Belahan Jiwa

2.1K 188 47
                                    

"Hai, Sayang. Ayo makan siang dulu," ajak Namjoon saat melangkah masuk ke ruangan Seokjin. Kekasihnya itu tampak sedang membaca sebuah jurnal.

"Aku tidak sadar sudah jam makan siang."

Namjoon mengecup puncak kepala Seokjin. "Mau makan di mana?"

"Hmm...kafetaria saja ya."

"Oke. Ayo!"

Keduanya berjalan sambil bergandengan tangan, tak mencoba menutupi hubungan mereka. Mereka bertukar cerita tentang banyak hal tanpa mempedulikan tatapan ataupun omongan orang-orang yang mereka lewati.

Mereka masih sibuk bercerita sambil menyantap makanan, bahkan tak menyadari dua orang yang duduk di samping mereka. Taehyung dan Yoongi.

"Lho? Sejak kapan kalian berdua di sini?" tanya Namjoon keheranan.

"Sejak tadi," jawab Yoongi singkat.

"Teruskan saja, Hyung. Aku di sini hanya menemani istriku makan siang," timpal Taehyung.

"Iya, teruskan saja. Kami ini cuma pajangan kok," tambah Yoongi sambil memakan buah yang disodorkan suaminya.

"Cieeee ibu hamil marah. Jangan galak-galak, Hyung. Nanti anaknya ikutan begitu," goda Seokjin.

"Kim Seokjin, ibu hamil jangan manja-manja terus sama Namjoon. Nanti anaknya ikutan begitu," balas Yoongi.

"Suka-suka aku dong, Hyung. Kan Namjoon ayahnya."

"Berarti suka-suka aku juga. Kan yanh marah-marah aku." Yoongi mengakhiri kalimatnya dengan lidah yang dijulurkan ke arah Seokjin.

"Sudah, Sayang. Ingat tekanan darahmu," tegur Taehyung.

"Jinseok, jangan menggoda Yoongi Hyung."

Kedua dokter yang sedang hamil itu menatap pasangan masing-masing.

"Suka-suka dong! Emang yang hamil kamu?" ujar Seokjin dan Yoongi kompak. Sementara itu, pasangan kakak adik Kim mengerut di kursinya. Mereka sama-sama berhadapan dengan induk macan ternyata.

---

"Ternyata menghadapi orang hamil tidak segampang teorinya ya, Hyung," tutur Taehyung pada Sang Kakak.

Namjoon mengangguk.

"Aku yang belajar kedokteran saja seperti mati kutu. Padahal umur kehamilan Jinseok masih muda."

Seseorang di depan mereka tertawa.

"Aku turut berduka ya, Bapak-Bapak. Selamat menikmati. Hahahaha!"

"Diam kau, Jimin-ssi."

"Tidak mau hahaha! Wah, kalau aku hamil nanti, aku juga mau merepotkan ayah bayiku ah...." Jimin menampilkan senyum mengejeknya.

"Kasihanilah dia. Siapapun itu," ucap Namjoon. Ia masih kaget mengingat reaksi Seokjin yang nyolot seperti istri adiknya. "Sabar, Joon," batinnya.

"Hyung, aku ke ruangan Yoongi Hyung dulu ya. Tugas negara memanggil," tutur Taehyung sambil menggoyangkan ponselnya.

"Goodluck, Bro."

"Terima kasih, Hyung. Sampai jumpa, Jim."

"Sampai jumpa, Tae. Fighting!"

---

Namjoon mendapat panggilan mendadak sekitar pukul 16.00.

"Dr.Kim, tolong segera ke ruangan Pasien Kang Hodong."

Ia pun langsung bergegas menuju ruang rawat Tuan Kang tanpa mendengarkan tanggapan perawat yang menghubunginya. Sepanjang jalan, Namjoon berdoa dan berharap tidak ada masalah dengan pasiennya itu.

Namjoon's ProposalWhere stories live. Discover now