6 - Six • Changed

1.3K 231 13
                                    


Sejauh mata memandang hanya ada kegelapan, itulah yang dialami (y/n) saat ini. Terjebak dalam kegelapan tanpa mengetahui di mana dan apa yang membawanya kemari.

"Ada seseorang di sini? Siapa saja. Jawab aku!!" seru (y/n) tapi hanya terdengar gema dari suaranya itu.

Tanpa ada tujuan (y/n) pun memilih berjalan maju, menembus kegelapan berusaha mencari jalan keluar.

Hampir berjam-jam ia berjalan tapi tal kunjung ada tanda-tanda mencapai ujung kegelapan itu.

"Woy!! Ngapa luas banget!! Ada orang gak?! Siapa sih yang matiin lampu?!" teriak (y/n) yang sudah mulai kesal.

"Ibu!" suara tanpa wujud itu terdengar dan mengejutkan (y/n). Perlahan di depannya muncul cahaya berwarna merah.

"Astralalaganala, kaget...Ibu? Siapa?" tanya (y/n).

"Ibu? Wah ibu!!" kini yang muncul cahaya berwarna kelabu di sebelah si merah.

"Sudah kubilang siapa ibumu?!" (y/n) semakin kesal karenanya.

"Woahhh IBU!!!" sekarang cahaya berwarna hijau yang datang-datang langsung berteriak keras.

"Datang-datang ngegas!!"

Cahaya berwarna biru perlahan muncul di antara cahaya hijau dan merah.

Beberapa saat (y/n) menunggu tapi suara itu tidak bersuara sama sekali.

"Kenapa kau diam!!!"

"Woah ibu, ibu, IBUUU!!!" cahaya putih datang dengan cara yang paling bersemangat.

(y/n) terdiam sebentar menatap kelima cahaya yang ikut diam itu.

"Baiklah, para cahaya-cahaya aneh. Ada satu hal yang ingin kutanyakan!!" kata (y/n).

"Apa?" kelima cahaya itu menjawab serentak.

"Siapa ibu kalian?"

"(y/n)!!"

"Aku belum menikah!!!" tukas (y/n).

"Tapi kau kan ibu kami." kata si merah dan entah kenapa yang lainnya nampak setuju.

(y/n) semakin kesal di buatnya, uratnya berkedut.

"Sudah kubilang..."

"AKU BUKAN IBU KALIAN!!!" teriak (y/n) saat terbangun, peluh bercucuran di keningnya.

"Oh, mimpi ya?" gumamnya lalu menoleh ke kiri di mana tiga orang manusia tengah menempel ke dinding dengan ekspresi terkejut.
"Kalian kenapa?"

"Dia menakutkan. Tae-yeon, mendekat kemari." kata orang yang berambut kuning sambil menarik anak kecil yang bersamanya itu untuk mendekat.

"Dia tidak menakutkan kok." tanpa pikir panjang Tae-yeon mendekati (y/n) lalu menempelkan telapak tangannya di keningnya. "Apakah kau masih merasa sakit?" tanyanya.

(y/n) hanya menggeleng sebagai jawabannya.

"Syukurlah!" Tae-yeon tersenyum lebar, senyumannya nampak sangat manis. Bukan hanya (y/n) tapi dua orang lainnya yaitu Haeng-dae dan Tae-woo ikut meleleh karena keimutannya.

"Waaa Tae-yeon kau imut sekali!!!!" (y/n) langsung menarik Tae-yeon ke pelukannya. (y/n) semakin merema- eh memeluk Tae-yeon.

Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka di ikuti oleh suara benturan keras.

"Hak-Nii?" ujar Tae-yeon yang masih dalam pelukan (y/n).

Hak berjalan cepat menuju (y/n) kemudian bersimpuh di depannya. "Kau..." jarinya dengan kuat menyentil kening (y/n). "... dasar ceroboh! Kenapa kau bisa sampai terluka seperti itu?!"

Fall ( Akatsuki No Yona X Reader )Where stories live. Discover now