BAB 33. Berkorban.

4.4K 535 286
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam kamar dengan lampu tidur temaram yang menyala, Sena duduk pada kursi meja belajarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dalam kamar dengan lampu tidur temaram yang menyala, Sena duduk pada kursi meja belajarnya. Membolak-balikkan salinan formulir pendaftaran Olimpiade Sains Nasional yang mencantumkan namanya dan telah ditandangani kepala sekolah.

Bidang kimia, Senarai Chandra Dione.

Sena merobek salinan formulir pendaftaran di tangannya menjadi dua bagian. Dengan pandangan kosong dan tanpa ekspresi, Sena lantas menumpuk kedua bagian formulir yang telah ia sobek untuk dirobek lagi menjadi empat bagian. Sena tidak lagi membutuhkan salinan formulir itu.

"Kak."

Ares memanggil Sena dengan pelan, suaranya bersaut-sautan dengan gemercik air hujan yang mengguyur kota Bandung malam ini. Sena memundurkan kursi dan berdiri. Ia lempar potongan-potongan kertas pada tempat sampah.

"Tidur di kamarmu sendiri, Res."

Sena melangkah ke luar kamar, menuju dapur yang lampunya sudah dimatikan oleh Aksa.

"Kecewa karena gagal maju di olimpiade?"

Ares mengekori Sena, dengan gesit bersandar pada lemari pendingin sebelum Sena membukanya. Sebelah alis Sena terangkat, tangannya masih menyentuh ujung lemari pendingin. Sena menjawab ragu. "Tidak?"

"Lalu?"

Sena mengendikkan bahu. "Marah."

Ares mengangkat sebelah alisnya tidak mengerti. Sena terdiam beberapa saat kemudian kembali melanjutkan ucapannya. "Pada diriku sendiri ... karena punya jantung rusak seperti ini."

Pagi, siang, malam sudah Sena habiskan untuk belajar dan pembinaan di sekolah setelah lolos seleksi kecamatan untuk maju pada seleksi kabupaten. Namun, Sena malah gagal sebelum berperang. Sena mendadak drop dan masuk ICU tepat lima hari sebelum seleksi OSN kabupaten dilaksanakan. Sayangnya, saat hari pelaksanaan seleksi tingkat kabupaten, Sena masih belum bisa keluar dari ICU. Sekolahnya didiskualifikasi dan Sena langsung masuk dalam daftar hitam peserta olimpiade.

Detak. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang