V

11.7K 1.4K 292
                                    

Maaf kalau banyak typo bertebaran. Proof reading cuma satu kali. Hope you enjoy it~ ♡♡♡

.

.

.

= BEGITU BANYAK KEINDAHAN DI DUNIA, TETAPI TIDAK ADA YANG SEINDAH DIRIMU =

•••

Untuk benar-benar memahami bagaimana seorang laki-laki terbentuk, suruh ia mendengar saudara laki-lakimu mengobrolkan spesies kumbang endemik dengan Menteri Keuangan selama dua puluh menit ke depan, alih-alih perdebatan tentang pajak yang seringkali terjadi. Suatu hari, ketika seseorang menanyai Mark tentang siapa yang pertama kali memberi saran yang bijaksana, ia dengan bangga akan menjawab, "Aku."

Untuk sekarang, Mark hanya bisa menguap secara sembunyi-sembunyi, berharap saudaranya larut terlalu asyik dalam percakapan sehingga tidak menyadari. Pada saat itu, matanya bertemu dengan Jaemin, pangeran ketujuh yang digariskan sebagai pewaris gelar Kekaisaran Na, Bangsawan dari Condor Peak dan pemimpin dari setidaknya tiga provinsi lainnya, putra dari istri favorit di kekaisaran, mungkin putra favorit ayahnya juga, berdasarkan rumor, dan terlepas dari segala gelar itu, ia pun tampak sama bosannya seperti Mark. Keduanya saling mengangkat gelas, sebagai tanda atas rasa bosan yang sama-sama harus mereka lewati, dan tersenyum sambil menyesap anggur merah yang manis.

Sebenarnya, Mark bisa saja menyukai Jaemin. Mereka berada dalam usia yang sama, keduanya adalah pangeran yang mengemban kekuatan dan kewajiban besar, sama-sama alpha, dan sama-sama berpengalaman dalam peperangan, apabila kisah kemenangan Jaemin melawan masyarakat bar-bar berkulit putih yang mengancam wilayah kekuasaan ayahnya dari Barat adalah kenyataan. Jaemin pintar, ramah dan senang tertawa, dan Mark hampir menyukainya. Hampir.

Segala kesempatan berteman yang tampaknya muncul di antara Mark dari Lembah Raksasa dan Jaemin dari Kekaisaran Na seketika memudar dengan indah pagi ini, di beranda musim panas sang ratu, ketika Donghyuck dan sahabatnya Jeno tiba-tiba muncul di bawah arca batu yang mengarah ke bagian luar taman.

Mark dapat merasakan kedatangan Donghyuck, bagai rasa sakit di ususnya, luka bakar yang terasa menyenangkan, dan ia tidak bisa menahan diri untuk mendongak, secara insting langsung menatap figur suaminya. Ia mendapati Donghyuck tengah tertawa, senyumannya nyaris terlalu lebar untuk wajahnya, dan wajahnya tampak terlalu dekat dengan Jeno. Pangeran Permaisuri mengenakan pakaian putih dan merah, rambutnya yang acak-acakan tersapu angin, membuatnya terlihat tampan. Ia tampak mendekat ke arah sahabatnya dengan cara yang dianggap tak senonoh bagi siapa pun di Lembahㅡdalam cara yang membuat darah Mark mendidih akibat kesal. Mata mereka bertemu dan untungnya Donghyuck mampu membaca peringatan yang terpampang di wajah merungut Mark sehingga mengambil beberapa langkah menjauh dari Jeno, keduanya lekas mengubah tawa menjadi lebih sopan, dengan ekspresi yang terlihat lebih pantas, tepat sebelum bergabung dalam pertemuan kerajaan, sebelum sang menteri dan Sungmin menolehkan kepala dan melihat ke arah mereka.

(Namun perubahan itu tidak terjadi cukup cepat bagi mata Jaemin, Mark menyadarinya. Si Pangeran duduk di sebelah Mark sehingga tidak mungkin apa yang terjadi tidak tertangkap oleh mata pemuda itu, termasuk kedatangan Donghyuck dan Jeno. Mark dapat melihat dari jarak pandangnya, bagaimana Jaemin menatap tepat ke arah dua orang itu, menolehkan kepala mengikuti langkah mereka, dan terus melayangkan tatapan. Ketika Mark menolehkan kepala ke arahnya, mata Jaemin tengah memandang ke arah jarak kosong di antara Donghyuck dan Jeno, dengan ekspresi netral, tak terbaca. Ketika tatapannya bertemu dengan manik Mark, pemuda itu tersenyum, kencang dan tajam dan sedikit berbahaya, dan Mark tidak membalas senyumannya.)

[🔛] Semanis Madu dan Sesemerbak Bunga-Bunga LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang