21th

3.1K 179 21
                                    

          Ketukan pintu terdengar keras ketika Kira sedang berganti baju. Kira berteriak untuk menunggu namun sepertinya tamu tersebut tidak sabar dan terus mengetuk pintu kamar Kira dengan cepat.

          Kira mendesah kasar dan cepat-cepat memakai bajunya. Kemudian langsung membuka pintu untuk tamu yang tidak sabaran itu. Kira memasang raut wajah kesal dan mempersilakan Daya yang sudah siap untuk masuk.

          "Kau ini tidak sabaran." Seru Kira kesal dan menuju meja rias untuk merias wajahnya.

          "Kau yang lama, tuan putri." Daya segera menghampiri Kira dan membantunya berdandan. "Kau harus lebih berani lagi, Kira."

          Kira menatap Daya tak mengerti. "Maksudmu?"

          Daya menghentikan sejenak memakaikan cushion di wajah Kira hanya untuk memperhatikan pakaian Kira. "Yah, setidaknya pakaianmu masih terlihat cukup seksi."

          Kira menunduk, ikut memperhatikan pakaiannya. "Apa yang salah dengan ini?" Baginya pakaian yang dipakainya cukup bagus untuk pesta di pantai nanti sore. Hanya sebuah dress dengan bohemian style yang berwarna putih gading tanpa lengan dengan tali spageti.

           "Sayang. Sudah saatnya kau tampil lebih berani. Kau tahu, seperti saat kita pergi ke club waktu itu. Pakaianmu masih terlalu aman menurutku."

          Kira kemudian beralih memperhatikan pakaian Daya. Rok mini dan crop top yang begitu ketat. Dia juga tidak memakai bra yang membuat Kira tak nyaman.

          "Lain kali aku akan membelikanmu pakaian yang lebih seksi untukmu. Sayang sekali tubuh sebagus dirimu, tidak kau tunjukkan." Ucap Daya sambil melanjutkan merias wajah Kira.

          "Aku tersanjung tapi tidak, terima kasih. Aku suka diriku yang seperti ini." Sahut Kira percaya diri.

          Daya terkikik pelan. "Itulah yang aku suka darimu."

          Setelah beberapa menit Kira merias diri dengan bantuan Daya, mereka segera turun ke loby untuk menumui Shawn yang sudah menunggu mereka.

           Daya segera berlari memeluk kekasihnya dan mereka saling berciuman. Kira tersenyum melihat pemandangan itu.

          "Okay. Aku pikir aku hanya jadi pengganggu kalian di sini." Ucap Kira berpura-pura merajuk.

          Daya menarik diri dari Shawn dan tersenyum pada Kira. "Oh, Kira sayang. Liburan ini tentangmu dan aku. Itu untuk kali ini saja. Untuk nanti, aku akan mengabaikan Shawn sepenuhnya."

          "Itu tidak adil untukku, sayang." Shawn merajuk.

          "Diam, kau." Daya memelototi Shawn. "Nah, Kira. Ayo kita bersenang-senang dan lupakan semua masalah. Jangan pikirkan apa pun dan hanya pikirkan dirimu sendiri. Okay?" Kira tersenyum dan mengangguk antusias.

          Shawn ikut tersenyum. "Baiklah. Aku akan menjadi pemandu dan penjaga kalian selama di sini."

          "Sudah seharusnya." Seru Daya.

          Shawn membimbing mereka menuju mobil yang sudah siap terparkir di depan hotel. "Tujuan pertama, aku akan membawa kalian ke pantai. Lalu aku akan mebawamu ke club ternama di sini. Jadi, biarkan aku memimpin kalian. Bersenang-senanglah dan jangan pedulikan aku."

          Kira dan Daya terkikik pelan memperhatikan Shawn yang berperan selayaknya tour guide dan membiarkan Shawn menyetir, memimpin jalannya liburan untuk para wanita.

***

          Musim panas di Miami begitu panas dan ramai dibanding tempat-tempat di daratan Amerika lainnya. Orang-orang lebih memilih menghabiskan liburan musim panas di pantai dengan berenang atau sekedar bersenang-senang bersama keluarga dan teman.

Fall BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang