2.Rahasia

264 92 80
                                    


Happy reading😊

Seorang gadis sedari 10 menit yang lalu sedang menunggui seseorang di belakang sekolah. Namun orang yang ditungguinya tak kunjung datang. Padahal ia sudah mengabari orang itu agar cepat datang.

Tiba tiba seseorang menepuk pundak gadis itu dati belakang, hal itu sukses membuat gadis itu tersentak lalu menoleh. Seorang cowok jangkung sudah berdiri di belakang gadis itu. Setelah mengenali siapa cowok itu,gadis berwajah manis itu langsung menjabat serta merangkul bahu cowok itu.

"Lama gak ketemu." Seru Langit membalas rangkulan cewek manis itu.

"Apa kabar lo. Makin cakep aja."sahut cewek itu terlihat sangat akrab dengan Langit.

"Alhamdulillah baik Ran,lo sendiri?" Tanya Langit balik.

Cewek yang bernama Ranty itu tersenyum sebagai jawaban,"Alhamdulillah baik." Sahutnya singkat.

Ranty Flarasia,cewek yang di anugerahi wajah manis dengan lesung pipit di kedua sisi pipi mulusnya itu adalah salah satu siswi SMA Tripura,musuh besar Langit. Tapi ia menjalin hubungan baik dengan Langit karena sebuah alasan. Alasan yang mati matian mereka simpan.

"Lo yakin,lo bakal nyimpen kenyataan itu?Gue takut semua bakal gak baik baik aja." Kata Ranty lembut.

"Gue bakal tetep nyimpen semuanya." sahut  Langit datar.

"Tapi sampe kapan lo bakal tutup mulut?" Tanya Ranty.

"Gue bakal buka mulut,tapi gue masih nunggu waktu yang tepat."

Ranty mendengus pelan. Lalu mengambil napasnya dalam. Menimbang nimbang apa yang akan ia katakan.

"Tapi apa gak sebaiknya lo buka mulut secepatnya. Gak baik nyimpen semuanya lama lama. Seberapa rapat kita menyimpan bangkai. Lama kelamaan akan tercium juga bau busuknya." Ranty menjeda kalimatnya untuk mengambil napas.

"Gue takut temen temen lo bakal dendam sama lo. Karena lo udah nyimpen semuanya sejauh ini." Lanjutnya dengan nada berat. Ia hanya takut jika semua perkiraannya akan terjadi.

Langit nampak sedang berfikir. Lalu memandangi Ranty seksama. Pikirannya kembali tertuju pada kejadian 3 tahun lalu.

"Gimana hubungan lo?" Tanya Ranty mengalihkan pembicaraan karena tak enak saja melihat Langit yang nampak pusing akibat pertanyaannya tadi.

"Kayaknya dia masih ilang ingatan. Tapi tetep bakal gue pantau. Gue pinjam pacar lo dulu buat ngawasin dia."

"Gak papa gue yakin kalau my honney setia. Dan gak bakal mendua." Sahut Ranty diikuti tawanya.

"Lo boleh pinjem dia kapan aja." Lanjutnya dengan senyum tertahan.

"Yaudah gue cabut. Ntar malah gue di cari pihak sekolah. Kan gak lucu."

Cewek yang kini ada di hadapan Langit itu merupakan salah satu cewek yang terkenal pandai di SMA Tripura. Tadi ia izin pulang dengan alasan harus mengambil perlengkapan olympiade yang tertinggal di rumah. Ah,cewek itu hanya sedikit berbohong.

"Oke,thanks Ran,buat semuanya." Kata Langit sambil menjabat tangan halus Ranty. Ranty tersenyum manis amat sangat manis.

"Gue cabut." Pamitnya kemudian berlalu meninggalkan Langit.

Setelah kepergian Ranty, Langit buru buru meninggalkan tempat itu sebelum ada guru yang memergokinya. Bisa bisa dia dihukum lagi.

##

"Hah ke perpus buk?" Tanya El memastikan apa yang ia dengar barusan itu benar.

"Iya memang kenapa?Ada kendala?" Tanya Bu Lana guru bahasa yang sedang mengajar di kelas El,kelas xii-ipa4.

Langit AntarexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang