🏳️‍🌈 Chapter 19

143 21 3
                                    

Good evening, how have you been so far? I hope it's always good:)


Selamat malam, bagaimana kabar anda sejauh ini? Saya harap selalu baik:)

>>

Dua helicopter mendarat dengan sempurna di halaman belakang, deru mesin yang berisik bahkan tidak mampu membuat Yiren terbangun di depan sana. Baekhyun menggeleng kecil lalu berjalan mendekat disusul Chanyeol dan rekannya yang lain.

Sudah larut dan gadis ini terlelap dalam posisi duduk dengan memeluk kedua lutut erat, udara sangat dingin bahkan Kai di belakang sana tampak menggosokkan kedua telapak tangannya untuk mendapatkan setidaknya sedikit energi panas.

"Beri aku ijin untuk membawanya ke dalam" Baekhyun menoleh ke arah Chanyeol dan dibalas anggukan ringan "Baiklah."

"Dia sudah menghabiskan banyak waktu untuk mencemaskanmu." Baekhyun mendengar samar-samar peringatan entah dari siapa tepatnya. Kedua tangannya digunakan untuk menggendong Yiren, mengeratkannya kemudian untuk menjamin kepastian.

Dia bisa saja bersikap lembut dan hangat seperti kebanyakan orang, tapi Baekhyun tidak bisa karena gadis itu. Membuat Yiren membencinya adalah tujuan, karena mencintainya adalah salah. Yah, dia harus tau itu.

Baekhyun bukan pria baik-baik. Tidak pantas dan tidak sederajat.

"Baekhyun? Kau kembali?" pria itu tersentak dalam lamunan singkat "Hm, tidurlah." Baekhyun berdiri hendak pergi, beberapa langkah dia ambil dengan bingung karena suara Yiren tidak terdengar. Gadis itu bungkam, tak mencoba memanggil dan menahannya seperti biasa.

Kamarnya dibiarkan gelap. Jika ayahnya menuduh maka Yiren akan menjawab "Kita harus menghemat listrik." bukan hal yang wajar untuk keluarga kaya raya seperti Wang. Tapi Yiren tidak mau ambil pusing.

.

.

.

"Kita akan melepaskannya?" markas bawah tanah bernuansa ash blue dengan fasilitas lengkap. Baekhyun tidak menyesal saat diajak kemari oleh Lucas, nyatanya dia suka saat duduk paling pojok sambil menyesap kopi hitam panas miliknya.
"Katakan sesuatu." Leader mereka menoleh saat rujukan pertanyaan mengarah drastis padanya setelah cukup lama dipandang transparan.

"Park Jihoon sudah pergi dan kakaknya tinggal sendiri," Baekhyun meletakkan cangkir kopi di atas meja kaca "Kita bisa menutup semua akses jalan keluar yang memungkinkan. Jinyoung selalu berkutat dengan buku-bukunya di atas jam sepuluh malam jadi kita bisa megepung bagian perpustakaan untuk menawannya."

"Wah, kau tau?" Kai menutup mulut dengan satu tangan lalu menepuk pundak Chanyeol yang terdiam mencerna.

"Lebih baik aku tidak perlu dijadikan kapten jika tidak tau hal-hal semacam ini Kai" jawab Baekhyun lalu mengeluarkan peta kecil dari sakunya yang sudah ditandai titik-titik hijau.

"Itu keberadaannya di bawah jam sepuluh sesuai dugaanku." Eunwoo memperhatikan semuanya, jarinya menelusuri semua titik dan menghafal setiap waktu "Kenapa yang satu ini merah?" satu titik terasingkan di bagian bawah menarik fokusnya untuk bertanya.

"Mansion Kim, dia disana."

"Baiklah aku tutup, kalian bisa kembali." ucap Chanyeol mengakhiri dan Baekhyun berdiri paling dulu "Lebih baik kalian ajukan saja pada tuan Wang untuk mengganti posisiku dengan Chanyeol."

"Yak! Kau marah karena aku yang membubarkan diskusinya?" Chanyeol berteriak disaat pria Byun itu mencapai depan pintu; hendak membuka tapi tertahan kalimat dari belakang sana "Tidak."

I AM A PSYCHOPATHWhere stories live. Discover now