•Prolog•

82 15 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillah, semoga kalian suka dengan cerita pertamaku yang ber-genre religi atau spiritual, Aamiin.

・༓☾ SHEREN : Albi Nadak ☽༓・

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Seusai melaksanakan kewajibannya sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Lelaki berpeci hitam itu bergegas mengambil Al-Quran. Diciumnya mushaf itu lama sebelum membacanya. Dalam hati, ia berdoa menyerahkan hatinya sepenuhnya kepada Allah SWT.

Lantunan ayat suci Al-Quran menggema merdu di masjid Baiturrahman itu. Ayat demi ayat telah dibacakan, membuat siapa saja yang mendengarnya akan merasakan ketenangan dalam hati.

༶•┈┈⛧┈┈⛧┈┈•༶

"Lo yakin, ini ide paling bagus?" bisiknya memata-matai salah satu toilet di sekolahnya.

"Ya iyalah!" sahut gadis berambut merah itu dengan semangat.

Mereka bertiga, berjalan mengendap-endap hingga mendekat. "Itu, orang yang lo incar udah masuk TKP," tunjuk salah satu siswa pelan.

Gadis berambut merah itu mulai memberi instruksi kepada kedua temannya. "Gue hitung sampai tiga, terus kalian tarik," bisiknya kepada kedua sahabatnya. Ia tersenyum licik, sebentar lagi korbannya adalah laki-laki badboy yang menyukainya.

"Satu."

"Dua."

"Tiga!" serunya kemudian tangan jahil keduanya menarik tali yang sudah disiapkan. Dari mulai ember yang sudah ditaruh di atas pintu, kemudian mengikatnya dengan tali panjang, dan ketika ditarik, ember yang sudah berisi air penuh itu akan tumpah mengenai target.

Byur!

Mereka bertos ria, kemudian tertawa. Tepat sekali mengenai targetnya. Hanya saja mereka tidak menyadari ada seorang yang mengawasi gerak-geriknya.

"SHEREN!" pekiknya tajam, tangannya berkacak pinggang.

Sheren membelalakkan matanya, teriakan melengking itu masuk ke dalam gendang telinganya. Sheren menoleh ke belakang, lalu menyengir tanpa dosa. Matanya memberi kode kepada kedua temannya.

"KABUR!" pekik mereka bersamaan. Kaki-kaki mereka berlarian 'tak tahu arah.

Seseorang itu membuka ponselnya, kemudian menelpon bos-nya. "Lapor, Pak! Anak Anda yang bernama Sheren Shareena hari ini membuat ulah lagi untuk yang ke lima belas kalinya. Sekian laporan dari saya."

Di tempat lain, seorang pria paruh baya yang sudah menerima panggilan itu langsung mendengkus berat.

"Sheren," geramnya marah.

"Anak itu dibiarin malah makin jadi, apa salahku, Tuhan?" Pria paruh baya itu mengerang frustasi, mengusap wajahnya dengan kasar.

・༓☾ SHEREN : Albi Nadak ☽༓・

InsyaAllah akan up dua kali seminggu❤

SHEREN : Albi NadakWhere stories live. Discover now