28. Kecanggungan

4.2K 153 45
                                    

Pagi harinya, rasa canggung menyelimuti dua pasangan yang baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya. Farhan yang pertama sadar langsung melepas tautan pelukan mereka. Ria pun dengan kikuk langsung menjauhkan diri.

"Em ... aku tidak menyakitimu kan semalam?" tanya Farhan takut. Ria menggelengkan kepalanya sebentar. Lama tidak melakukan hubungan suami istri membuat Ria juga tampak merona malu. Apa lagi dia merasa bagian intimnya lecet.

"Kita jadi ke museum dino?" tanya Farhan.

Setitik rasa tidak enak hinggap di hati Farhan. Pasalnya anaknya selalu meminta ini itu pada Ria dan memaksa untuk dituruti seolah Ria adalah ibu kandungnya.

"Kalau kamu keberatan, biar aku saja yang pergi berdua sama Farel," ucap Farhan melihat keterdiaman Ria.

"Aku ikut," jawab Ria memunguti baju tidurnya yang teronggok di lantai.

Bibir Farhan berkedut menahan senyum. Entah dengan cara apa dia harus berterimakasih kepada istrinya yang sudah mau menyayangi anaknya sampai setulus ini.

"Mama!" Suara teriakan Farel terdengar nyaring dari luar kamar.

"Mama di mana?"

"Iya mama di sini, bentar mau keluar dulu," jawab Ria cepat-cepat memakai bra-nya. Namun, karena dia tergesa-gesa, dia kesulitan mengaitkan kaitan belakang. Farhan mendekati istrinya, mengatikan dengan mudah. Ria mengangguk kikuk. Tangan besar Farhan yang bersentuhan dengan punggung Ria membuat Ria menegang.

"Terimakasih," bisik Farhan tepat di telinga Ria.

"Em, iya." Ria menganggukkan kepalanya. Hembusan napas Farhan di telinganya membuat Ria kembali panas dingin. Ria menggelengkan kepalanya. Kalau kesenggol dikit dia bergairah, lalu apa bedanya dia dengan Farhan.

"Mama cepetan. Mama diculik papa ya sampai mama gak balik-balik nemuin Farel?" Farel terus berteriak nyaring sambil mencari mamanya di penjuru rumah.

Cklek!

Suara pintu terbuka membuat Farel langsung memusatkan pandangan ke sisi kanan. Mamanya berdiri di ambang pintu, sedangkan di belakang ada papanya. Mata Farel memicing tajam.

"Kenapa mama tinggalin aku? Katanya mama papa mau tidur bareng sama Farel, tapi mama papa ninggalin dan malah tidur berdua," ucap Farel bersungut marah.

"Mama kapan ngertinya sih kalau aku takut tidur sendiri. Selalu ditinggal, selalu ditinggal. Padahal papa sudah sunat, harusnya berani tidur sendiri," omel Farel membuat Farhan meringis. Dari mana Farel tau perkara sunat?. Pasti gara-gara ibunya yang selalu bilang kalau nanti sudah gede Farel harus sunat agar berani tidur sendiri.

"Farel!" panggil Farhan mendekati anaknya.

"Papa jangan bujuk-bujuk!" ketus Farel.

"Ya sudah kalau kamu marah, gak jadi pergi ke museum," ucap Farhan dengan senyum mengembang. Farel membulatkan matanya tidak setuju. Gara-gara dia marah, dia lupa soal rencana pergi ke museum dino.

"Yah, ayo berangkat, Pa!" rengek Farel mendekati papanya.

"Gak mau, papa main ke museum sama mama aja. Kamu kan suka marah-marah gak usah ditemenin," jawab Farhan dengan gaya sok pongahnya.

"Papa juga sering marah-marah sama Farel. Jadi papa gak usah ditemenin juga. Ayo, Ma kita pergi. Gak usah temenin papa," ucap Farel menarik tangan mamanya untuk pergi.

Farhan menggaruk kepalanya. Senjata makan tuan. Dan sekarang dia yang ditinggal anak istrinya pergi. Dengan secepat kilat Farhan membuntuti istrinya yang ternyata masuk ke dapur.

Sexy Doctor (21+)Where stories live. Discover now