(8) Bank Darah

154 12 0
                                    

🌛🌛🌛

Senin  adalah hari yang membosankan oleh sebagian umat manusia terutama bagi pelajar, mungkin persentasi nya memasuki 98%. Tapi bagiku hari senin adalah hari dimana kita seharusnya lebih bersemangat dan memulai semua nya dari awal.

SELAMAT PAGI DUNIA!

"Mowning Nanaakuu" sapaku saat berpapasan diparkiran, udah ga keitung deh seberapa sering nya kita papasan kaya gini. Pokonya banyak banget. Ntah hanya kebetulan atau memang jodoh xixi.

"Too" balasnya sembari tersenyum

"Oh ya kamu udah chek ruang persediaan?" tanyaku

"Belum sempat" balasnya sembari berjalan

"Ouh okaii, nanti Syasya aja yang chek"

"Jan lupa daftar perlengkapan medisnya kasi ke gue"

"Asyiappp bebikuu"

"Selamat Pagii dok" sapa resepsionis kepada kami

"Pagi" balas kami yang tak lupa dengan senyuman

Aku dan Nana masuk keruangan masing-masing, sebelum mulai kerja kami memang terbiasa mengechek jadwal kami terlebih dahulu. Ouh iyaa kita juga punya asisten dokter loh ini sangat memudahkan bagi kami untuk mengatur jadwal, membantu pekerjaan dan masih banyak lagi.

Btw ngga semua dokter punya asisten sih, ini hanya karna ada banyak mahasiswa magang dan mereka membutuhkan bimbingan dari para senior. Terkecuali April asisten dokter ku yang ini sudah aku klaim akan tetap menjadi asdok aku muehehe.

"Selamat Pagi Dr. Syasya" sapanya

"Pagi juga April" balasku

April ini seorang perawat sekaligus asisten dokter juga, hebat yaa? Iyya dong jangan salah umurnya tuh masih muda dan udah jadi asisten dokternya Syasya.

"Prill, temani saya ke ruang persediaan ya"

"Baik dr. Syasya"

"Yukk kita kesana sekarang aja, prill tolong ambilin kuncinya dilaci ya, nanti kamu duluan saja saya mau ke kamar mandi dulu sebentar"

"Ouh baik dr. Syasya nanti saya langsung mengechek duluan ya dok"

"Iyya boleh"

✿ ✿

Setelah selesai dari kamar mandi aku langsung menuju ke ruang persediaan dan memulai pengechekan. Aprill rupanya sudah mengechek sebagian barang-barang. Ku lanjutkan dengan mengechek persediaan stok darah.

"Gimana prill lengkap semuanya?" tanya ku sembari menghampirinya

"Saya sudah mengechek dideretan pertama dan kedua yang ketiga sedang saya chek. Ada beberapa yang hampir mau habis dok" balasnya

"Kalau begitu saya bantu, abis ini kita lanjut ke persediaan stok dar-"

Drrttt drttt

"Hallo?"

"Ambulan segera datang!"

Aku mematikan telepon dari Nana dan bergegas menuju ruang UGD dengan segera. Tak lupa dengan April tentunya. Pengechekan nya aku lanjutkan nanti saja.

"Prill, kita ke ugd sekarang"

"Baik dok"

Setelah sampai di ugd, aku langsung menghampiri perawat dan rekan ku lainnya. Lalu bersiap-siap menangani para pasien.

"Dr. Syasya akhirnya tiba juga kami sudah menunggu" ucapnya yang sedikit khawatir

Aku menatapnya dengan perasaan bersalah "Ohh maafkan saya, kalau begitu mari kita jemput pasien sekarang juga" balasku

"Baik dok"

Setelah berlarian di koridor akhirnya kami tiba didepan rumah sakit. Sudah ada mobil ambulan dan petugas kami sedang menurunkan pasien dari dalam mobil.

"Yang ini biar ku tangani" ucapku pada Nana dan nana hanya membalasnya dengan anggukan saja.

"Dia mengalami benturan pada kepalanya yang mengakibatkan pendarahan hebat" ucapnya

"Baik, terimakasih" balasku

Lalu aku dan timku berlari mendorong pasian di brankar dan menuju ruang ugd. Sungguh adik kecil yang malang, aku pasti akan menyelamatkan kamu adik kecil.

Aku berjanji.

Holaa i'm backkkkk 😁
Kelamaan ga c aku upnya? Biarin lah gada yg nungguin juga muehehe🤭

Bye bye 🙌🏻

Sweet DoctorWhere stories live. Discover now