41

15K 613 139
                                    

Pagi-pagi sekali Hafsah sudah berkutat dengan alat-alat dapur, walaupun sering kali di cegah untuk tidak melakukan itu Hafsah masih saja kekeh dengan kemauannya.

Hafsah berniat membuat ayam goreng untuk suami tercintanya. Pipi Hafsah bersemu merah jika mengingat suaminya terlebih kejadian yang mereka lakukan semalam.

Sedang asik berkutat dengan ayam goreng yang dibuatnya Hafsah dikagetkan dengan lengan kekar yang tiba-tiba melingkar manis di pinggangnya, siapa lagi pelakunya jika bukan suami menyebalkan, tapi Hafsah sayang.

Azzam menciumi tengkuk leher Hafsah, yang membuat Hafsah kegelian.

"Mas, geli-." Ucap Hafsah pelan.

Azzam tak menghiraukan ucapan Hafsah dan malah semakin mengeratkan tangan di pinggang Hafsah.

Hafsah yang kesulitan bergerak karena Azzam yang sedari tadi terus mengganggu acara memasak nya. Akhirnya membalikan badannya dengan tangan Azzam yang masih melingkar di pinggangnya.

Azzam tersenyum jahil sembari menarik turunkan alisnya menggoda Hafsah.

"Cantik nya istriku." Puji Azzam

Blush kedua pipi Hafsah sudah seperti kepiting rebus karena ulah suami menyebalkan nya.

Tangan Hafsah bergerak menyentuh pipi sebelah kanan suaminya.

"Mas bisa tunggu di meja makan." Ucap Hafsah sembari menunjuk letak meja makan dengan mata nya.

Azzam menyentuh tangan Hafsah yang masih setia di pipinya mengelus halus tangan mungil istri cantik nya, lalu menggiring telapak tangan Hafsah tepat didepan bibir Azzam.

Pandangan mereka saling beradu penuh cinta. Seakan kedua mata itu saling menyalurkan cinta mereka.

Hafsah yang seakan terhipnotis akan tatapan Azzam hanya diam tak berkutik sama sekali. Hingga Hafsah merasa ada kecupan mendarat di telapak tangannya.

Azzam mencium punggung tangan Hafsah dengan sayang. Dan memandang istrinya yang seakan masih syok atas tindakan Azzam tadi.

Setelah beberapa hari menikah sikap Azzam yang menyebalkan berubah menjadi manis.

Tersadar Hafsah yang masih tidak bergeming sedari tadi membuat Azzam terkekeh geli melihat ekspresi Hafsah.

"Tersepona, hm?"

Blush jangan tanyakan bagaimana kondisi pipi Hafsah yang sudah seperti kepiting rebus. Cepat² Hafsah membuang pandangannya kearah lain.

"Sayang." Azzam menyentuh dagu Hafsah untuk menghadapnya.

Hafsah berusaha melepaskan tangan Azzam di dagunya, sungguh Hafsah masih salah tingkah atas perlakuan manis suami nya. Hingga tak menyadari bahwa ia lupa mematikan kompor.

"Apaan sih mas--. Hafsah malu!"

"Sayang lihat mas."

Akhirnya mau tidak mau Hafsah harus bertatap muka kembali dengan Azzam.

"Apa?"

Azzam mendekatkan tubuhnya kearah Hafsah hingga kini tidak ada jarak lagi di antara keduanya. Azzam bisa merasakan Hafsah yang sedang menahan nafas.

"Kayaknya masakan kamu gosong sayang." Bisik Azzam pelan.

Pasalnya mereka terlalu hanyut dalam momen romantis ini.

Hafsah membulatkan matanya dan langsung membalikkan tubuhnya menghadap kompor yang tadi ia nyalakan untuk menggoreng ayam goreng.

Benar saja ayam goreng sudah berubah menjadi warna hitam karena gosong.

"Astaghfirullah, mas Azzam—."

*********
COMEBACK YUHUUU!
TERIMAKASIH ATAS SUPPORT KALIAN!

SETELAH SEKIAN ABAD TIDAK MENULIS, AUTHOR UDAH LUPA CARA NULISNYA GIMANA. MAAF SYEKALI KALI INI MUNGKIN TIDAK NGENA BANGET...

ALHAMDULILLAH AUTHOR SEDANG MASA PEMULIHAN BERKAT DOA KALIAN.SEMOGA KALIAN SEHAT TERUS, DO'AKAN AUTHOR CEPAT SEMBUH TOTAL MAKASIH🤗

KOMEN YANG BANYAK YA!

My Husband Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang