02 - Two

1.6K 264 45
                                    


Pagi yang cerah di Kerajaan Kouka, tapi tidak bagi salah seorang gadis di sana. (y/n) berkeliling istana sambil memikirkan apa yang akan dilakukannya untuk menghadapi segala masalah yang akan datang nantinya.

Karena terlalu tenggelam dalam pikirannya tanpa ia sadari dirinya sendiri sudah berada di tempat dimana Hak dan Suwoon sedang melakukan ajang memanah antara keduanya.

"Oh, (y/n)! Kenapa kau bisa ada di sana?!" teriak Yona dari atas bangunan dekat tempat itu.

Karena teriakan Yona itu akhirnya (y/n) sadar dari lamunannya, "eh, kenapa aku bisa di sini?"

"Kau sendiri yang berjalan ke sini, kan? Dasar aneh." Hak turun dari kudanya sambil menatap aneh ke arah (y/n).

"(y/n), apakah kau mau ikut memanah juga?" tanya Suwoon yang juga sudah turun dari keduanya dan berjalan mendekati (y/n).

(y/n) seketika berbinar seakan lupa dengan apa yang membuatnya bingung tadi. "Ehhh, benarkah?"

"Tentu, akan ku ajarkan padamu."jawab Suwoon sambil tersenyum tipis, lalu ia mengeluarkan satu anak apnah dari tempat yang ada dibelakangnya dan memberikan busur kepada (y/n).

"Memangnya kau pernah memegang busur sebelumnya?" tanya Hak yang tengah mengelus kudanya.

(y/n) menggeleng, "tidak sekalipun, kau tahu kan bagaimana reaksi Raja Il saat aku memegang senjata. Padahal aku bukan anaknya."

"Itu artinya Raja menyayangimu seperti anaknya sendiri... Sekarang, pegang busurnya seperti ini." Suwoon berdiri di sebelah (y/n), dengan lembut tangannya menuntun tangan (y/n) keposisi yang tepat. Keduanya sangat dekat, (y/n) bahkan bisa mendengar napas dari Suwoon.

Sial, dekat sekali. Oh , tidak Yona!.

Dengan cepat (y/n) melihat kearah Yona dan Raja Il yang ternyata sedang berdebat hingga tidak melihat mereka.

"Tanganmu terlalu lemah menarik talinya loh, (y/n)," Suwoon membantu (y/n) menarik tali busurnya.

"Dia tidak mungkin bisa memakai senjata, dia kan (y/n)." kata Hak, nada bicaranya terdengar sangat mengejek.

"Hahh? Memangnya kau tau darimana? Jika kau memang sangat pintar kau harusnya bisa mengajari ku, kan?" (y/n) menjauhkan diri dari Suwoon lalu mengangkat busur tepat di wajah Hak.

"Jika itu keinginanmu, biar Hak-Sama yang hebat ini mengajarimu." Hak menerima busur itu.

Suwoon tersenyum simpul saat melihat Hak dan (y/n) yang sedang berdebat hebat tapi orang paling tidak peka pun akan sadar bahwa itu bukan senyuman bahagia.

"Yona!." panggil Suwoon membuat Yona yang tengah memarahi ayahnya seketika menoleh, "Turunlah. Ayo kita naiki kuda ini bersama." ajaknya sambil beranjak menarik kudanya.

"Baik!" jawab Yona yang kemudian berlari dengan wajah bahagia.

"Suwoon!" Raja Il berusaha menghentikan Yona tapi ia sudah menghilang.

Suwon sudah duduk di atas kuda, sedangkan Yona tengah berusaha naik dibantu oleh Hak dan (y/n).

"Tenanglah kami memegangimu." kata Suwoon, berusaha menenangkan Yona yang nampak gemetaran.

"Tapi..." kata Yona ragu-ragu.

"Menahan berat putri, seorang Hak pun bisa mati." kata Hak dengan wajah datarnya.

"Bahkan (y/n) si gadis perkasa juga tidak mampu." sambung (y/n) dengan ekspresi yang sama seperti Hak.

"Akan kuhajar kalian nanti!" ancam Yona sambil menunjuk kepalan tangan.

Fall ( Akatsuki No Yona X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang