9. Kekerasan

14.2K 422 140
                                    

"Mama! Jangan tinggalin Farel!" Farel menangis terisak-isak di bawah kaki Ria. Ria langsung menggendong Farel karena tidak tega.

"Ria, kita harus bicara. Kamu dengerin aku dulu!" ucap Farhan memegang lengan Ria, yang langsung ditepis wanita itu.

"Sudah ya, Han. Aku mau bawa Farel dulu, Farel takut sama Dora," ucap Ria dengan tegas.

"Gak bisa, ini harus diluruskan sekarang juga!" kekeuh Farhan. Ria menggeram marah. Tak berapa lama Solimah datang tergopoh-gopoh karena mendengar keributan.

"Bu, bawa Farel ke dalam, aku mau bicara sama Ria," ucap Farhan.

"Gak mau! Aku mau sama Mama. Awas aja Papa jahatin Mama!" ucap Farel. Farel makin tidak suka melihat Papanya yang bersama wanita berpantat lebar itu.

"Farhan, ini ada apa ribut-ribut? Kenapa kamu bawa Dora kesini? Suruh dia pergi!" marah Solimah.

"Bu, tenang dulu! Semua teriak-teriak, Farhan pusing," ungkap Farhan frustasi.

"Ibu tanya, kenapa kamu bawa wanita itu kesini?"

"Bu, sudah jangan teriak-teriak!" lerai Ria mengusap pundak mertuanya.

"Ria, masuk rumah dulu!" Farhan menarik tangan Ria masuk ke rumah, Ria memberontak tidak mau.

"Kamu bisa diam gak?" bentak Farhan karena kesal. Farhan menahan kepala Ria, laki-laki itu menubrukkan bibirnya dengan bibir Ria dengan kasar.

Farel menjerit histeris karena takut. Solimah dengan gercep mengambil alih Farel dan membawanya pergi. Ria memukul-mukul lengan Farhan karena kehabisan napas, sedangkan Dora mencoba menarik baju Farhan agar mundur.

"Dasar brengsek!" maki Ria mengusap bibirnya.

"Laki-laki gilaa, bangsat, pedofil!" Ria menyumpah serapahi Farhan dengan emosi yang menggebu.

"Kamu laki-laki paling menjijikkan yang pernah aku temui, cuih!" Ria meludah tepat di bawah kaki Farhan.

"Setelah kau bercumbu dengan Dora, sekarang nyosor sama aku? Gak tau malu kamu ya," maki Ria lagi.

Plak!

Ria menampar Farhan dengan keras sampai tangannya sendiri panas. Bahkan menurutnya, satu tamparan tidak akan cukup.

"Bahkan, bau percintaanmu dengan Dora masih bisa tercium jelas. Hidup yang paling kusesali adalah menikah denganmu. Laki-laki yang tidak punya prinsip!" tekan Ria tersenyum sinis.

"Kamu masih bocah kemarin sore, jangan sok dewasa ngatain orang gak punya prinsip!" serobot Dora mendorong tubuh Ria. Ria tak diam saja, ia mendorong tubuh Dora tak kalah kuat hingga Dora jatuh tersungkur di tanah.

"Lo mau balikan sama mantan lo yang gak tau diri ini kan? Noh sosor aja, gue gak peduli. Jangan kira gue bakal nangis-nangis, ngemis-ngemis, minta Farhan biar tetap sama gue, jangan harap!" bentak Ria dengan kasar.

Ria berlari kembali memasuki rumah mertuanya. Farel yang menangis di dalam, begitu melihat Ria, Farel langsung memeluk kaki Mamanya.

"Mama, Ayo pergi dari Papa. Aku gak mau sama Papa!" Farel menangis kencang. Ria mendudukkan dirinya di sofa. Perempuan itu mencoba menenangkan anaknya.

"Ria, Ibu yang akan urus Farhan," ucap Solimah.

"Sudahlah, Bu. Gak perlu. Biarin aja Farhan sama Dora."

Solimah bingung sendiri. Ia keluar rumah untuk meluruskan permasalahan anaknya. Sedangkan Ria mengusap-usap bibirnya dengan kasar. Ia sangat tidak sudi disentuh Farhan setelah suaminya bercumbu dengan wanita lain.

Sexy Doctor (21+)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin