🐨 - 38

1.3K 299 26
                                    

"Kyu!" Chaeyoung memanggil Junkyu ketika melihat lelaki itu lewat di depan kelasnya, kebetulan juga Chaeyoung sudah berdiri tepat di depan pintu kelasnya hendak berjalan keluar.

Tetapi Junkyu tetap berjalan terus meskipun mendengar panggilan Chaeyoung. Tentu saja Chaeyoung jadi terheran-heran karena lelaki itu tidak berbalik, padahal kan biasanya tanpa dipanggil pun Junkyu pasti langsung nyamperin Chaeyoung.

Chaeyoung berjalan cepat menyusul lelaki itu sambil meneriakkan namanya berkali-kali. Akhirnya Junkyu menyerah dan berhenti.

"Lo kenapa sih?" tanya Chaeyoung begitu ia berhasil berdiri di hadapan laki-laki itu.

"Apanya yang kenapa?" balas Junkyu dengan datar.

"Ya elo. Sikap lo, kenapa kayak gini? Gak kayak biasanya."

"Emang gue kayak gimana?"

"Ya kayak gini barusan. Biasanya kan lo gak pernah kayak gini."

"Emang biasanya gue gimana?"

Chaeyoung rasanya udah pengen gampar aja cowok di depannya ini. Dari tadi pertanyaannya tidak dijawab, malah Junkyu nanya balik pake muka datarnya. Kan ngeselin!

Chaeyoung menghambuskan nafasnya kasar, "Elo kenapa sih? Emang lo budek sampe gue harus manggil berkali-kali baru berhenti?"

"Gue gak budek."

Junkyu melanjutkan langkahnya dengan cepat tanpa menunggu balasan Chaeyoung lagi, ia lagi malas berurusan dengan perempuan, apalagi Chaeyoung. Bukannya kemarin cewek itu sibuk berduaan di kamar sama Jaehyun sampai chatnya tidak dibalas? Terus ngapain hari ini dia pake nyari-nyari Junkyu.

Baru saja ingin menyusul Junkyu yang sudah jauh di depannya, langkah Chaeyoung terpaksa harus berhenti karena Bambam dan Mingyu sudah berdiri di depannya.

"Apaan sih lo berdua!? Minggir!"

"Chaeyoung yang baik hati dan tidak sombong, gue sama Mingyu mau minta tolong dong..."

"Dih apaan! Lo aja kali, gue enggak!" protes Mingyu karena namanya dibawa-bawa Bambam.

"Apaansih!? Cepetan!" Chaeyoung udah kesel tuh karena kehilangan jejak Junkyu. Emang sialan banget nih Bambam sama Mingyu!

"Galak amat sih. Gue mau minta tolong bilangin ke nyokap gue kalo kemarin gue ikut ngerjain proposal di rumah lo makanya gue telat pulang. Plis Chaeng... Ntar gue traktir deh."

"Lah? Apaan sih lo? Kan kemarin lo ikut ke acara adek sepupunya Dahyun. Gue gak mau bohongin orangtua, takut durhaka gue."

"Pliss dong, Chaeng... Ini masalah hidup dan mati gue. Sekarang hidup gue bergantung pada lo. Pliss..." Bambam sekarang udah sujud memohon ke Chaeyoung.

"Gak ah, takut gue. Nyokap lo galak. Ntar kalo gue ketahuan bohong kan gue juga yang mati."

"Udah ah, minggir lo berdua! Gue buru-buru nih!" Chaeyoung langsung mendorong tubuh dua lelaki yang menghalanginya itu dan melewati mereka.

Tentu saja Bambam langsung meneriaki Chaeyoung dan mengucapkan sumpah serapah setelah gadis itu melewatinya. Tetapi semua teriakan Bambam itu dihiraukan oleh Chaeyoung yang berjalan semakin jauh.

Setelah mengejar Junkyu yang udah hilang tiba-tiba aja kayak hantu, akhirnya Chaeyoung berhenti di depan kantin. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin untuk mencari laki-laki yang tadi seenaknya ninggalin dia gitu aja.

Chaeyoung akhirnya dapat menemukan Junkyu yang baru saja akan duduk di salah satu meja kosong di pojok kantin, atau lebih tepatnya di tempat yang sering diduduki Junkyu dan teman-temannya. Tanpa menunggu apa-apa lagi, Chaeyoung langsung berjalan menghampiri lelaki itu yang sedang duduk sendirian sambil meminum minumannya.

Chaeyoung mendudukkan dirinya di hadapan Junkyu. Junkyu yang sadar dengan kehadiran Chaeyoung langsung membuang muka. Apalagi saat perhatian siswa-siswi di kantin tertuju pada mereka. Semua orang di situ bertanya-tanya, kok bisa Chaeyoung duduk berdua bareng Junkyu? Sejak kepan mereka deket? Emang mereka cukup dekat sampai duduk berduaan? Tetapi semua tatapan dari murid-murid dihiraukan oleh Chaeyoung, sekarang ia hanya ingin fokus pada lelaki di depannya ini.

"Lo kenapa sih?" Chaeyoung sudah tidak tahan dengan sikap Junkyu yang seperti ini.

"Gak pa-pa." lagi dan lagi jawaban Junkyu membuat Chaeyoung frustasi.

"Kalo cemburu tuh bilang! Jangan diem aja kayak gini. Gue juga gak bisa apa-apa kalo lo diem doang." Akhirnya kata-kata yang dari tadi ia tahan di ujung lidahnya pun keluar.

Chaeyoung bukannya tidak peka pada perasaan Junkyu, apalagi melihat semua yang telah Junkyu lakukan untuknya selama ini. Tapi Chaeyoung hanya bingung, dia bingung ingin memulainya bagaimana. Karena sejujurnya ini pertama kalinya dia berurusan dengan cowok yang lebih muda darinya. Bahkan saat dengan Jungkook, Chaeyoung tidak pernah se-bingung dan se-frustasi ini karena lelaki itu begitu jelas dengan perasaannya, Jungkook tidak bertele-tele.

"Cemburu emang salah satu bentuk cinta, tapi cinta juga butuh rasa percaya."

Setelah tidak mau menatap Chaeyoung dari tadi, akhirnya Junkyu menatap gadis itu tepat di matanya, "Hanya karena seseorang cemburu, bukan berarti dia gak percaya, dia cuma takut kehilangan."

***

Cuma mau blg makasi yg udah nyemangatin dan tetap setia nunggu update-an cerita ini
Luv byk" untuk kalian semuaaa❤❤❤

First TimeWhere stories live. Discover now