4

563 68 81
                                    


"Yodah abisin minum lo," suruh Lasmi.

Reyhan menautkan sebelah alisnya lalu mengangkat botol minuman yang sudah kosong tak tersisa, "udah kosong gini apa yang mau di minum beb?"

"Botolnya," jawab Lasmi lalu pergi dari sana meninggalkan Reyhan yang masih duduk di kursi.

"Si bebeb lagi ngelawak apa gimana si? Ko gue gak ketawa," Reyhan mengedikkan bahu dan ikut pergi meninggalkan taman belakang sekolah.

***

Lasmi mengeluarkan motornya dari dalam parkiran lalu menaiki. Baru saja dia akan menjalanlannya tiba-tiba lima jari seseorang menahan stang nya.

"Tunggu!" ucap seseorang itu menahan agar Lasmi tidak pergi dulu.

"Farhan," lirih Lasmi lalu menyetandarkan motornya. "Ada apa Han?"

"Gue mau ngomong sama lo, tapi gak disini," ucap Farhan dan di jawab sebuah anggukkan oleh Lasmi.

Farhan membawa Lasmi ke perpustakaan, disana juga sudah mulai sepi, mungkin karna ini sudah jam pulang, makanya perpus sepi, hanya beberapa siswa dan siswi saja yang sedang membaca buku.

Farhan dan Lasmi duduk dikursi yang tersedia disana.

"Mau ngomong apa Han?"

"Tadi Reyhan di hukum?"

Lasmi mengangguk, "iya sama bu BK, emang kenapa Han?"

"Gue yang udah laporin dia Las," jawab Reyhan membuat Lasmi mendadak melongo tak percaya.

"Jadi lo yang udah fitnah Reyhan? Kenapa lo lakuin itu si Han?" Lasmi bertanya mulai kepo, kenapa bisa-bisanya Farhan melaporkan Reyhan.

"Fitnah? Las gue liat dengan mata gue sendiri kalo Reyhan itu lagi mesra-mesraan sama cewek. Gue gak mungkin fitnah dia Las."

"Itu cuma salah paham, dia tuh gak lagi mesra-mesraan, dia cuma nolongin Maya karna saat itu Reyhan liat Maya yang lagi di gangguin cowok," tegas Lasmi mencoba melurusakan akar permasalahan ini.

"Terus kenapa sampe pegang-pegang pipi segala, hah?!"

Lasmi menghembuskan nafasnya berat, lalu menjelaskan semua nya dari awal hingga akhir.

"Jadi gitu ceritanya," ucap Lasmi setelah menjelaskan semua.

Farhan mengangguk, "jadi gitu?"

"Yaiya gitu, makanya kalo mau laporin orang ... lo harus cari tau kebenarannya dulu, jangan mentang-mentang lo liat lo bisa nyimpulin semua kalo itu gak bener."

"Sorry Las, sampaiin maaf gue ke si Reyhan yah," ujar Farhan merasa tak enak hati.

"Iya, tapi apa gak sebaiknya lo aja yang minta maaf langsung ke orang nya?"

"Dia bisa marah sama gue, dan maki gue abis-abisan."

"Berani berbuat, berarti berani nanggung resiko."

Farhan mengehela nafas pasrah, "iya gue salah dan gue harus terima resiko nya juga, jujur gue cemburu sama Reyhan Las," ucap Farhan membuat Lasmi penasaran.

Cemburu katanya? Apa jangan-jangan dia cemburu kepada Lasmi?

"Makanya gue lakuin itu," sambung Farhan lalu menatap Lasmi serius.

Tangan Farhan terulur memegang kedua bahu Lasmi.

"Las," panggil Farhan pelan.

"Iya Han kenapa?"

Farhan menghembuskan nafas berat sambil memejamkan matanya, beberapa detik kemudian ia membuka matanya lagi.

"Gue—"

Pasangan Bobrok Tanpa StatusOnde histórias criam vida. Descubra agora