"Berhenti bersikap naif, Donghyuck. Kau menggodaku seperti ini, lalu menyalahkan rut-ku yang bahkan belum dimulai?"

Donghyuck menertawakannya. Terdengar sedikit dibuat-buat, tetapi Mark menduga itu akibat getaran nafsu. Air membasuh aroma lelaki itu, dan Mark tidak mampu mengendus betapa terpengaruhnya Donghyuck atas semua ini. Namun, air hangat bahkan tidak mampu menjinakkan rona ganas di leher lelaki itu.
Mark bergerak menyentuhnyaㅡterasa panas dan basahㅡdan ia mampu merasakan Donghyuck yang menelan saliva. "Lebih cepat," gumamnya. Jemari meluncur turun ke bahu Donghyuck, menekan tubuh lelaki itu semakin rapat ke pinggulnya. Itu tidak membuat Donghyuck bergerak lebih cepat, tetapi membuat napasnya terengah dengan kencang dan basah. Kepalanya jatuh di pundak Mark.

"Jangan buru-buru." Mulut basahnya menyinggung kulit Mark. "Kau tidak boleh cepat selesai. Kau bilang ingin bersamaku sebelum rut dimulai."

"Kau mau?" Pertanyaan Mark jelas-jelas salah sebab Donghyuck langsung berhenti mengocok kejantanannya, pun mengangkat diri untuk menatapnya. Bulu mata yang basah membingkai mata Donghyuck bagai kelopak hitam.

"Aku merayumu, iya, kan?" tanyanya dalam suara aneh dan masam, sedikit dingin dan linglung, seakan ia sendiri tidak sadar apa yang ia tanyakan. Lelaki itu perlahan meneguk saliva, tetapi kedua bahu yang stagnan dengan kontras membuatnya seolah bersuara keras. Donghyuck masih tegang di paha Mark, dan merona. Mark tidak perlu mengendus gairah Donghyuck ketika bisa merasakan dan melihatnya. Ia tidak butuh kata-kata bahwa Donghyuck menginginkannya ketika lelaki itu sudah secara konstan memancingnya untuk bersetubuh lagi, dengan bukti bahwa Donghyuck menunggu dan sungguh-sungguh menyergapnya di dalam bak sebab tidak lagi bisa bersabar. Donghyuck tidak perlu mengaku menginginkan Mark, sederhana dan mudah, tetapi Mark juga menginginkannya. Ia tidak ingin Donghyuck menantang, menggiring, atau bahkan mengelabuinya hanya untuk seks. Ia tidak mau Donghyuck memikirkan ini sebagai ajang permainan, pertarungan, atau bahkan rayuan.

"Donghyuck."

"Apa?"

Mark duduk, menegakkan punggung, dan Donghyuck tersentak saat hilang keseimbangan. Ia sedikit meluncur mundur dan mencengkeram pinggiran bak yang basah dan licin tanpa hasil sampai tangan Mark meraih pinggulnya, memegangnya agar seimbang, agar tetap dekat. Tersisa ruang yang sangat tipis di antara mereka sehingga Donghyuck tidak punya pilihan selain menatap Mark.

Pemuda itu menghela napas.

"Apa?" tanya Donghyuck, lagi. Tidak ada jalan untuk lari. Mark pikir tawarannya ditolak. Ia harus menarik kata-katanya kembali. Mark memang bocah yang bodoh.

"Kau tidak menggodaku, Donghyuck. Aku telah mencintaimu sejak kita menikah, dan aku selalu menginginkanmu. Sebenarnya, sejak hari pertama, sejak malam pernikahan kita."

"Kau tidakㅡ"

"Ya, tidak. Malam itu memang tidak. Bukan karena aku tidak menginginkanmu, tetapi karena kau yang tidak mau."

"Kupikir aku sudah menunjukkan sikap yang jelas."

Mark meremas pinggulnya.

"Kupikir kau menunjukkan sikap jelas bahwa kau tidak ingin, tapi itu bukan ... Bukan itu intinya sekarang."

"Jadi, apa intinya?"

"Aku menginginkanmu. Yah, aku selalu menginginkanmu, dan bukan karena rut. Aku menginginkanmu sepanjang waktu. Aku ingin melakukan hal-hal yang tidak dilakukan orang-orang seperti kita: berbagi ranjang atau berbagi kamar. Aku ... aku ingin kita berjalan bersama sambil mengobrol dan bergandengan tangan; semua yang dilakukan oleh pasangan yang saling jatuh cinta. Aku ingin menyentuhmu dengan cinta, bukan karena kewajiban atau tuntutan. Aku ingin menyetubuhimu di setiap permukaan ruang hingga kau lupa akan namamu, Donghyuck dari Pulau Selatan. Ini semua bukanlah hal yang dilakukan oleh pasangan yang dijodohkan, tetapi aku ingin melakukannya bersamamu." Bibir bawah Donghyuck bergetar, tetapi Mark tidak berhenti. "Dan aku merasa beruntung. Terlepas dari segalanya, terlepas dari kesalahan juga kekuranganku, dan terlepas dari bagaimana kita memulai semua, kita tetap berakhir pada satu sama lain. Aku merasa beruntung karena kau tetap menginginkanku."

[🔛] Semanis Madu dan Sesemerbak Bunga-Bunga LiarNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ