🐨 - 28

1.4K 287 8
                                    

Chaeyoung keluar dari mobil Taehyung dan mereka berjalan beriringan menuju lobi sekolah. Tidak tahu kenapa, tadi pagi Chaeyoung sangat malas bawa mobil, dia hanya ingin duduk santai di kursi penumpang. Niatnya sih mau berangkat sama Chanyeol, tapi Chanyeol sudah kabur duluan ke rumah Wendy dan Chaeyoung ditinggal karena baru bangun. Tapi untung saja ada Taehyung yang bangun kesiangan. Awalnya Chaeyoung ragu minta Taehyung jemput, karena ia kira lelaki itu sudah jalan duluan. Tapi ternyata saat Chaeyoung telpon, Taehyung juga baru akan berangkat. Jadilah mereka berangkat sama-sama.

"Chaeng!" Jennie yang kebetulan juga baru tiba di lobi sekolah langsung memanggil temannya itu, "Lah kok lo bareng Taehyung?" Jennie terheran-heran saat melihat Taehyung yang jalan di samping Chaeyoung.

"Kenapa? Cemburu lo? Mau bareng gue juga?" Taehyung menunjukkan ekspresi sok kegantengannya.

"Najis."

Chaeyoung tertawa, "Lo lupa apa kalo gue rumahnya deket sama Taehyung." ucap Chaeyoung.

"Iya juga sih. Yaudah, ayok ke kelas." Jennie menggandeng tangan Chaeyoung dan berjalan menuju kelas mereka. Taehyung yang sekelas dengan mereka juga ikut berjalan bersama menuju ruang kelas yang terletak di lantai tiga.

Sampai di kelas, Chaeyoung dapat melihat Jisoo yang sudah duduk di bangkunya sambil membaca sebuah buku. Chaeyoung dan Jennie langsung berjalan ke arah meja mereka yang dekat dengan meja Jisoo, sedangkan Taehyung berjalan ke belakang kelas, dimana mejanya berada.

"Eh Jis, lo udah tau kan ntar dua jam terakhir kita ke ruang OSIS?" Chaeyoung bersuara sambil melepas tas ransel kecilnya dan menaruhnya di kursi.

Jisoo menoleh, "Iya, gue tau."

"Kalian gak belajar dua jam terakhir?" tanya Jennie.

Chaeyoung mengangguk, "Soalnya kita mau ngurus pesenan buat valentine besok. Kayaknya bakal begadang gue ini malem." ucap Chaeyoung mengingat sangat banyak anak di sekolah itu yang memesan coklat, bunga, dan cookies di OSIS. Karena memang setiap tahunnya saat Hari Valentine, OSIS akan membuka pesanan bagi yang ingin memberikan bunga, coklat, atau cookies pada seseorang di sekolah. Ada juga yang diberikan bersama surat ataupun hanya sekedar kartu ucapan. Biasanya pesanan itu akan diberi ke penerimanya dalam bentuk anonimus, tapi bisa juga jika pemberi ingin namanya tertera pada surat ataupun kartu ucapannya. Dan sudah pasti, di saat-saat menjelang hari valentine begini, seluruh siswa siswi Tunas Bangsa akan berbondong-bondong memesan coklat, bunga, dan juga cookies di OSIS agar saat hari valentine tiba, pesanan tersebut dapat diberikan kepada pasasangan, gebetan, ataupun sahabat, ada juga yang isengin temennya ngasih kartu ucapan doang yang harganya lima ribu.

"Enak banget lo berdua bolos, gue juga mau..." ucap Jennie.

"Siapa suruh gak mau jadi anak OSIS." balas Chaeyoung.

Jennie memanyunkan bibirnya. Jisoo dan Chaeyoung tertawa.

"Tapi gue mau nanya, ada yang mesenin gue gak?" tanya Jennie.

"Hm... Ada gak ya?" Chaeyoung memasang ekspresi seperti sedang mengingat-ingat. Sebagai waketos, tentu saja Chaeyoung tahu siapa yang memesan untuk siapa. Dan ada juga kemarin beberapa di angkatannya yang memesan untuk seseorang yang tak ia duga. Itulah kelebihan menjadi anggota OSIS menurut Chaeyoung, ia jadi tahu rahasia orang lain.

"Halah... Muna lo, Jen! Kan dari tahun yang ngasih lo bunga sama coklat banyak, tapi elonya aja yang gak doyan." ucap Jisoo.

Jennie nyengir doang. Karena nyatanya memang dari tahun lalu ia mendapat banyak bunga, coklat, beserta surat dari penggemar-penggemarnya. Tetapi memang hati Jennie yang terlalu dingin, tidak memberi mereka kesempatan mendekatinya.

"Chaeng, lo udah nyuruh Jaehyun sama Taehyung gak ikut latihan basket hari ini kan? Soalnya kayaknya kita bakal sampe malem deh." ucap Jisoo mengingat pesanan mereka untuk besok yang sangat banyak. Belum lagi antrian surat-surat yang harus ditulis sendiri oleh anggota OSIS. Mereka juga harus menghias coklat dan cookies agar tampilannya lebih menarik. Untung saja semua kartu ucapan sudah dicetak dan coklat-coklat sudah dibeli dari kemarin

"Udah sih, gue udah bilangin ke mereka tadi malem." ucap Chaeyoung lalu menoleh ke Taehyung yang sudah asik dengan teman-temannya di belakang kelas, "Woi, Taehyung!" panggil Chaeyoung.

"Napa?" Taehyung menoleh.

"Lo sama Jaehyun gak ikut latihan basket kan ntar?"

Taehyung mengangguk.

"Awas aja lo ntar kalo berani kabur ke lapangan."

"Iya iya, tenang aja elah. Gak bakal kabur gue."

***

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi, murid-murid SMA Tunas Bangsa berbondong-bondong keluar dari kelasnya tapi sepertinya para murid yang ada di ruang OSIS itu tidak ada niatan sama sekali untuk beranjak dari posisinya. Ya, siapa lagi kalau bukan para pengurus OSIS yang sedang menyiapkan pesanan untuk hari valentine besok.

"Eh, yang mau pergi ambil bunga tadi siapa? Udah bel tuh, udah boleh keluar." Jihyo bersuara tanpa mengalihkan fokusnya dari surat yang sedang ia tulis.

"Oh iya, gue." sahut Chaeyoung lalu cepat-cepat menyelesaikan ikatan pita pada salah satu cookies yang sedang ua hias. Setelah selesai mengikat cookies tersebut, Chaeyoung beranjak dari tempat duduknya.

"Eh bentar, gue ke toko bunganya naik apa?" Chaeyoung kembali bersuara saat ia sudah siap pergi.

"Lo gak bawa mobil?" tanya Jaehyun yang sedang mengatur beberapa coklat dari berbagai merek dalam satu keranjang kecil berwarna pink muda.

Chaeyoung menggeleng. Baru saja Jaehyun ingin membuka suara lagi, ketukan pintu pada ruang OSIS berhasil membuat semua orang yang ada di ruangan itu menoleh ke arah pintu.

"Misi, mau nyari Kak Jisoo." ucap lelaki tinggi yang baru saja membuka pintu ruang OSIS.

"Ngapain lo nyari gue?" sahut Jisoo yang masih duduk di dekat tumpukan cookies. Yang lainnya pun kembali fokus pada kerjaan mereka lagi.

Junkyu berjalan mendekat ke arah Jisoo lalu memberikan tas ransel kecil yang ada di tangannya, "Nih, temen lo nitip ke gue tadi."

"Oh... Taro aja di situ." Jisoo menunjuk meja kosong yang ada di dekatnya. Junkyu menaruh tas itu sesuai perintah Jisoo.

"Yaudah, gue pergi dulu." ucap Junkyu.

Tiba-tiba sebersit ide muncul di pikiran Jisoo sehingga buru-buru ia menahan adiknya itu, "Eh, tunggu dulu! Lo kan bawa mobil nih, anterin Chaeyoung ambil bunga buat besok ya. Soalnya dia lagi gak bawa mobil."

Chaeyoung terbelalak. Sedangkan Junkyu menoleh sebentar ke arah Chaeyoung yang memang berdiri tidak jauh dari situ.

"Nah boleh tuh, soalnya sekarang semua orang lagi pada sibuk. Mohon bantuannya ya, adeknya Jisoo." ucap Jihyo dari seberang ruangan, tempat tim nulis surat.

"Udah Chaeng, cepetan lo pergi sana sebelum tokonya tutup." timbrung Jimin.

Junkyu pun menatap Chaeyoung yang juga sedang menatapnya balik.

"Lo mau gue anter?" tanya Junkyu.

"Boleh, kalo gak ngerepotin." ucap Chaeyoung dengan kikuk.

"Yaudah ayok." ucap Junkyu lalu berjalan mendahului Chaeyoung keluar dari ruangan itu.

Setelah kepergian keduanya dari ruang OSIS, Jisoo langsung tersenyum puas. Rencananya berhasil.

Sori Jaehyun, tapi gue masih punya harapan ke Junkyu. Batin Jisoo sambil melirik sekilas ke arah Jaehyun yang kelihatan sudah tidak fokus mengatur coklat-coklatnya.

***

First TimeWhere stories live. Discover now