3. Agresif

43.5K 754 123
                                    

Farhan mengelus punggung anaknya dengan lembut, agar segera tetidur. Farel memang tidak akan bisa tidur, kalau tidak dia usap punggungnya. Selama menjadi orang tua tunggal, Farhan sama sekali tidak pernah memanjakan anaknya. Farhan mendidik Farel agar mandiri sejak dini.

Dan menikah untuk kedua kalinya, sama sekali tidak ada di pikiran Farhan. Farhan seakan trauma dengan yang namanya pernikahan. Dulu, ia menikah atas dasar cinta sama cinta. Awalnya, kehidupannya dan Dora mulus-mulus saja. Saat Dora mengandung, Dora mulai menunjukkan ketidaksukaannya pada pernikahan mereka. Dora kerap mengumpat, bahkan memaki Farhan yang membuatnya menjadi hamil.

Dora yang notabennya seorang model, tidak terima dengan bentuk tubuhnya yang melar. Tiap hari, ia akan mengajak Farhan untuk bertengkar. Perkaranya cuma satu. Karena benci hamil.

"Papa tetep sayang sama kamu," bisik Farhan mencium puncak kepala anaknya.

Dora meninggalkan Farhan setelah melahirkan jarak seminggu. Farel yang masih butuh Asi, terpaksa menggunakan susu formula. Masa-masa terpuruk Farhan. Bukan karena ditinggal Dora. Tapi, karena Dora sudah menelantarkan anaknya.

Dan saat ini, Farhan akan menikah lagi. Farhan bimbang dengan pernikahannya. Apakah lebih bahagia di pernikahan kedua yang bahkan tidak ada cinta sama sekali.

"Papa, kenapa mama Ria gak tidur di sini aja?" tanya Farel yang tiba-tiba membuka matanya.

"Saat ini Mama Ria masih tidur di rumahnya. Seminggu lagi, mama Ria udah tidur sama kita." ucap Farhan.

"Kenapa begitu, Pa? "

Farhan diam. Ia juga tidak bisa menjawab pertanyaan anaknya. Masa iya dia menceritakan kalau dia dan Ria belum Sah. Pasti akan ada pertanyaan lagi dari Farel.

"Kamu tidur ya, besok mama Ria Papa suruh kesini lagi."

"Mama besok kerja, Pa. Katanya aku mau diajak ke kerjaannya."

"Yaudah kamu ikut aja."

"Tapi aku takut, Pa. Takut di masukin keranjang lagi sama Mama."

Farhan terkekeh. Kadang, ia juga tak habis pikir dengan kelakuan Ria. Ria selalu membawa sepeda bututnya kemanapun. Katanya, sepeda itu sangat bersejarah. Sepeda yang berhasil Ria beli saat ia mendapat gaji pertamanya.

"Besok Papa yang antar."

Farel sudah merasa tenang. Bocah kecil itu mulai memejamkan matanya untuk mengarungi mimpi.

▪️▪️▪️▪️

"Halo kak, selamat pagi. Nih aku mau review produk rajut knit dari Olshop Barbara. Kainnya alus banget kan. Belum lagi nih kak, ada sakunya di samping kanan kiri. Berpasangan gitu kayak kamu sama dia."

Ria berceloteh sambil merekam baju rajut yang sedang dia pegang. Sebagai Admin online shop, dia harus bersuara ramah agar pembeli bisa tertarik.

"Kalau kalian nemu uang limapuluh ribu punyaku, tolong dikembalikan ya say. Aku ganti dengan baju produk dari Barbara sebagai imbalannya!"

"S 3 marketing!" ejek Farhan yang berdiri di belakang Ria. Memang Ria sedang duduk di depan pintu. Tampilan wanita itu juga sangat kucel. Mentang-mentang online shop miliknya, Ria hanya memakai daster saat bekerja.

"Eh Mas Duda, sejak kapan berdiri disitu? Sini masuk!" ajak Ria beranjak berdiri.

"Gak usah. Aku mau ke Rumah sakit. Ini titip Farel ya!" jawab Farhan. Tadi malam, memang Farhan menelfon Ria untuk tidak menjemput Farel. Karena dia sendiri yang akan mengantar anaknya kesini.

"Lebih baik, kamu yang dititipin di sini," ucap Ria mengedipkan sebelah matanya.

"Ria!" tegur Farhan.

Sexy Doctor (21+)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin