Sejauh mata memandang hanya ada kegelapan, itulah yang dialami (y/n) saat ini. Terjebak dalam kegelapan tanpa mengetahui di mana dan apa yang membawanya kemari."Ada seseorang di sini? Siapa saja. Jawab aku!!" seru (y/n) tapi hanya terdengar gema dari suaranya itu.
Tanpa ada tujuan (y/n) pun memilih berjalan maju, menembus kegelapan berusaha mencari jalan keluar.
Hampir berjam-jam ia berjalan tapi tal kunjung ada tanda-tanda mencapai ujung kegelapan itu.
"Woy!! Ngapa luas banget!! Ada orang gak?! Siapa sih yang matiin lampu?!" teriak (y/n) yang sudah mulai kesal.
"Ibu!" suara tanpa wujud itu terdengar dan mengejutkan (y/n). Perlahan di depannya muncul cahaya berwarna merah.
"Astralalaganala, kaget...Ibu? Siapa?" tanya (y/n).
"Ibu? Wah ibu!!" kini yang muncul cahaya berwarna kelabu di sebelah si merah.
"Sudah kubilang siapa ibumu?!" (y/n) semakin kesal karenanya.
"Woahhh IBU!!!" sekarang cahaya berwarna hijau yang datang-datang langsung berteriak keras.
"Datang-datang ngegas!!"
Cahaya berwarna biru perlahan muncul di antara cahaya hijau dan merah.
Beberapa saat (y/n) menunggu tapi suara itu tidak bersuara sama sekali.
"Kenapa kau diam!!!"
"Woah ibu, ibu, IBUUU!!!" cahaya putih datang dengan cara yang paling bersemangat.
(y/n) terdiam sebentar menatap kelima cahaya yang ikut diam itu.
"Baiklah, para cahaya-cahaya aneh. Ada satu hal yang ingin kutanyakan!!" kata (y/n).
"Apa?" kelima cahaya itu menjawab serentak.
"Siapa ibu kalian?"
"(y/n)!!"
"Aku belum menikah!!!" tukas (y/n).
"Tapi kau kan ibu kami." kata si merah dan entah kenapa yang lainnya nampak setuju.
(y/n) semakin kesal di buatnya, uratnya berkedut.
"Sudah kubilang..."
"AKU BUKAN IBU KALIAN!!!" teriak (y/n) saat terbangun, peluh bercucuran di keningnya.
"Oh, mimpi ya?" gumamnya lalu menoleh ke kiri di mana tiga orang manusia tengah menempel ke dinding dengan ekspresi terkejut.
"Kalian kenapa?""Dia menakutkan. Tae-yeon, mendekat kemari." kata orang yang berambut kuning sambil menarik anak kecil yang bersamanya itu untuk mendekat.
"Dia tidak menakutkan kok." tanpa pikir panjang Tae-yeon mendekati (y/n) lalu menempelkan telapak tangannya di keningnya. "Apakah kau masih merasa sakit?" tanyanya.
(y/n) hanya menggeleng sebagai jawabannya.
"Syukurlah!" Tae-yeon tersenyum lebar, senyumannya nampak sangat manis. Bukan hanya (y/n) tapi dua orang lainnya yaitu Haeng-dae dan Tae-woo ikut meleleh karena keimutannya.
"Waaa Tae-yeon kau imut sekali!!!!" (y/n) langsung menarik Tae-yeon ke pelukannya. (y/n) semakin merema- eh memeluk Tae-yeon.
Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka di ikuti oleh suara benturan keras.
"Hak-Nii?" ujar Tae-yeon yang masih dalam pelukan (y/n).
Hak berjalan cepat menuju (y/n) kemudian bersimpuh di depannya. "Kau..." jarinya dengan kuat menyentil kening (y/n). "... dasar ceroboh! Kenapa kau bisa sampai terluka seperti itu?!"
YOU ARE READING
Fall ( Akatsuki No Yona X Reader )
Fanfiction[Slow Up] Karena tidak sengaja terpeleset dan jatuh ke gerbang jiwa, jiwa Y/N terpaksa harus tinggal di dimensi lain untuk sementara sampai dia bisa melewati gerbang itu kembali dan masuk kembali ke tubuhnya. Penasaran dengan kehidupan sementara Y/N...