Fighting

185 5 0
                                    

Dalam sebulan melaksanakan tugas masing-masing, Jiwon sudah mendapatkan banyak atensi dan penggemar setia di taman yang biasa ia jadikan untuk melukis.

Yang lainnya mengerjakan tugasnya, bahkan sudah ada iklan dipapan reklame dan beberapa gedung milik Jungkook yang didesain lampu indah gambar Jiwon sang pelukis buta yang berbakat. Berkat kerja keras dan ide dari Seokjin bisa membuat banyak orang terheran-heran, bagaimana bisa seseorang melukis tanpa melihat? Beberapa dari mereka tertarik dan berminat untuk mendatangi galeri pameran lukisan Jiwon.

Persiapan galeri termasuk tugas Namjoon, dia juga terjun untuk mengiklankan pada kenalannya dan para kolektor. Pria itu sangat teliti menyiapkan pameran dengan perpaduan gaya klasik dan misterius.

Kembali pada Jiwon yang terlihat sibuk melukis setelah meraba wajah seorang wanita. Taehyung yang bertugas untuk menemani Jiwon. Langkahnya perlahan mendekat, saat itulah Jiwon menghentikan kegiatan melukisnya.

Dari ribuan langkah kaki yang terdengar, hanya langkah kaki Taehyung yang mengalihkan perhatian, mengalihkan segala kegiatan. Kedua matanya yang tak dapat melihat seakan tahu dari mana lelaki itu berada.

"Tuhan, bolehkah aku egois meminta sesuatu hal yang tak mungkin terjadi walau sejujurnya apa yang terjadi saat ini masih diambang delusi yang tidak membingungkan, aku merasa dia tetap hidup, taehyungku masih hidup tapi dihati kecilku mengatakan bahwa dirinya tiada dengan suatu alasan yang tak dapat aku ketahui.

Tuhan jika boleh, aku bersedia tidak bisa melihat setidaknya aku bisa bersamanya dalam waktu yang cukup lama."

"Apa sudah selesai? Sepertinya hari ini sudah cukup kegiatannya, waktunya untuk pulang."

"Sebentar lagi." Jawab wanita itu melukis kembali. Tinggal beberapa goresan untuk mengindahkan hasil akhir.

Jiwon memberikan hasil lukisan pada wanita dihadapannya, wajah wanita itu sangat senang dengan hasil lukisan Jiwon.

Tugas hari ini sudah selesai, sudah waktunya Jiwon kembali pulang beristirahat. Tinggal seminggu lagi pamerannya, Taehyung tidak ingin Jiwon terlalu lelah mengerjakan tugasnya, dia rasa sudah cukup banyak orang tau akan bakatnya.

Taehyung membantu membersihkan peralatan melukis yang dimasukkan kedalam tas. Dan setelah semua beres, Taehyung yang membawa tas itu.

"Ayo kita pulang!" Taehyung menggenggam tangan Jiwon. Bukan untuk membantu Jiwon berjalan, dia ingin terlihat seperti sepasang kekasih lainnya yang menikmati sisa senja.

Jiwon menggeratkan genggamannya, ada kehangatan yang menjalar sampai ke hatinya. Kehangatan yang selalu ia rindukan.

Mereka berjalan beriringan dengan irama langkah yang sama. Keduanya nampak lega setelah mengetahui kebenaran bahwa Taehyung adalah kekasih Jiwon dan Jiwon menerimanya dengan akal sehatnya. Walau sebenarnya itu tidak mungkin karena yang dia tau bahwa Taehyung sudah meninggal, Jiwon tidak tau dimana makam atau abunya disemayamkan. Tapi kabar kematian Taehyung diterima mentah-mentah dari pihak rumah sakit yang dijadikan tempat tinggal Taehyung.

"Terima kasih sudah kembali." Kata Jiwon tersenyum dengan tatapan kosongnya.

"Terima kasih juga sudah menerimaku kembali." Taehyung juga merasa lega sebagian ingatannya kembali. Kenyataan yang indah dan menyakitkan secara bersamaan bahwasahnya dirinya sudah menjadi bintang dilangit yang artinya dia sudah meninggal sebelumnya. Dan akhirnya diturunkan ke bumi untuk menyelesaikam tugasnya membantu Jungkook dan menyelesaikan masalalunya yang belum terucap.

Langkah Taehyung terhenti, dia merasa nyeri teramat dalam dibagian dada kirinya. Baru kali ini ia merasakan sakit yang sebelumnya tidak pernah dirasakan.

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Jiwon mngerti ada sesuatu yang terjadi pada Taehyung.

Taehyung masih terdiam untuk menetralisir rasa sakit didadanya yang ia tekan dengan tangan kirinya. Dia melihat ada sinar dibalik tangannya. Dia tidak tahu penyebabnya.

"Kenapa lama sekali? Sedari tadi aku menunggu kalian di parkiran." Jungkook datang dengan wajah kesal, dia sudah terlalu lama menunggu Taehyung dan Jiwon. Hari ini Jungkook sengaja menjemput mereka untuk sekalian makan malam diluar. Langkah panjangnya mendekat dari arah samping Jiwon.

"Jungkook! Cepat kemarilah! Lihat apa yang yang terjadi pada Taehyung!" Jiwon panik.

Jungkook berlari dan menangkap tubuh Taehyung yang tiba-tiba bersujud tak dapat menahan rasa sakit.

"Apa yang terjadi pada Taehyung?" Tanya Jungkook antara khawatir dan heran. Tidak mungkin jika Taehyung sakit, Jungkook menganggap Taehyung makhluk abadi yang tidak bisa terluka, lelah atau apapun rasa sakit seperti manusia pada umumnya.

"Entahlah, aku rasa dia kelelahan."

"Tidak mungkin." Pungkas Jungkook.

"Ha?" Jiwon tidak mengerti maksudnya.

"Lupakan, sebaiknya kita langsung pulang ke rumah." Jungkook menggendong Taehyung di punggungnya. Tak terlihat keberatan menggendong Taehyung.

"Kenapa pulang? Kenapa tidak ke rumah sakit?"

Jungkook terhenti, dia tidak memiliki alasan kuat untuk membawa Taehyung ke rumah sakit, Jungkook tau lelaki itu bukan manusia.

"Jungkook, kenapa diam saja?" Tanya Jiwon heran seperti ada yang disembunyikan.

"Bawa saja aku kerumah sakit." Bisik lelaki itu lemah.

"Tapi?"

"Percayalah." Taehyung tahu siapa yang akan membantunya dalam hal ini.

Jungkook berlari kearah mobil, mengikuti permintaan Taehyung untuk membawanya ke rumah sakit. Jungkook tidak yakin jika permintaan Taehyung masuk akal atau tidak karena tidak mungkin dia yang berasal dari langit bisa jatuh sakit dan bisa ditangani oleh dokter.

Untuk kali pertama Jungkook merasa takut, dia tidak ingin terjadi apa-apa pada Taehyung. Sejujurnya dari pertengkaran-pertengkaran lalu seperti kanak-kanak membuat suatu jalinan kuat layaknya saudara. Jungkook menganggap Taehyung sudah sebagai kakak.

"Aku mohon bertahanlah." Ucap Jungkook melihat Taehyung berwajah pucat duduk dikursi belakang bersandar di bahu Jiwon.

*****

Kira-kira upload rutinnya kapan yah?

Pengen nyelesaiin cerita taekook ini dulu baru cerita lainnya.

Pengen nyelesaiin cerita taekook ini dulu baru cerita lainnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Back To The StarWhere stories live. Discover now