46. Cara Yang Salah

4.7K 238 8
                                    

"Dera ayo masuk. Ngeliatin apa si?" Tanya Fahri, karen wanita itu tidak kunjung masuk kedalam mobil, padahal yang lainnya sudah berada di bangkunya masing-masing.

Dera menggaruk tengkuknya "Iya ini baru mau masuk" Ucapnya gelagapan.

Dera masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Alana yang sedang memakan snack yang sengaja mereka bawa untuk ngemil selama perjalanan.

"Ngeliatin apa tadi? Sampai-sampai di panggil nggak kedengaran" Tanya Nayara, kebetulan ia satu mobil dengan Fahri, Nayara, Langit dan Alana. Kenapa Alana tidak satu mobil dengan orang tuanya?. Karena Alana meminta kepada orang tua nya agar ia satu mobil dengan Dera, memang sejak Dera datang ke kota ini, gadis kecil itu sangat dekat dengan Dera.

Jadi tidak salah jika Alana meminta agar satu mobil dengan Dera.

"Mmm... Nggak ngeliat apa-apa kok" Bohongnya. Tidak mungkin ia menceritakan tentang apa yang tadi ia lihat, sebuah mobil yang akhir-akhir ini selalu terparkir tidak jauh dari rumah Salma.

"Beneran?" Selidik Naya. Dera mengangguk sebagai jawaban.

Dera mengalihkan perhatian pada Alana yang sedang duduk di antara ia dan Naya, sambil memakan camilannya.

"Kakak boleh minta?" Tanya Dera pada Alana, membuat anak itu menatap ke arahnya.

"Kakak mau?" Dera mengangguk semangat. Bukannya celamintan atau apa, hanya saja ia sangat kepingin sekali makan camilan yang sedang Alana makan.

"Nih" Alana memberikan satu bungkus camilan itu kepada Dera "Aku udah kenyang, dari tadi makan mulu" Ucap Alana sambil menaruh kepalanya di paha Dera dan kakinya di paha Naya.

"Boleh kan aku tidur kayak gini?" Tanyanya dengan wajah yang terlihat sangat imut.

Dera menatap Naya meminta persetujuan, tidak lama Naya tersenyum tanda mengizinkan.

"Nggak papa kok. Sekarang Ana bobo, nanti kalau udah sampai kakak bangunin" Ucap Dera sambil mengusap rambut Alana, supaya anak itu cepat tertidur.

Hanya membutuhkan waktu lima menit, Alana sudah tertidur pulas.

"Udah tidur?" Tanya Naya, karena ia tidak bisa melihat wajah Alana yang tertidur miring menghadap perut Dera, tidak lupa tangan mungilnya memeluk pinggang Dera.

Dera mengangguk "Udah kok" Jawab Dera.

"Gimana rasanya hamil?" Tanya Naya.

Dera tersenyum lebar "Bahagia" Ucapnya.

"Nggak mual-mual?"

"Jarang mual, nggak tau kenapa. Kan kata orang-orang mah kalo hamil biasanya mual-mual, tapi gua kok nggak ya" Ujar Dera. Memang benar selama ia mengandung ia jarang sekali yang namanya merasakan mual-mual yang sangat parah seperti ibu-ibu hamil pada umumnya.

"Itu karena tubuh kamu cepat beradaptasi dengan kenaikan hormon kehamilan. Atau nggak si Ayahnya yang ngerasain mual-mual sementara si ibunya nggak, hal biasa kok itu mah" Jelas Naya, yang membuat Dera terdiam.

Lagi-lagi ia harus ingat kembali dengan suaminya.

"Eh maaf, aku ga bermaksud buat kamu ingat sama dia" Ucap Naya setelah sadar apa yang dia ucapkan telah membuat Dera kembali mengingat suaminya.

Dera tersenyum "Nggak papa kok" Ujar Dera "Tolong ambilkan minum dong, gua ga bisa ambilnya" Pinta Dera, karena ia susah untuk mengambil minuman sebab ada Alana yang tidur di pangkuannya di tambah lagi perutnya yang sudah mulai membesar.

"Makasih" Ucap Dera saat Naya memberikan satu botol air mineral. Naya mengangguk sebagai jawaban.

"Gua tidur dulu ya, ngantuk banget" Ujar Dera.

CRAZY MARRIAGE [Selesai]Where stories live. Discover now