16th

3.3K 220 12
                                    

Sebelum baca bolehlah kasih vote dulu. Tinggal klik aja yang gambar bintang. Oke;)

Enjoy!

--------------------

          "Ini ponselmu. Ada banyak panggilan dari orang tuamu dan Daya. Mereka akan khawatir kalau kau tidak membalasnya." Ucap Anthony seraya memberikan ponsel Kira. "Aku akan meninggalkanmu sebentar." Kata Anthony lalu pergi meninggalkan Kira sendirian.

          Kira segera memeriksa ponselnya. Dia tersenyum tipis melihat daftar panggilan masuk ke ponselnya. Sebagian besar panggilan masuk dari Daya dan dua panggilan masuk dari Ibunya. Dia juga membaca satu persatu pesan yang dikirimkan banyak oleh Daya.

          Kira menghela napasnya pelan dan mulai membalas pesan dari Daya. Daya orang yang tidak sabaran dan membuat ponselnya penuh akan pesan dari Daya. Kira tertawa melihat isi pesan Daya yang penuh perhatian dan makian di saat bersamaan disertai berbagai macam emoticon. Yang mana inti dari pesan sahabatnya itu mengabarkan bahwa besok dia pulang ke Chicago.

          Tak lupa juga Kira mengabarkan orang tuanya bahwa dia baik-baik saja. Ibunya meninggalkan pesan suara dan menanyakan kabar Kira. Kira tahu bahwa ibunya sangat mengkhawatirkan dirinya dan Kira tidak ingin mengatakan kejadian akhir-akhir ini yang dialaminya. Mungkin nanti tapi tidak saat ini. Kira sendiri belum memutuskan apa yang harus dilakukannya setelah dipecat dari sekolahnya.

          Kira sedang melamun menatap layar ponsel saat Anthony masuk. "Semua baik-baik saja?" tanya Anthony dan mengambil tempat duduk di samping ranjang Kira.

          "Ya. Semua baik-baik saja. Besok Daya pulang dari New York dan ibuku hanya mengkhawatirkanku saja." Jawab Kira.

          "Apa yang terjadi sebenarnya, Kira?" Ucap Anthony dengan menatap Kira penuh cemas. "Aku meninggalkanmu saat kau sedang kesulitan lalu setelah aku pulang, aku menemukanmu pingsan." Anthony meraih tangan Kira dan menggenggamnya dengan erat.

          Kira menunduk memperhatikan tautan tangannya dengan Anthony. Ada sedikit rasa nyaman dan hangat saat Anthony melakukannya. "Aku tidak tahu bagaimana harus menceritakannya. Bahkan aku terlalu malu untuk menghadapimu saat ini. Aku adalah orang yang bermasalah. Seharusnya kau pergi."

          "Semua hanya kesalahpahaman dan Romeo sudah menjelaskan banyak padaku. Aku juga percaya padamu. Tania juga mengerti dan ingin meminta maaf padamu atas kesalahpahaman itu. Semua itu bukan masalah. Kau bukan masalah, Kira."

          Kira mengangguk pelan. "Ya. Aku menghargai itu. Kau orang yang penuh perhatian, Anthony." Kira memberikan senyum paksanya.

          Anthony mau tak mau ikut tersenyum dan tanpa Kira duga, Anthony mencondongkan tubuhnya dan langsung melumat bibirnya. Kira tersentak dan terkejut akan tindakan Anthony. Tangan Anthony langsung melingkari pinggang Kira dan menahan tengkuk Kira untuk memperdalam ciumannya.

          Ciuman Anthony membuat Kira sadar bahwa dia merindukan Anthony. Kira merasakan jantungnya mulai berdebar cepat. Perasaan rindunya seketika meluap dan begitu mendamba Anthony. Lalu Kira mulai membalas lumatan bibir Anthony dan meluapkan semua perasaannya. Tangannya mendekap tubuh besar Anthony dan membawa ciuman Anthony semakin dalam.

          Anthony tak tinggal diam. Dia juga ikut mendekap tubuh Kira dengan erat dan membuatnya rapat dengan tubuhnya. Hal itu membuat Kira semakin emosional dan membuat dadanya terasa sesak. Ciuman lembut dan dekapan hangat yang Anthony berikan membuat Kira merasa nyaman, dan takut bersamaan. Betapa baiknya Anthony masih mau menemani dan menemui Kira setelah banyak kejadian yang menimpanya.

Fall BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang