(7) Sekotak Susu

148 12 0
                                    

🌛🌛🌛

"Diperiksa dulu yaa Nn. Sela"

"Oh, iya iya suster"

"Dengan Nn. Sela apakah ada keluhan?" Tanyaku sembari menggunakan stetoskop kebanggaanku.

"Iyaa dok, saya kalo makan mual terus dok sama pusing gitu kalo udah pusing susah banget buat tidur" balasnya dengan jujur

"Ada lagi?"

"Ngga dok itu aja deh kayanyaa"

Aku menganggukan kepala dan mencatat resep obat dilembar kertas yang sudah dibawa sejak tadi oleh perawat.

"Tunggu dok, saya inget lagi jadi tu saya kalo abis minum obat ngga lama suka gatel-gatel dan merah gitu kadang bentol-bentol kecil berair kaya gini nih dok" ucapnya sembari menunjukan lengan kanan nya yang terasa gatal.

"Oooh ini Nn. Sela alergi obat nih atau dari makanannya,  saya tambahkan obat pereda gatal dulu ya?" balasku setelah mendiagnosis.

"Hmm begitu ya dok"

"Iya, kalau begitu kami permisi dulu, lekas sembuh ya Nn. Sela" ucapku sembari memberikan senyuman

"Terimakasih dokter"

Aku hanya tersenyum menanggapinya dan berlalu bersama perawat melanjutkan pengechekan berjalan dari satu pasien ke pasien selanjutnya.

"Dr. Syasya ini ruang pasien VVIP yang anda selamatkan nyawa nya beberapa hari yang lalu. Beliau juga anak dari pemilik rumah sakit ini dok" ucapnya memberitahu ku

"Saya mengerti, mari kita periksa pasiennya" ucapku sambil membuka pintu kamar inap vvip ini

"Baik dok"

"Umm luka-lukanya cepat sekali sembuh, kita hanya tinggal menunggu kapan ia bisa bangun" ucapku setelah menganalisis kesehatan pasien

"Dokter benar, ia bahkan mampu melewati masa kritis nya"

"Iyya dia sangat beruntung, ooh iya seperti biasa pantau terus keadaanya 3jam sekali takutnya terjadi hal-hal yang tidak terduga. Kalau begitu saya permisi duluan ya suster" ucapku berpamitan pada perawat dan berlalu dari kamar inap ini rencananya sih sebelum pulang aku ingin ke kantin rumah sakit dulu membeli susu kotak.

Baru saja aku menutup pintu kamar inap ini tapi sepertinya ada bayangan yang lewat didepan wajahku. Apa itu? Siapa dia? Ahh sudahlah peduli apa, aku sungguh ingin sekali meminum susu untuk mengganjal perutku.

Susu kotak tunggu aku ya aku akan segera kesanaaaaaa!!!

"Sepi sekali tidak seperti biasanya, jam berapa ya sekarang?" Lalu aku melihat jam dipergelangan tangan ku

"Hah sudah jam 23.56 pantas saja sepi. Sudah lah ambil saja dulu susunya" ku berjalan memasuki kantin

Setibanya didepan kulkas ku langsung mengambil handphone. Kalian pasti bertanya-tanya, Mengapa bukan dompet yang aku ambil? Aku terbiasa menaruh uang dan kartu atm didalam case hp.

Menurutku lebih simple dan ngga ribet disaat-saat seperti ini. Tentu saja aku membawa dompet hanya saja benda itu ada didalam tas, sekarang aku tak membawa tas.

"Akhirnya aku mendapatkan muu" ucapku dengan senang

Aku berbalik badan dengan cepat ingin segera pulang " Aaaaaaaaa!!! KAU MENGAGETKAN KU SAJA!!"

"Jantung ku astagaaaa. Kau ini senang sekali menjahili aku hah!? Bagaimana jika aku dibilang gila oleh orang lain" ucapku dengan kesal bagaimana bisa hantu perawat ini berkeliaran malam-malam begini.

"Cih kau bahkan tak menjawab ku hanya tertawa saja sudahlah. Jangan ikuti akuuu!"

Lagi-lagi dia hanya cekikikan. Hah! Dasar hantu menyebalkan. Ku berjalan dengan cepat dan bergegas pulang.

"Dari mana aja lu sya? Gue tungguin dari tadi juga" tanya Nana yang sudah berpakaian casual

"Kantin membeli susu dan lagi-lagi aku diganggu oleh mereka. Huh menyebalkan" balasku dengan kesal

"Yaudahh ayo balik" ucapnya lagi

"Iyya iya udah nih"

Heii kamuu! Aku mau ingetin jangan lupa kasih aku vote yaa 😍 Nih buat kamu yg udah baca 💐

Sweet DoctorWhere stories live. Discover now