Episode 32: Yang ditinggalkan

Começar do início
                                    

 


  

"Kau tahu Hansel tidak pernah punya niat buruk. Dia hanya tidak bisa mengendalikan diri. Karena itu dia perlu belajar lagi menahan diri agar tidak gegabah. Kebiasaan buruknya adalah bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Kau juga tahu itu. Bahkan sebelum debut dia pernah ditipu agensi hiburan karena sembarangan menerima tawaran."

Hajun memberi tanggapan setelah mendengar cerita Yoongi. Dirinya bukan sedang membela Hansel, itu karena ia sangat tahu bagaimana sifat seorang Ryu Hansel. Meskipun Hajun juga kesal pada orang yang sudah membuat Seyi diganggu media massa, tetapi setelah tahu itu ulah Hansel sesuatu di dirinya melunak. Ternyata Ryu Hansel masih belum berubah, dari sifat hingga kebiasaan buruk gadis itu. Oh, sepertinya ada satu hal yang berubah. Hansel sudah mengerti bagaimana merelakan. Ia merelakan Yoongi untuk Seyi.

Hajun mengalihkan perhatian pada Yoongi karena tidak mendapat respon dari lelaki itu. Nyatanya Yoongi sudah kembali fokus di depan komputer. Sesaat Hajun berdecih menertawakan diri sendiri. Tidak di rumah, tidak di kantor, Yoongi hanya bicara 5 menit padanya lalu kembali bekerja. 

"Park Seyi," ujar Hajun yang membuat Yoongi berhenti menggerakkan kursor di komputer. "Mau coba menghubunginya?"

Hajun mengangkat ponsel milik Yoongi dengan sebelah tangan. Entah sejak kapan ponsel itu berpindah tempat, Yoongi segera memberi peringatan pada Hajun melalui mata tajamnya.

Namun Hajun tak merasa terintimidasi sedikitpun. "Jika kau terus begini aku tidak segan untuk mendekatinya lagi. Maafkan aku, tapi aku masih menyukainya." ujar Hajun dengan berani.

Brak!!!

Tahu-tahu kedua tangan Yoongi menghantam meja kerja dengan kuat.  Hajun tersentak mendengar suara keras itu.

Yoongi menyatukan sepuluh jemarinya di atas meja lalu berkata dengan dalam. "Berhentilah memaksaku, Choi Hajun! Aku tahu apa yang harus aku lakukan!"

Hajun bernafas berat. Ia melakukan ini karena tidak tega dengan Seyi. Gadis itu selalu bertanya tentang Yoongi, tetapi Hajun selalu mengatakan lelaki itu sedang sibuk sehingga Seyi tidak bisa meminta agar panggilannya disambungkan dengan Yoongi. Setidaknya Seyi ingin mendengar suara Yoongi, tetapi Yoongi selalu menghindar.

Dengan pandangan yang lurus dan tak fokus Yoongi kembali bicara. "Aku sudah berjanji pada ibunya untuk tidak berhubungan lagi dengannya. Apa yang dikatakan ibunya membuatku takut. Ternyata ketakutanku menjadi kenyataan. Seyi dibawa pergi. Seyi tetap dibawa jauh dariku. Ch, sekarang aku jadi tahu sifat keras kepala dan galak Park Seyi itu turun dari siapa," Yoongi tertawa kecil di ujung kalimat. Bayangan Park Seyi saat sedang marah dan kesal kini memenuhi kepalanya. Yoongi sangat ingin melihatnya lagi. "Tetapi, aku juga mengatakan suatu saat aku akan datang lagi dengan keadaan yang lebih baik. Saat waktu yang tepat tiba, aku akan menemuinya. Selama ini aku selalu berusaha menahan diri untuk tidak terbang ke Jeju dan melanggar janjiku. Ketika nanti kami kembali bertemu dan ternyata Seyi sudah tidak mencintaiku lagi, aku sendiri yang akan pergi dari hidupnya. Aku hanya ingin melihatnya bahagia."

Itu pula alasan perlahan Yoongi ikut membantu kakaknya untuk mengurus perusahaan keluarga mereka, padahal selama ini Yoongi sangat tidak ingin terlibat dengan perusahaan keluarganya. Yoongi mengambil banyak kegiatan dan pekerjaan selain agar menghentikan pikirannya untuk terbang ke Jeju dan menculik Seyi ia ingin belajar banyak hal. Belajar bagaimana bertanggung jawab bahkan pada hal kecil. Ia ingin menjadi pria yang dapat diandalkan. Yoongi sadar selama ini dirinya selalu dicintai namun tak pernah mencintai, sebab itu Yoongi ingin belajar bagaimana mencintai seseorang dengan benar.

"Kalau kau butuh bantuanku, katakan saja. Seyi memberiku alamatnya di Jeju, aku bi—"

"Tidak perlu. Aku juga tahu."

Hajun mengernyit. Bagaimana bisa? Bukankah mereka tak lagi pernah berhubungan sejak Seyi pergi?

"Aku tahu dia tinggal bersama ayah dan bibinya di sana. Ayahnya punya restoran di pinggir laut tidak jauh dari rumah mereka dan bibinya seorang penyelam." sambung Yoongi dengan tenang.

"Wah, Min Yoongi! Kau menakutkan! Kau tidak pernah jatuh cinta tetapi sekali jatuh cinta kau sangat totalitas!" Hajun menutup mulut tercengang sekaligus kagum. Kemudian dia menepuk bahu Yoongi. "Semoga langit berbaik hati pada kalian,"

"Kalau begitu bisakah kau membantuku?"

"Apa?"

"Sampaikan maafku padanya, dan katakan aku akan selalu menepati janjiku. Karena itu, kumohon tunggulah sedikit lebih lama."


















Ada yang ngira Hansel itu jahat? Padahal baik loh dia hohoho

Ada yang ngira Hansel itu jahat? Padahal baik loh dia hohoho

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
RICH MIN ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora