"Tora ri Langi"
Kata-kata yang dibisikkan entitas misterius kepada Denny itu masih gelap dan tak dapat Denny jangkau maknanya. Namun titik terang muncul ketika sekelompok orang asing dengan sengaja mencuri zirah purwarupa untuk keperluan pertempuran...
Haman Pardidu adalah sebuah cerita rakyat dari Maluku mengenai seorang anak durhaka yang aslinya bernama Haman Semper. Haman konon selalu memukuli ibunya dengan tongkat setiap kali Ibunya menasehatinya atau tidak memberi apa yang ia minta. Dikisahkan Haman suatu saat meninggal dan tak bisa dikuburkan karena setiap liang kubur yang digali untuknya selalu dipenuhi genangan air. Akhirnya peti mati Haman dibiarkan tergeletak di kuburan sehingga arwahnya menjelma menjadi arwah penasaran dengan sebuah tungku arang yang disunggi di atas kepalanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Haman konon sering gentayangan dari pukul 7 malam hingga 12 malam dan mengeluhkan haus serta minta air namun setiap air yang ia dekati entah di dalam gelas, ember ataupun gentong selalu menguap. Apabila ada orang yang berani mendekati Haman maka sudah pasti orang itu akan mati terbakar. Karena selalu gentayangan setiap hari, Haman kemudian dijuluki Haman Pardidu (Haman yang mengembara). Hantu Haman Pardidu sendiri konon akhirnya berhasil ditenangkan oleh orang suci lokal Maluku yang bernama Joseph Kam. Joseph Kam berhasil memadamkan tungku di atas kepala Haman dan kemudian mengupacarainya supaya Haman bisa dimakamkan dengan layak. Setelah petinya dikuburkan dengan layak sosok Haman Pardidu tidak pernah gentayangan lagi di pemukiman warga.
Ilustrasi Haman Pardidu di bab ini dilukiskan oleh artis lokal bernama Yohannes Yap Suicen
