Penghuni Hati

137 8 0
                                    

"Penghuni langit? Maksudmu aku pernah mati?" Tanya Taehyung sekali lagi.

"Aku tidak membicarakan tentang dirimu. Ini Taehyung yang lain. Bukan kau." Jelas Jiwon.

Perlahan Jiwon memberikan teh hangat dan ramen di atas meja.

"Makanlah! Aku mohon setelah ini pergilah! Jangan muncul lagi, baik di depanku maupun dihadapan Taeri." Jelas Jiwon, duduk di meja sebelahnya, mulai memakan mie ramen.

Taehyung ikut makan, walau makanan itu tidak akan membantunya menambah energi, dia akan melakukannya agar terlihat normal.

Sebenarnya Taehyung masih ingin tahu soal kekasih dari Jiwon  yang memiliki wajah dan nama yang sama, mungkin saja Taehyung yang dimaksud adalah dirinya. Namun dia tidak pernah tahu, tidak pernah ada ingatan yang muncul. Apa yang dia rasakan semacam fase yang sering dilewatkan oleh manusia. Karena fase ini pula Taehyung diturunkan ke bumi agar membantu Jungkook keluar dari fase yang menyedihkan itu. Bagaimana jika ia terlibat dalam hal menyedihkan? Bukankah ini bertentang baginya yang bukan penghuni bumi ikut campur terlalu dalam dengan masalah manusia lainnya.

Taehyung membereskan meja makan dan mencuci gelas, dia berusaha menjadi tamu yang baik membantu tuan rumah. Hanya saja, kegiatan yang ia lakukan membuat Jiwon meneteskan air matanya, setiap kali wanita menangis, secara spontan air mata Taehyung ikut turun.

"Sudah hentikan, sebaiknya kau segera pergi dari sini." Jiwon bangkit dari tempat duduk, mendorong tubuh Taehyung, bentuk pengusiran yang sangat jelas.

Taehyung tidak tahu, mengapa dia menjadi tersedu-sedu menatap mata kosong Jiwon. Diluar turun hujan begitu lebat, tentu. Setiap kali Taehyung menangis, hujan selalu turun.

"Kau menyuruhku pergi dalam keadaan hujan lebat seperti ini." Suara Taehyung yang serak dan terdengar menangis membuat Jiwon semakin iba.

Jiwon memukul dada bidan Taehyung. Berkali-kali, untuk mengungkapkan kemarahannya, seperti pada seorang kekasih yang tidak pernah menjumpainya, melanggar janjinya atau telat datang di hari penting.

"Kau kejam, tae. Kau kejam!! Kenapa kau lakukan ini padaku? Kenapa?" Teriak Jiwon melepaskan segala umpatan di dada.

Tangisan Jiwon semakin memecah, begitu juga tangisan Taehyung dibalik diam, membiarkan Jiwon memukuli dadanya hingga akhirnya wanita itu berada dipelukan Taehyung. Menangis sepuasnya di dada itu. Walau wanita itu buta, dia masih ingat bagaimana bentuk dada dan pelukan hangat yang sama dengan Taehyung kekasihnya. Tidak mungkin jika Taehyung kekasihnya yang meninggal datang kepadanya dalam wujud yang sama tapi dia tak menyadari bahwa Taehyung yang sekarang bukanlah manusia, melainkan penghuni langit.

Jiwon tidak bisa berkata, dia hanya bisa menangis, meluapkan kerinduannya yang terpendam.

*****

"Aku jadi khawatir, apakah Taehyung bisa pulang atau dia kembali ke lngit?" Jungkook melihat langit yang gelap, air hujan masih setia membasahi.

"Hhaaasssshhh! Tidak mungkin tiba-tiba dia kembali ke langit, dia sudah berjanji agar aku bisa bertemu dengan Hyeri terakhir kalinya. Awas saja jika dia kembali tanpa menepati janji, jika aku jadi penghuni langit, setelah aku menemukan Hyeri orang kedua yang aku temui adalah...."

"Kenapa kau bicara sendiri?" Taehyung tiba-tiba datang, seperti biasanya. Wajahnya terlihat muram dan ada seberkas kebahagiaan. tatapan itu tidak bisa diartikan.

"Astaga!! Bagaimana kau bisa pulang? Dan kapan kau tiba?"  Tanya Jungkook keheranan.

"Diamlah! Aku ingin kau tahu...." Belum sempat melanjutkan ucapannya. Seorang wanita datang dari belakang Taehyung, memakai tongkat dan membawa tas berukuran besar ditangan kirinya.

"Kenapa kau bawa wanita itu kerumah ku?"

"Sebelumnya maafkan aku. Aku dipaksa Taehyung untuk ikut dengannya. Sebenarnya aku sudah menolaknya tapi dia memaksaku untuk tinggal disini." Jiwon menyela.

"Atas dasar apa kau membuat keputusan sepihak?" Jungkook terlihat murka, tapi masih dalam kadar wajar, karena dia tidak bisa memarahi Taehyung seperti sebelumnya, apalagi ini berhubungan dengan Jiwon, seorang wanita buta. Melihatnya saja Jungkook menjadi iba.

"Disini adalah tempat terbaik di bumi yang aku ketahui, lagi pula disini terdapat banyak kamar." Taehyung mengambil tas milik Jiwon, berat. Mungkin didalamnya terdapat alat-alat melukisnya.

"Ayo, akan aku tunjukkan kamarmu." Taehyung berlagak seperti pemilik rumah.

Jungkook hanya meringis kesal, tak bisa berkata apa-apa. Jika nanti ada kesempatan, Jungkook ingin sekali memukul wajah Taehyung, kalau perlu menendang pantat Taehyung dengan gaya taekwondo.

"Lihat saja nanti." Umpat Jungkook.

*****


Siapa yang lagi nunggu taekook shipper..??

Aku kangen pertengkaran taekook, tenang. Besok ada yang mau nendang pantat Taehyung, siapa lagi kalau bukan Jungkook.🤣🤣

Kira2 kalian tahu di lagu mana mereka menendang pantat?


Back To The StarWhere stories live. Discover now