.

Jujur saja. Aku begitu penasaran, ingin menembus mata Braden agar tahu apa yang sebenarnya dia pikirkan. Atau topeng mana yang dia pakai sekarang.

Philip menjadi orang pertama yang menyerahkan kartu sembari mendesah kesal. Bandar kembali mengumumkan keputusannya. "Fold, Mr. Guardione."

Sosok William juga berbeda setelah dia duduk di meja poker. Serius dan fokus bahkan dia tidak peduli pada payudara wanita di sekelilingnya. Tapi bajingan itu sering mengecoh lawan-lawannya.

Dengan menggeser semua chip, William menyeringai tipis sembari mengeluarkan kartu kredit hitam dari dompet, lalu menggeser kartu itu ke tengah meja. Seringainya melebar saat dia menyuarakan pilihannya. "All ini. Empat juta dollar, dan sisafnya kupertaruhkan di kartu ini."

Braden McKinley - Lover Of Virgins [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang