24

6.3K 366 1
                                    

HIHIHIHI!

SELAMAT MEMBACA!!!

HAPPY READING ❤️

"padahal cuman belanja kenapa cape banget ya." Keluh Arumi.

"Mana saya tau saya kan ikan." Sahut Hafsah.

Kemudian Arumi menertawakan kekonyolan Hafsah. Begitupun Hafsah tertawa karena kekonyolan nya sendiri.

Mereka sudah sampai diparkiran butik Hafsah, tetapi bukannya turun dari mobil mereka malah memilih melanjutkan obrolan di dalam mobil.

"Siyi Kin Ikin." Ucap Arumi menirukan Hafsah menggunakan i.

"HAHAHA." mereka menertawakan hal kecil, seberapa kecil hal itu jika dilalui dengan orang-orang tersayang akan terasa besar.

Mood Hafsah sudah sangat membaik berkat berbelanja dan hiburan dari Arumi. Hafsah bersyukur telah di kelilingi orang-orang baik.

Sedang asik melempar canda suara kaca mobil di ketok seseorang.

Tok tok tok...

Arumi menurunkan sedikit kaca mobil. Ternyata yang mengetok pintu mobil Hafsah adalah salah satu pegawainya.

"Maaf ibu, ini ada titipan dari seseorang."

Hafsah meraih paper bag yang diberikan oleh pegawai tersebut.

"Dari siapa?" Ucap Hafsah bingung, seingatnya ia tidak memesan barang atau makanan.

"Kalo itu saya tidak tahu Bu, saya di titipi itu buat ibu."

Hafsah hanya mengangguk, tetapi berbeda dengan pikirannya yang sedang memikirkan siapa orang pengirim itu.

"Yasudah saya kembali ke dalam kalau ibu tidak ada perlu lagi dengan saya." Pamitnya.

"Oh iyah, makasih."

Lalu pegawai tersebut kembali masuk kedalam butik.

Arumi menaikan kembali kaca mobilnya.

Arumi yang sedang dilanda kepo langsung saja bertanya. "Dari siapa?"

Hafsah hanya mengedihkan bahunya tanda tidak tahu.
Sedari tadi ia hanya memperhatikan paper bag tersebut tanpa membukanya.

"Ga tau." Sahut Hafsah.

"Coba buka. Kepo nih." Ucap Arumi tidak sabaran.

Hafsah segera membuka paper bag tersebut. Didalamnya terdapat makanan dan minum kesukaan Hafsah green tea, sepertinya Hafsah tau siapa pengirim tersebut.
Ada satu lagi didalamnya ada sebuah kotak dibungkus kado.

Hafsah mengeluarkan makanan dan kotak tersebut. Dan menunjukkan kearah Arumi.

"Dari siapa?" Ucap Arumi.

"Belum tau, ga ada namanya. Tapi kayanya aku kenal." Tutur Hafsah.

"Jangan-jangan dari pengagum rahasia kamu." Tebak Arumi asal.

Hafsah terkekeh mendengar ucapan Arumi.

"Eh.... ada kado juga." Ucap Arumi sembari menunjuk kado kecil didepan Hafsah.

"Buka jangan?" Ucap Hafsah memberi persetujuan.

"Buka dong, kira-kira isinya apa."

Hafsah mengangguk menyetujui. Hafsah merobek bungkusan kado  tersebut terpampang jelas kotak beludru berwarna merah.

My Husband Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang