Min Yoongi dan Kim Taehyung [sisipan]

2.3K 178 80
                                    

Jantung Taehyung dag dig dug saat berdiri di depan ruangan Dr.Min Yoongi, kepala bagian bedah RSU Kota Jeju. Hari ini, ia akan kembali berbicara dan membujuk Min Yoongi agar mengizinkannya berada di sisi pria tersebut selama kehamilan dan melahirkan. Taehyung ngeri membayangkan Yoongi harus melalui semuanya sendiri mengingat umurnya yang sudah 40 tahun.

Tok tok!

"Masuk."

Taehyung merasa panas dingin mendengar suara Yoongi dari balik pintu. Namu, ia tak boleh ciut apalagi gentar. Ini demi masa depan mereka bertiga.

"Selamat pagi, Yoongi Hyung."

Yoongi mengangkat kepalanya dari dokumen di tangannya. Kedua alis matanya sedikit naik saat melihat Taehyung memasuki ruangannya.

"Apa aku boleh mengganggumu sebentar, Hyung?"

Yoongi melepaskan kacamata dan meletakkannya di atas meja.

"Duduklah. Lagipula kau sudah di sini."

"Terima kasih. Aku janji tidak akan lama."

"Hmm..."

Taehyung duduk di depan Yoongi dan menatap pria tersebut dengan gugup.

"Hyung, menikahlah denganku."

Yoongi memijat pelipisnya. "Aku sudah menjawabmu sebelumnya. Aku tidak mau, Kim Taehyung."

"Kenapa? Bayi di dalam tubuhmu kan anakku juga. Aku ingin bertanggung jawab dengan berada di sisimu. Aku mencintaimu, ada atau tidak ada bayi kita. Kenapa kau terus menolakku?"

"Tidak mau saja," jawab Min Yoongi tak peduli. Ia mengenakan kacamatanya kembali dan meneruskan pekerjaannya.

Taehyung mencoba menahan amarahnya yang perlahan bangkit. Mengapa pula ia harus jatuh cinta pada pria dingin semacam Min Yoongi?

Taehyung berdiri dan meninggalkan ruangan Yoongi namun kembali lima detik kemudian.

"Aku akan ke sini setiap hari dan merayumu sampai kau bosan, Hyung."

---

Keesokan harinya, Taehyung sampai di ruangan Yoongi pukul 11.00. Ia mengetuk pintu dengan tangan kiri dan memegang bunga dengan tangan kanannya. Bunga untuk Min Yoongi tentu saja.

"Masuk."

"Hyung, aku bawa bunga mawar merah untukmu. Penjualnya bilang mawar merah melambangkan cinta dan romantis."

"Kau membelinya karena kata-kata penjual itu?"

"Tidak juga. Lebih karena bunga ini yang berada di barisan yang paling dekat tanganku."

Yoongi melirik tajam ke arah Taehyung.

"Keluar, Kim Taehyung," perintah Yoongi.

"Baiklah, Hyung. Sampai besok kalau begitu."

---

Tok tok!

"Masuk."

"Hyung, kali ini aku bawa lasagna yang pernah kita makan di rumah makan Italia kesukaanmu," ucap Taehyung dengan bangga sambil mengangkat tas karton berisi makanan.

Yoongi yang mencium baunya justru merasa mual dan berlari ke arah kamar kecil untuk muntah. Taehyung yang bingung pun berinisiatif mendekat.

"Jauh jauh! Keluar, Kim Taehyung! Dan bawa pergi makanan itu. Aku tidak tahan baunya!"

Taehyung kembali bersedih. Ia tidak tahu siapa yang membencinya. Yoongi atau anak mereka. Atau dua-duanya.

---

Namjoon's ProposalWhere stories live. Discover now