5. PERINGATAN MARK!

702 267 238
                                    

"Lo tahu Cat, perilaku lo bikin gue tambah muak sama lo!" — Mark Laurson

- BINCOULARS GIRL -

Happy Reading ❤❤

Mark baru saja sampai di apartemen miliknya. Tadi, setelah pulang dari kampus, laki-laki itu menyempatkan diri untuk mengunjungi kediaman ayah dan ibunya.

"Mark rindu kalian, kenapa kalian tega meninggalkan Mark sendirian?" tanya Mark pada dirinya sendiri saat ia melihat pas foto berwajah ayah dan ibunya di ruang tamu.

Ya, Mark memang memajang foto ayah dan ibunya di dinding ruang tamu apartemen. Sebuah foto besar, yang ia harap bisa menghilangkan rasa rindu kepada sosok orang tuanya itu.

Tiba-tiba wajah Mark memerah, sebuah rasa kerinduan, marah, dan kebencian bercampur menjadi satu. Tangan laki-laki itu mengepal kuat, mencoba menahan emosinya.

Ini semua karena perempuan itu! Gue harus kehilangan kedua orang tua gue, batin Mark.

Tidak ingin terlarut dalam kenangan bersama ayah dan ibunya, Mark segera melangkah ke dalam kamar. Ia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Berusaha melupakan masalah-masalah yang menimpanya selama ini.

Tring-tring ....

Dering handphone milik Mark berbunyi. Membuat laki-laki itu segera memeriksanya.

Kakek Davidson calling

"Mark, di mana kamu?" tanya Davidson saat Mark mengangkat panggilan telepon.

"Di apartemen. Ada apa, Kek?" ujar Mark.

"Laki-laki itu menemuimu?" Davidson kembali bertanya, membuat Mark keheranan.

Mark bangun dari posisi tidurannya. Ia terduduk di atas kasur dengan menyenderkan tubuhnya di kepala tempat tidur.

"Laki-laki, siapa maksud Kakek?" tanya Mark.

"Siapa lagi jika bukan saudara tirimu yang tidak tahu diri itu. Tadi dia ke rumah, menemui Kakek. Jika dia berani menemuimu bicaralah pada Kakek. Kakek tidak akan membiarkannya menyakitimu," jelas Kakek Davidson.

"Tidak ada. Mark tidak bertemu dengannya," jawab Mark.

"Kau harus mulai berhati-hati Mark. Sepertinya sikap serakah dari ibunya sudah turun kepada anak itu," ujar Davidson mengingatkan Mark.

"Iya, Kek. Mark akan berhati-hati."

Tut! Mark mematikan panggilan telepon dari sang kakek. Ia menatap kosong langit-langit kamar miliknya.

Seandainya ayah dan ibu masih berada di dunia ini, batin Mark.

***

Sesuai saran dari teman-temannya. Akhirnya pagi ini Melati berangkat ke kampus bersama dengan Adela dan abangnya. Sebenarnya Melati tidak ingin merepotkan Adela. Namun, temannya yang satu itu terus saja memaksa agar Melati berangkat bersamanya.

Adela Queena

Kamu di mana, Mel? Sudah sampai halte? Aku sama abang aku sebentar lagi sampai.
08.12

BINOCULARS GIRL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang