Bab 4

12 2 0
                                    

BAB 4

Harusnya weekend ini Asta bisa bersantai. Tidak ada jadwal jaga IGD, tidak ada janjian untuk mengajar bimbel. Tapi satu hal yang hampir terlupakan oleh gadis itu. Dia sudah terikat janji dengan Aldrin untuk menggantikan jadwal jaganya di klinik salah satu hotel di kotanya.

"Tan, Asta langsung berangkat aja, deh. Ini weekend takut di jalan macet," pamit Asta.

"Udah dikirim alamat lokasinya sama Aldrin, Ta?" tanya Dena. Oh Tuhan, hampir saja Asta lupa. Pasti penyakit lupanya Aldrin kambuh lagi. Sial! Asta tidak tahu alamat lengkap hotelnya. Hotel Aurora, hanya itu yang dia tahu.

"Belum, Tan. Nanti biar Asta pake google map aja, semoga nggak nyasar. Aldrin belum ada kabar," jawab Asta.

Dena masih fokus pada karangan bunganya. Kalau weekend seperti ini, bersantai di rumah adalah pilihan terbaik bagi Dena. Mau keluar rumah pun pasti ramai.

Asta dengan terburu menuju mobil. Sambil sesekali memeriksa chat whatsapp-nya jika ada balasan dari Aldrin.

Asta : Coi, gila ya lu. Mana alamatnya? Gue kalau pake google map bisa dibawa nyasar ke tempat yang lain.

Belum dibaca.

Asta mulai geram.

Jika bukan ingin membantu Aldrin, dia tidak akan mau menjadi pengganti dokter jaga di weekend seperti ini. Lebih baik di rumah saja.

Asta : Sialan lu ngerjain gue, ya? Buru balas chat gue. Pokoknya gue nggak mau tau awas aja kalau gue nyasar pake google map ke Hotel Aurora.

***

Asta bersyukur kembali karena google map tidak membawanya ke tempat lain. Menurut pengalaman Asta, dia sering kali dibawa ke tempat yang tidak sesuai dengan google map. Mungkin ada yang salah mengenai navigasi lokasi. Asta dengan cekatan masuk ke lobi hotel dan mencari spot parkiran kosong.

Masih pukul 08.40 WIB. Oke, masih ada waktu dua puluh menit bagi Asta untuk bersiap di dalam mobil. Ini pertama kalinya Asta menjadi dokter pengganti di Klinik Hotel Aurora, secara otomatis dia tidak tahu di mana letak ruang periksanya. Nanti saja, ia akan bertanya pada satpam. Sekarang lebih baik Asta memperbaiki penampilannya karena tadi berangkat terburu-buru.

Asta mulai melirik ke sekitarnya, mencari peta lokasi hotel. Biasanya beberapa hotel memajang peta lokasi tiap lantai. Memudahkan untuk orang baru mencari lokasi yang dituju.

Klinik Hotel Aurora. Yak, Asta menemukan letak kliniknya. Masih satu lantai di lantai dasar tempat dia berada.

Netranya mulai menyapu ke segala arah, hingga menemukan arah panah yang menuju klinik. Bibirnya melengkung terurai ternyata tidak terlalu sulit menemukan tempat yang dituju.

"Selamat pagi," sapa Asta pada salah satu wanita yang sedang duduk di depan komputer. Wanita yang seumuran dengannya, mungkin hanya selisih dua hingga tiga tahun. "Maaf mengganggu, saya dr. Asta, dokter jaga hari ini. Saya menggantikan dr. Aldrin," ujarnya sambil memperkenalkan diri.

Awalnya wanita di depannya merasa bingung. Mungkin ia berpikir, ini masih pagi kenapa ada wanita yang sudah datang ke klinik? Namun, wanita yang diajak berbicara mulai paham.

"Oh, ini toh dr. Asta. Tadi malam dr. Aldrin sudah konfirmasi bila tidak bisa jaga pagi ini, tapi sudah ada yang menggantikannya," jelasnya. "Saya Mila, Dok. Saya perawat di sini," terangnya kembali.

Dalam hati Asta menggerutu. Sialan si Aldrin, tadi malam masih bisa konfirmasi, tapi dia lupa send location Klinik Hotel Aurora. Awas saja nanti!

Kepada Hati yang sedang PatahUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum