• 2

166K 12.9K 740
                                    

□□□
Vote & comments this chapter ♡♡♡
Don't forget!!
:)

.

.

Sekarang varold sudah tepat di depan pintu kamar ibunya.

Itu membuat pengawal yang berjaga di depan pintu menunduk hormat melihat siapa yg datang

Ia masuk setelah mendapat izin lewat telepati dari ibunya.

Satu hal yang perlu di ketahui, Ayah juga ibunya tidak ingin siapapun masuk ke dalam kamar mereka tanpa izin.

Tanpa terkecuali. Termasuk anaknya.

" Varold.."

" hentikan kalau itu tentang menikah ibu" ucapnya memotong sang ibu.

"Varold. Kau tau itu sebuah keharusan nak" ucap lembut sang ibu

Cornelia Frosd Daulagz.  Ia adalah Mate dari seorang lord  sebelumnya yaitu Kenzie Gard Douglaz, sebelum terganti oleh Varold .

" bagaimana kalau aku bisa mengubahnya." Ujar Varold  dingin.

Cornelia memaklumi cara berbicara anaknya jika sudah kesal.

Varold  seperti itu bukan karna ia kurang ajar pada ibunya, Hanya saja begitulah dia.

Sang ibu, cornelia tahu bahwa anak dan suaminya mempunyai sifat yang keras, bahkan Varold  melebihi segala sifat keras ayahnya.

"Kau tidak akan bisa mengubahnya Varold, ingin ataupun tidak kau harus tetap menikah dan bersatu dengan Mate mu." Ucap sng ibu menatap anaknya.

"Aku tidak butuh Mate ibu!" Ucapnya sarkas

"Kau butuh! Itu sudah tercatat Varold . Siapapun kelak menjadi seorang lord  akan selalu ada Mate yang mendampinginya." Ujar cornelia.

" bersiaplah bu . Raja dan mate dari seluruh kaum immortal akan datang sebelum diadakan perayaan 2 hari lagi." Ucap Varold  final.

Setelah portal yg dimasuki varold  menghilang, Cornelia  berjalan ke jendela besar kamarnya.

Ia tiba-tiba ingat Varold  kekeuh menolak karena seri agdal kitab dunia Pineirox  belum ditemukan semenjak ribuan tahun lalu.

□□□

Sedangkan di dunia manusia.

Kilauan rambut terlihat terombang- ambing seiring dengan sepasang kaki yang terus berlari.

Sesekali tangan putih bersih itu mengusap peluh yang terus menetes

"Ah... Maaf! Maaf!"

Ia Lanjut berlari setelah tidak sengaja menabrak seseorang yang baru saja ia mintai maaf.

Ia tidak sadar sepanjang berlari tadi, orang orang menoleh dua kali untuk menatapnya.

Bagaimana tidak, pancaran kecantikan serta rambutnya yang memukau begitu terlihat kontras.

"Ah kau sudah datang. biar ku katakan, mulai saat ini kau tidak usah lagi datang" ucap pria yang berdiri di depan pintu toko.

"Apa!? Pak, Saya.. "

"Tidak veira. Ini terakhir kalinya, setelah ini cari pekerjaan di tempat lain yang mau menerimamu" ucap pria yang merupakan bos gadis itu.

Gadis yang sekarang melangkah jenuh, dia adalah Veira Mørk.

gadis yang berlarian sepanjang trotoar menuju toko furnitur yang menjadi salah satu kerja paruh waktunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gadis yang berlarian sepanjang trotoar menuju toko furnitur yang menjadi salah satu kerja paruh waktunya.

Ya. Ia memang memiliki beberapa pekerjaan untuk menghidupi dirinya.

Salah satunya bekerja di sebuah tempat tongkrongan yang merambah menjadi club.

Itu juga yang membuatnya terlambat, dikarenakan tempat itu buka hingga dini hari.

Membuatnya kelelahan dan bangun telat.

Terlahir tidak memiliki apapun dan siapapun membuat Veira  merasakan ketidakadilan.

□□□

Part 2 akhirnyaa

Yang penasaran ada gak????

Lanjut aja dah... :*

Vote 🌟& commets  Don't forget! Xoxo

Thx♡
•indiez

Grąmoral MatęTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang