37

11.4K 435 0
                                    

Hafsah mengemasi baju-baju yang ia bawa dari rumah untuk menginap di hotel di bantu Azzam. Walaupun Hafsah melarang tetapi Azzam tetap bersikeras untuk membantu.

"Kita besok langsung pindah mas?" Tanya Hafsah memecah keheningan.

Azzam yang sedang menutup koper melirik sekilas kearah Hafsah lalu melanjutkan kegiatan nya lagi.

"Iya." Sahut Azzam singkat.

Hafsah menatap sendu Azzam. Sungguh meninggalkan keluarga terlebih harus meninggalkan bundanya adalah suatu yang berat.

Hafsah menghela nafas panjang.

Azzam memperhatikan Hafsah yang agak sedikit keberatan atas keputusan Azzam.

"Kalau kamu ga mau besok... Mending di undur Minggu depan,"

Hafsah menggeleng kecil.

"Enggak kok." Ucap Hafsah ragu.

"Bener?" Ucap Azzam memastikan.

Hafsah mengangguk lalu Tersenyum.

"Kita bisa sering-sering main kerumah bunda." Ujar Azzam.

Hafsah mengembangkan senyumnya.

"Bener ya?"

Azzam mengangguk dan tersenyum kearah sang istri.

Azzam berdiri dan merapikan pakaiannya didepan cermin.

Azzam mengulurkan tangannya untuk membantu Hafsah berdiri.

Hafsah berdiri dibantu oleh Azzam.

"Yang lain udah pulang." Ucap Hafsah.

"Kita pulang sekarang?" Tanya Azzam.

Hafsah mengangguk mengiyakan.

o0o

Suasana di dalam mobil hanya ada alunan musik.

Hafsah sedari tadi terus menatap jalanan lewat kaca mobil. Mungkin karena masih canggung dan Hafsah tidak tau harus berbicara apa.

"Mau makan dimana?" Tanya Azzam.

Hafsah melirik Azzam sekilas.

"Terserah," jawab Hafsah seadanya.

Azzam tersenyum lalu mengangguk.

Mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di depan rumah makan ayam bakar.

Azzam dan Hafsah turun dari mobil berjalan masuk kedalam rumah makan tersebut dengan tangan Hafsah digandeng Azzam.

Banyak pasang mata memperhatikan mereka.

Azzam memilih meja didekat pintu masuk karena hampir semua meja sudah terisi penuh.

"Biar Hafsah yang pesen." Seru Hafsah.

Azzam tersenyum tipis lalu mengangguk.

Azzam memperhatikan Hafsah yang berjalan menuju tepat pemesanan makanan.

o0o

"Selamat dinikmati." Ucap waiters tersebut.

Di meja makan sudah tersedia ayam bakar beserta nasi dan teh manis dingin pesenan mereka.

My Husband Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang