01 - One

1.8K 266 33
                                    


10 tahun berlalu.

Nampak seorang gadis bersurai merah gelombang tengah memilih-milih baju serta menata rambutnya di depan kaca. Sudah hampir 3 jam gadis itu bersiap-siap. Saking lamanya, satu lagi gadis yang ada di ruangan itu sampai hampir tertidur, bosan menunggu.

"Moo, berapa lama lagi kau akan melakukan itu, Yona?" tanya gadis yang tengah berdiri di sebelah kaca, menatap malas gadis bersurai merah itu, kedua tangannya memegang setumpuk pakaian yang sudah di coba oleh Yona tadi.

"Hmm." Yona menghela napas, seakan tidak puas dengan penampilannya.

"Anda terlihat luar biasa hime." puji Minsoo-pelayan kerajaaan kepercayaan Raja Il yang tengah menatap kagum Yona, kedua tangannya memegang nampan dengan teko berisi teh juga gelas di atasnya. "Maaf, tapi anda harus segera ke panggung pidat-"

"Tidak, masih ada yang kurang!" ujar Yona sambil membuka kain luarnya, "(y/n) dimana kain yang berwarna biru tadi?" tanyanya.

(y/n) yang wajahnya hampir tertutup kain itu menghela napas, "tadi aku tidak sengaja melemparnya."

"Mooo (y/n) ini!"

"Habisnya hime lama sekali, tanganku keram, lho!" keluh (y/n)

Yona memberikan kainnya pada (y/n) lalu berjalan ke arah pintu, tapi terhenti saat melihat Raja Il yang sudah masuk ke dalam. "Chichi-ue, bagaimana acaranya?"

"Seperti yang kau lihat, sudah selesai." jawab Raja Il.

"Kan, sudah kubilang kau akan terlambat!" (y/n) menyerahkan kain-kain yang dibawanya tadi pada salah satu dayang dan hampir membuat dayang itu terjatuh karena saking beratnya.

"Oh, tidak... Maaf aku." Yona sedikit tertunduk karena merasa bersalah tapi, Raja Il hanya tertawa dengan reaksi Yona itu.

"Yah, sudahlah itu hanya penyambutan formal. Kau tidak wajib untuk hadir."

"Nee Chichi-ue, apakah rambutku itu aneh?"

Raja Il sedikit terkejut, kemudian ia tersenyum. "Tentu saja tidak! Kecantikanmu bahkan melebihi semua permata yan-"

"Ya, begitulah." sela Yona sambul memainkan ujung rambutnya, ia terlihat senang dengan ucapan ayahnya. "Aku percaya aku memang dilahirkan dengan wajah cantik."

Raja Il hanya bisa tersenyum kaku melihat sifat putrinya itu.

Tapi kenapa rambut ini merah sekali dan susah diatur? Aku ingin rambut yang seperti (y/n)" kata Yona sambil menunjuk (y/n) yang masih menikmati teh yang diberikan oleh Minsoo, seakan tidak perduli dengan salah satu dayang tengah tertimpa tumpukan kain disebelahnya.

"Hmmm, diriku tidak perduli lagi." ujar (y/n) sambil kembali meminum tehnya.

"Ini sangat tidak cocok!" Yona mulai mondar-mandir karena kesal.

Raja Il berbalik. "Itu tidak benar, bukan, Hak?" tanya Raja Il pada Hak yang dibelakangnya, Yona yang tadinya tidak bisa diam seketika terdiam.

"Ya, Raja Il." Hak berlutut, tangan kirinya bertumpu pada kaki kirinya. "Siapa juga yang mengatakan kalau rambut Putri itu aneh? jika ada yang aneh, itu pasti otaknya."

"Diam saja kau pelayan." Yona mulai melempari Hak dengan semua barang yang ada di dekatnya tapi Hak dengan mudah bisa menangkap barang-barang itu.
"Chichi-ue, lakukan sesuatu oada pelayan kurang ajar ini!"

(y/n) tidak berniat untuk ikut dalam kegaduhan itu, beberapa hari terakhir ia sedang memikirkan sesuatu yang sangat serius tidak jarang ia terlihat melamun karena terlalu tenggelam dengan pikirannya.

Fall ( Akatsuki No Yona X Reader )Where stories live. Discover now