Ini kenapa sih di work ini mesti kepencet terus padahal work lainnya engga, mau nangis aja (T⌓T)
Ini kalian doain apa deh? Apa gara-gara kalian pada doain biar cepet update? (T⌓T)[ Theme song ]
Bunda - Potret
Pintu kamar Sena terbuka, Aksa melangkah masuk perlahan dengan hati-hati tanpa menghidupkan lampu. Hawa dingin menusuk permukaan kulit Aksa. Gorden kamar Sena sedikit bergerak tertiup angin malam, Sena lupa menutup jendela rupanya. Aksa lantas menutup jendela kamar Sena, kemudian berjalan memutari ranjang Sena.Aksa meraih selimut yang sedikit tersingkap, menariknya sampai ke pangkal leher Sena yang tengah terlelap. Tanpa terucap satu patah kata apa pun, Aksa duduk di tepi ranjang Sena. Tangannya bergerak, merapikan rambut Sena yang berantakan.
"Celine, please. Aborsi saja, ya?"
Aksa duduk di ranjang, menghadap Celine yang tidur memungginya. Ia sentuh lengan Celine dengan lembut. Istrinya menggeleng.
"Mereka sudah diberi nyawa, Sa."
"Aborsi karena kondisi medis diperbolehkan, Celine. Jika memang dengan adanya mereka malah membahayakan nyawa ibunya."
Celine membalik badan, beranjak duduk berhadapan dengan Aksa.
"Semalam aku bermimpi bertemu mereka. Kedua-duanya menangis sambil memelukku. Kamu pikir aku tega mengaborsi mereka? Kamu sudah liat video tentang proses aborsi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak. ✔
Teen FictionLaksana jantung dan jam dinding yang berdetak, hadirmu terus mengintari hariku tanpa tahu malu, tanpa tahu waktu, dan tanpa jeda. Hingga aku lupa, suatu saat nanti, jantung akan berhenti berdetak, baterai jam dinding akan habis dan kamu pun akan sir...