LII

3K 283 46
                                    

Ahh~ Akhirnya Honeymouthed bisa update lagi setelah sekian lama :D Anyway, Pududoll gak ada maksud ngilang gitu aja, kok. Tapi, karena emang bab intermeso yang menggambarkan isi pikiran Donghyuck sulit banget bikinnya, termasuk bab yang ini. Terus juga beliau lagi sibuk irl. So, kita tunggu aja kapan pun beliau update, ya. Aku juga bakal berusaha nerjemahin secepat mungkin, hehe. So, please enjoy this chap~ ❤️

.

.

.

= (INTERMESO) KAU BOLEH BERSIKAP BAIK PADA DUNIA YANG MEMBERIMU LUKA DAN RASA SEPI =

.

.

.

Playlist: To Be Loved - Askjell & AURORA; Stuck in Gravity - Of Monsters and Men; Tomorrow (4AD Session) - Daughter; Fear of the Water (Recorded at St. Mark's Cathedral) - SYML

.

.

.

Donghyuck belajar berjalan sebelum ia sanggup belajar berdansa, dan ia belajar berdansa sebelum ia sanggup belajar bertarung. Sang ahli pedang Caroline memelintir dan membengkokkan tulangnya untuk waktu yang tak terhingga, memahat ulang tubuh Donghyuck untuk dapat menyesuaikan gerakan pedang bahkan sebelum ia diperbolehkan memegangnya. Donghyuck masih mengingat gerak tarian-tarian itu seolah terajah di kulitnya. Rumput putih dan keemasan bergetar tersapu angin seperti bulu-bulu burung, sementara laut berdebur di kejauhan, dengan pola mozaik di bawah kaki-kakinya, serta dada yang memekar sebelum lompatan terakhir; segalanya tertata seakan seluruh dunia adalah lagu yang harus Donghyuck tarikan.

Bertarung, kata sang ahli pedang, berarti mengendalikan.

Faktanya, tidak selalu seperti itu, Donghyuck tahu. Pertarungan bisa berarti ledakan, pergerakan tak terkendali, kekacauan, kehancuran; pertarungan bisa berarti tipuan, cepat dan memperdaya; pertarungan bisa berarti pukulan telak, tak terhindarkan, serta kejatuhan bagi musuh. Bertarung bisa berarti banyak hal, tetapi dalam kasus Donghyuck, pertarungan harus soal mengendalikan.

Itu adalah hal yang ia sadari ketika tumbuh besar. Donghyuck bukanlah bocah laki-laki bertubuh besar. Ia kalah dalam hal serangan, kekuatan, bahkan kecepatan. Hal-hal ini dapat dilatih, hingga pada tahap tertentu, tetapi ia tetap akan kalah apabila berhadapan dengan musuh yang lebih tinggi, besar, dan berat.

Meski begitu, pengendalian sulit untuk dipelajari dan mudah untuk tidak dilupakan. Kendali diciptakan untuk setiap orang, tetapi juga tidak untuk semua orang. Kendali adalah saat di mana Donghyuck tahu kapan, di mana, dan bagaimana harus menyerangㅡintinya, menciptakan kerusakan maksimal dengan usaha minimal. Kendali adalah cara seorang Omegaㅡmeski belum dinobatkan, ia tetaplah seorang Omega, telah dan selalu menjadi Omega, sebab hal-hal ini telah terajah di balik kulit seseorang, dibawa bertahun-tahun sebelum akhirnya menemukan celah untuk keluar, bagai hikmah maupun kutukan, bagai peringatan takdirㅡmenjadi salah satu ahli pedang terbaik di wilayah lautan, yang bisa mengalahkan Alpha demi Alpha, yang namanya menjelajah jauh hingga ke seberang lautan.

Anggun, nyaris tanpa usaha, dan cantik. Begitulah cara Donghyuck dilatih untuk bertarung. Setiap waktu, bahkan sesingkat apa pun, harus dinikmati, diekspresikan secara penuh, hingga akhir. Setiap langkah, bahkan yang paling acak sekalipun, harus tetap seimbang, bertujuan, berfokus pada ruang, jarak, dan berat. Sebagaimana seorang penari yang berputar dengan kedua lengan menopang pergerakannya, menstabilkan poros tubuh agar tidak tersandung dan jatuhㅡDonghyuck belajar menari sebelum ia belajar bertarung, dan ia belajar bertarung sebagaimana ia belajar menari. Terkait kedua hal tersebut, ia selalu berada dalam kendali.

[🔛] Semanis Madu dan Sesemerbak Bunga-Bunga LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang