17

347 49 169
                                    


Heyyooowww👋 kembali lagi dengan aku, yah Aku! Si penulis cerita PBTS yang belum cocok dikatakan sebagai Author. Lho kenapa? Karna cerita yang saya buat weeh masih ... ah sudahlah!

Jangan lupa tinggalin jejak
Kalo ada typo bilang!!
And Happy Reading😚

🌪🌪🌪🌪


"What?"

Reyhan lumayan kaget saat mengetahui siapa penulis itu yang rupanya  adalah Lasmi. Ia diam mematung, menatap kertas ditangannya itu dengan sorot tajam.

"Si Lasmi apa-apaan sih buat kaya ginian," ucap Reyhan berjalan kearah kasur lalu duduk disana tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas tadi.

Sebelumnya Reyhan telah membaca kalimat demi kalimat yang terpapar dikertas putih bergaris itu. Mood nya tiba-tiba hancur saat membaca tulisan tersebut.

"Mana gue dijadiin plampiasan lagi," kesalnya saat membaca kembali kalimat yang bertulisan..

3.  Kalo dia gak mau nganterin gue minta Reyhan aja buat anterin.

"Kebangetan amat lu Nil gue dijadiin plampiasan, tega banget gue dijadiin tukang ojek buat anterin pulang." Reyhan menyobek kertas itu menjadi empat bagian. Tak sampai disitu dia memasukan potongan kecil dari kertas tersebut kedalam mulut hingga lunak dan membuangnya setelah halus dikunyah.

Pueh

Reyhan meludah merasa enek atas apa yang sudah ia lakukan. "Gak enak ternyata," ucapnya sambil terus menggerak-gerakan lidah dengan ending yang menghasilkan bunyi Pueh.

Sisa-sisa kertas yang sudah ia ludahkan kelantai itu, ia injak-injak sampai penyek. "Hati gue sakit tau gak?"

Tanpa sadar kalimat itu terlontar dari dalam mulut seorang pria yang hanya mengaku mencintai seorang wanita saja, lantas kenapa hatinya sakit? Bukankah dia bilang Lasmi tidak termasuk wanita yang dicintainya?

"Sakit kenapa?"

Suara itu berhasil membuat Reyhan menghentikan aktivitas gilanya. Ia membalikan tubuh menatap seorang cowo yang sedang berdiri diambang pintu sambil menatapnya dengan satu halis terangkat.

Cowo itu berjalan melewati Reyhan, membuat sang tuan rumah bingung seketika.

"Mau ngapain lo kemari?"

Cowo itu berjalan kearah meja belajar disana lalu mengambil sesuatu yang tergeletak diatasnya.

Ia kembali berjalan melewati Reyhan tanpa bicara sepatah katapun.

"Oh jadi ceritanya lagi pura-pura bolot?" tanya Reyhan membuat cowo tadi berbalik menatapnya tak suka.

"Lo pasti kangen gue kan?" Reyhan tersenyum usil sambil menyisir rambut dengan lima jarinya.

"Najis Mughaladah!" Cowo itu mendekat kekasur mengambil satu bantal kemudian melemparkannya tepat kewajah Reyhan.

"Nih. Kunci kamar gue ketinggalan!" ucapnya sambil mengangkat kunci lalu keluar dari dalam kamar tanpa menutup pintunya.

Cowok itu Ajat, dia kembali hanya untuk mengambil kunci kamarnya yang tertinggal diatas meja Reyhan, setelahnya langsung pergi tanpa bercakap-cakap terlebih dahulu.

"Gajelas bat sih tuh, anak!" umpat Reyhan. Menggesekan jari telunjuk ke-matanya.

"Gue ngantuk tapi gak mau tidur. Gue mau maen game tapi hape gue lowbet. Gue mau ngegabut tapi gak ada yang bisa gue ajak ngegabut. Gue mau ngepet gak ada yang jaga lilin. Ah, sial!"

Pasangan Bobrok Tanpa StatusWhere stories live. Discover now