🏳️‍🌈 Chapter 3

361 78 16
                                    

"Eum appa? Aku ingin bicara denganmu sebentar. Hanya berdua"

Baekhyun yang seolah mengerti keadaan pun pamit untuk meninggalkan mereka berdua untuk bicara.

"Saya permisi" Baekhyun  membungkukkan badannya kemudian berjalan agak menjauh dari tuan Wang dan Yiren. Mungkin hanya lima belas langkah dari tempat sebelumnya.

"Baiklah Yiren, apa yang ingin kau bicarakan hm?"

"Darimana appa mengenal Baekhyun? Dan dia tinggal dimana?" mendengar pertanyaan putrinya, Seojun sedikit mengernyitkan dahi, kenapa tiba-tiba Yiren menanyakan tentang Baekhyun? Maksudnya biasanya anak itu seperti acuh tak acuh jika dikenalkan dengan pekerja baru.

"Appa baru saja mengenalnya, saat Baekhyun menyelamatkan appa dari seorang preman. Eum  Baekhyun tinggal di rumah tua tepatnya di sebuah daerah terpencil, untuk nama daerahnya appa tidak tau"

"Apa? Preman? Apakah appa terluka? Aish kenapa appa ke daerah terpecil itu? Untuk Urusan bisnis lagi?" tuan Wang hanya menghela nafasnya pelan sebelum menjawab pertanyaan putrinya.

"Appa baik baik saja, hm appa sedang melihat lihat daerah itu, karena pegawai kantor appa bilang daerah itu sangat bagus jika dibangun hotel"

"Jadi begitu"

"Apa ada yang ingin kau tanyakan lagi?" Yiren hanya memutar bola matanya ke atas tanda ia sedang berpikir.

"Apa Baekhyun sudah memiliki kekasih?" bisik Yiren pelan sambil melirik Baekhyun yang berdiri agak jauh dari mereka, jaga-jaga takut jika Baekhyun mendengar perkataannya.

"Baekhyun, kemarilah" Yiren membolakan matanya Saat mendengar ucapan sang ayah. Apa apaan!

'Kenapa appa malah menyuruh Baekhyun untuk kesini? Jangan jangan....'

"Eum a-appa, kenapa memanggil Baekhyun? Appa kan belum menjawab pertanyaanku barusan" tanya Yiren gugup sambil menatap Baekhyun yang kini sudah berdiri di samping ayahnya yang berarti Baekhyun tepat di depannya.

"Sebaiknya kau tanyakan saja langsung pada Baekhyun"

'Aish appa ini benar-benar tidak bisa di ajak kerja sama'

"Yiren ingin menanyakan sesuatu padamu Baekhyun" ucap tuan Wang sambil mengkode agar Yiren segera mengatakannya.

"Silahkan" ucap Baekhyun yang masih setia menundukkan kepalanya.

"Eum...it-itu....Ak-aku...." Siapapun tolong Yiren sekarang, apa ia benar-benar harus menanyakannya pada Baekhyun? Ayolah tapi mau diletakkan dimana wajahnya.

"Katakan saja, Aku akan menjawabnya jika bisa" Baekhyun mengangkat kepalanya guna menatap Yiren. Gadis itu terlihat memilin ujung bajunya karena gugup.

Apa yang harus ia lakukan? Jantungnya berdebar karena  terlalu malu untuk sekedar bertanya, dan apa sekarang? Baekhyun menatapnya? Tolong jangan buat Yiren pingsan di tempat Baekhyun.

"Apa kau sudah mempunyai kekasih, Baekhyun?" bukan bukan, bukan Yiren yang menanyakannya melainkan tuan Wang lah yang mengatakannya tanpa dosa.

"Maaf?" Baekhyun juga bingung, kenapa pertanyaan seperti itu ia dapatkan.

"Itu yang ingin Yiren tanyakan padamu. Ia kelihatan sulit untuk mengatakannya, jadi biar aku saja yang menanyakannya padamu. Benar kan sayang?"

'Good job appa, kau benar benar pandai membuat putrimu malu' batin Yiren sambil membuang wajah ke arah lain asal bukan bertatap dengan Seojun.

I AM A PSYCHOPATHOnde histórias criam vida. Descubra agora