• 31

74.8K 7.4K 56
                                    

□□□
Vote & Comment this chapter ♡♡♡
Don't Forget !!
:)

.
.

"Nona? Apa anda tersesat?" Ucap pengawal yang tak lain adalah rogard.

Veira terkejut dan bingung harus menjawab apa.

"Maaf nona, Pertemuan diadakan di aula istana dan ini bukan jalan menuju aula" ucap rogard lagi.

"A..aku, bukan.. i..iya" veira terbata tidak tahu harus menjawab apa.

Sedang rogard tersenyum senang di dalam hati.

Waktu yang sangat pas, disaat ia sedang ingin mencari tahu tentang gadis itu semua seolah dipermudah baginya.

Dari jauh ia sudah melihat veira tetapi ia tidak yakin bahwa gadis yang tengah ramai dibicarakan seisi istana adalah gadis yang sedang dilihatnya.

Tetapi melihat gadis itu cukup asing, maka dari itu ia mulai yakin.

Rogard berpikir bahwa betapa mencoloknya gadis itu dengan redhair nya.

Ia cukup terkejut karena baru kali ini ia bertemu gadis itu.

"Saya bisa mengantar anda ke aula istana jika anda kesulitan"

Rogard berkata demikian bukannya ia tidak tau, ia tau bahwa asal veira tidak begitu jelas,ia juga tahu bahwa veira bukan salah satu dari keluarga inti kerajaan.

Jadi untuk apa ia berada di pertemuan tersebut.

Ia hanya ingin tau apa yang akan di katakan gadis itu.

"A..aku hanya sedang bosan jadi aku izin untuk berjalan-jalan sebentar" ucap veira.

Rogard kembali tersenyum senang di dalam benaknya.

"Sejak kapan istana ini membiarkan seseorang pamit sebelum acara selesai dengan alasan yang remeh" gumam rogardalam benaknya.

"Oh.. benarkah? Kalau begitu saya minta maaf karna telah mengganggu waktu anda nona" ujar rogard menunduk hormat.

"Ah..tidak apa, aku tau kau hanya menjalankan tugasmu" ucap veira tersenyum ramah.

"Kalau begitu.. bisakah kau mengantarku keperpustakaan istana ini? Kudengar perpustakaan istana ini sangat besar dan lengkap" lanjutnya

Veira pura-pura tidak mengetahui letak perpustakaan yang pernah ia datangi.

"Baik,Silahkan nona"

Rogard tersenyum licik mendengar permitaan veira.

Mereka pun berjalan menyusuri lorong yang veira tau itu lorong terakhir menuju perpustakaan.

"Kau berjalanlah disebelah ku, tidak usah sungkan" ucap veira merasa tidak nyaman rogard berjalan di belakangnya.

Sedangkan rogard lantas mengikuti ucapan veira.

"Kalau boleh tau siapa namamu?" Tanya veira.

Grąmoral MatęTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang