"Gue minta maaf" -Jisoo
"Kenapa?" -Jennie
"Soal kemarin" -Jisoo
"Kemarin ada apa?" -Jennie
aku tahu bahwa Jennie menggunakan skill berbicaranya untuk membuat orang merasa bersalah
"Gue minta maaf udah menjelekkan pekerjaan lo, paham?" -Jisoo
"Minta maaf macem apa ngegas gitu" -Jennie
aku menghela nafas sebentar dan mengulangi permintaan maafku, kali ini dengan benar
jennie melipatkan tangannya dan menatapku dengan acuh tetapi lambat laun dia mulai tersenyum lembut dan menepuk pundakku sambil berkata
"Oke gue maafin, tapi ada satu syarat" -Jennie
"Jen..." -Jisoo
"Lo ikut gue buat pemotretan hari ini" -Jennie
"Jen gue harus kerja" -Jisoo
"Sebentar doang kok, jam 12 nanti lo tunggu gue di parkiran ya"-Jennie
setelah mengedipkan satu matanya, Jennie langsung pergi untuk menemui kekasihnya yang berada pada jurusan mesin
"Gimana cara bilangnya ke Jaehyun coba" - Jisoo
setelah memondar-mandir beberapa kali aku pun mulai memutuskan untuk meneleponnya dan memberitahu bahwa aku akan telat untuk bekerja
tiba-tiba seseorang berjalan mendekatiku dan langsung marah padaku
"Gue cariin elo dari tadi tau!"
Ternyata dia adalah teman masa kecilku yang masih saja suka ngegas tiap kami bertemu
"Kenapa nyari gue?" -Jisoo
"Ya gue mau ngobrol lah" -Suho
"Yaudah di kantin aja sekalian gue mau makan" -Jisoo
"Oke" -Suho
Kami berjalan bersama ke kantin di belakang kampus langganan mahasiswa dan mahasiswi
Sayang Suho tidak pernah makan makanan kampung seperti ini
"Apa nih?" -Suho
"Ini namanya tempe, makan aja sih!"-Jisoo
"Dih tapi..." -Suho
"Gak usah bacot" -Jisoo
Aku menyumpal mulutnya dengan tempe yang sudah disebutkan tadi, Suho juga terkejut dengan tindakanku ini
Tapi saat Suho mengunyah tempe goreng itu, dia malah ketagihan dan mengambil lagi beberapa dari piringku
"Pft enak?" -Jisoo
KAMU SEDANG MEMBACA
33 times we met || Jisoo & Jaehyun
Romance"Kita tidak bertemu sesering itu tapi aku sudah jatuh" "Maybe we're perfect strangers?" Aku pernah mendengar tentang kutukan 33 Bila jatuh cinta pada pandangan pertama Disaat pertemuan ke-33 lah penentunya Awalnya aku tidak percaya pada hal itu Tapi...