17th

3.1K 201 6
                                    

Budayakan klik bintang dan beri vote. 

Terima kasih! Enjoy!

--------------------

          Suasana ruangan itu seketika hening setelah pernyataan Tania. Anthony sangat terkejut dan bingung. Pandangannya beralih menatap Kira yang hanya diam memperhatikannya.

          "Jadi, Kira. Menjauhlah dari Anthony!" ucap Tania.

          Kepala Anthony menunduk, tiba-tiba terasa pusing. Entah kenapa, semua kejadian yang terjadi membuat Anthony merasa berat. Padahal semua kejadian yang terjadi itu menimpa Kira dan Anthony seolah dapat merasakannya juga. 

          Tania berjalan mendekati Kira. "Aku melihat semuanya, Kira. Kau tidak bisa membantah bahwa itu hanya kesalahpahaman. Berlin, istri Jordan datang dan memukulimu." Kira menatap Tania terkejut. Seolah tahu apa yang dipikirkan Kira, Tania langsung menjawab. "Ya. Aku melihat wanita itu memukulimu. Aku hampir tak percaya dengan apa yang kulihat. Kau sungguh wanita yang licik. Bagaimana bisa kau berhubungan dengan pria yang sudah beristri? Apa ini jati dirimu sebenarnya? Hmm?"

          "Kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi." Suara Kira begitu pelan dan bergetar karena dia berusaha menahan air matanya untuk tidak menangis. 

          "Terserah. Aku tidak peduli. Kau wanita jalang. Aku tidak bisa membiarkanmu berhubungan dengan Anthony. Jadi, aku harap kau jauhi kakakku dan jangan berani-beraninya menggoda dia lagi." Tania memutar badannya dan menatap Anthony. "Ayo kita pulang. Kau sudah tidak ada urusan lagi dengan wanita ini."

          Anthony menarik napas sedalam-dalamnya lalu menatap Kira. "Kau pulanglah, Tania. Aku akan mengantar Kira." Tanpa menunggu jawaban Tania, Anthony menarik Kira keluar. 

          "Anthony!" teriak Tania memanggilnya.

          Tanpa memedulikan teriakan Tania, Anthony terus berjalan dengan menggandeng Kira. Ketika menyusuri lorong rumah sakit dan bertemu Carl yang menatap mereka heran, Anthony tidak menggubrisnya sama sekali. Pikirannya saat ini hanya fokus pada Kira. Anthony tak peduli kebenaran dibalik hubungan Jordan dan Kira yang sebenarnya. Yang jelas Anthony tahu Kira tidak mungkin berbuat seperti itu.

          Tanpa basa-basi, Anthony menjalankan mobilnya dengan cepat menuju apartemennya. Kira hanya bisa terdiam di sampingnya dan terus menarik napas panjang. Benaknya terus menebak-nebak apa yang sedang dipikirkan Anthony saat ini, karena ekspresi pria itu sama sekali tidak terbaca. Begitu diam dan datar. 

          Mereka sampai dengan cepat di apartemen Anthony. Kira hanya bisa menundukkan kepalanya dan mengikuti ke mana Anthony akan membawanya. Anthony sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya pada Kira dan Kira merasa aman sesaat. Pintu apartemen Anthony terbuka dan selama beberapa saat mereka hanya diam di tengah-tengah ruangan yang gelap. Dengan masih bergandengan tangan, masing-masing benak mereka memikirkan perasaan satu sama lain.

          Kira yang berdiri di belakang Anthony, mendongak dan menatap punggung Anthony. Dia merasa gugup dan napasnya semakin terasa berat. "Anthony?" Kira mencoba memanggil Anthony dan pria itu tetap bergeming tanpa menoleh. "Aku.. tidak tahu harus memulai dari mana. Aku terlalu malu untuk menceritakannya." Kira menarik napas panjang dan Kira merasa semakin sesak. Tanpa bisa ditahan lagi, akhirnya air mata yang sudah ditahannya sedari tadi lolos juga.

          Anthony berbalik saat mendengar isak tangis Kira. Kira tak menatapnya sama sekali dan hanya terus menunduk. Anthony dapat melihat bahu Kira yang bergetar karena tangisannya. Anthony melepas genggaman tangannya dan sebagai gantinya, Anthony langsung merengkuh tubuh Kira ke dalam pelukannya. Kedua tangan Anthony melingkari tubuh Kira dan membawa tubuh Kira semakin erat ke dalam dekapannya.

Fall BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang