🏳️‍🌈 Chapter 6

321 66 26
                                    

"Cium aku"

"Kau gila"

Baekhyun tak habis pikir, kenapa gadis ini terus meminta di cium, apa otaknya sedikit terganggu? Bahkan mereka tidak ada hubungan apapun, jadi kenapa Baekhyun harus menciumnya.

"Kau benar, aku gila karena mu" ucap Yiren santai lalu mengubah posisi duduknya menjadi menyamping menghadap Baekhyun.

"Hm?"

"Aku gila karena kau terus bersikap dingin seperti ini"

"Maaf"

"Tak bisakah kau bersikap hangat padaku Baekhyun?" tanya Yiren lirih penuh harap.

"Maaf, tapi aku tak bisa" ucap Baekhyun sambil mengalihkan pandangannya ke depan.

"Kenapa?" tanya Yiren terlihat kecewa. Tatapan heran ia layangkan, kenapa Baekhyun terlihat sangat rumit? Terlalu susah untuk memecahkannya.

"Kita pulang sekarang" ucap Baekhyun mengalihkan pembicaraan, jujur ia sedikit risih karena demi apapun ia tak ingin siapa pun tau tentang kisah hidupnya yang menyedihkan. Tak terkecuali putri tuannya ini.

"Baiklah, kita pulang" Lebih baik mereka pulang saja, lagipula Yiren juga sudah lelah.
Lelah menghadapi Baekhyun tepatnya. Ia butuh istirahat.

>>

Setelah Baekhyun memarkirkan mobil di tempatnya, Yiren langsung keluar tanpa berbicara sepatah kata pun, ia hanya sempat melirik Baekhyun sebentar kemudian beranjak keluar. Terlalu malas untuk mengeluarkan kata saat tau jika balasan datar yang akan ia dapatkan atau yang lebih parah, diacuhkan!

"Sayang? Kau sudah pulang, dimana Baekhyun?" tanya Seojun saat melihat sosok putrinya yang baru saja membuka pintu.

"Di luar. Dia akan masuk sebentar lagi" jawab Yiren
"Aku akan ke kamar dulu appa"
Sambungnya sambil berjalan melewati sang ayah yang masih terdiam di tempat.

"Apa kau tau apa yang terjadi pada Yiren Baekhyun? Kenapa dia terlihat tak bersemangat?" tanya Seojun setelah melihat Baekhyun sedang berjalan ke arahnya.

"Itu...dia...."

"Ah, pasti ia berulah lagi eoh?"
Tebak Seojun, seorang ayah sudah pasti sangat mengenal sifat dan karakter anaknya bukan? Jadi pria tua itu sudah menduga bahwa Yiren pasti sudah meminta yang tidak tidak pada Baekhyun.

"Begitulah" ternyata benar dugaannya. Seojun menghela
Nafas panjang "Maafkan saya tuan" sambung Baekhyun.

"Tidak tidak, kau tak perlu meminta maaf Baekhyun-a"
Baekhyun hanya menundukkan kepalanya " Seharusnya aku yang minta maaf padamu atas sikap Yiren, pasti itu membuatmu tak nyaman bukan"

"Tidak apa tuan, saya bisa mengerti"

"Baiklah kalau begitu, aku ada tugas untukmu Baekhyun"

"Katakan saja tuan"

"Aku ingin kau mencari informasi tentang Park Jihoon"

"Akan saya lakukan"

"Bagus, ini sudah sore, besok kau ikut aku ke ruang bawah tanah di suatu tempat, aku akan mengenalkanmu pada anggota anggotamu Baekhyun dan setelah itu kau bisa membagi tugas bersama mereka"

"Baiklah"

"Kau boleh istirahat jika kau mau, kurasa aku tak akan kemana-mana hari ini, jadi kau tak perlu mengawalku"

"Baik tuan, saya permisi"

Baekhyun berniat mengistirahatkan diri dan disini ia sekarang. Jemarinya terurai  untuk membuka tirai jendela karena ruangan ini terlihat begitu gelap dan terasa sangat dingin.

I AM A PSYCHOPATHWhere stories live. Discover now