Ka Jaehyun terbangun di sofa dan segera mengangkatkan diri untuk menuju kamar mandi, lalu dia segera membersihkan dirinya
Sementara aku yang sudah mandi terlebih dahulu sedang menyantap cookie yang disediakan oleh manajerku kemarin
Saat ka Jaehyun keluar dengan rambut basah nan seksi miliknya, aku hanya bisa melongo akan ketampanan ciptaan tuhan
"Kenapa liatnya gitu sih? " -Jaehyun
"Pengen aja hehe" -Jisoo
"Ketawa kamu, eh bagi dong kuenya" -Jaehyun
"Mau?" -jisoo
Ka Jaehyun mengangguk sebagai jawaban, tapi aku meledeknya dengan menarik kembali kue yang tadinya hendak aku suapi
"Ets gaboleh" -Jisoo
"Pagi-pagi udah nyolot ya? " -Jaehyun
Ka Jaehyun hanya mengacak rambutku seperti biasanya... Dengan barbar , dan aku juga tersipu malu seperti biasanya
"Jadi kita mau kemana?" -Jaehyun
"Anywhere you like" -Jisoo
"Well... I like you" -Jaehyun
Shit
Candaan ka Jaehyun malah membuat pikiranku travelling, aku semakin ingin membuatnya jatuh padaku sekarang juga
"Ehem, gimana kalo kita jalan-jalan dulu? " -Jisoo
"Ayo aja" -Jaehyun
Ka Jaehyun mengambil kue yang berada di tangan ku lalu melahap habis seluruhnya, padahal itu sudah kugigit sedikit
Setelah beberapa cemilan ringan kami pun hendak mencari sarapan di sekitar paris dengan mobil ku lagi
"Mau bawa mobilnya?" -Jisoo
"Masih ga berani ah" -Jaehyun
"Pft lemah banget" -Jisoo
"Berani kamu ngatain aku lemah hah?! " -Jaehyun
"Lemah lemah lemah lemah" -Jisoo
"Aish, sini kuncinya! " -Jaehyun
Ka Jaehyun langsung merebut kuncinya dari genggamanku dan berjalan dengan menghentakkan kakinya
Tiba-tiba terdengar suara yang memanggil namaku
"Jisoo!"
Saat aku berbalik telihat dua orang yang aku kenal tengah berloncat gembira mendatangi aku dan ka Jaehyun
"Yeji? " -Jisoo
"Mau cari sarapan ya? Ayo bareng kita! " -Yeji
"A-ah gausah, aku gamau ganggu acara keluarga kalian" -Jisoo
YOU ARE READING
33 times we met || Jisoo & Jaehyun
Romance"Kita tidak bertemu sesering itu tapi aku sudah jatuh" "Maybe we're perfect strangers?" Aku pernah mendengar tentang kutukan 33 Bila jatuh cinta pada pandangan pertama Disaat pertemuan ke-33 lah penentunya Awalnya aku tidak percaya pada hal itu Tapi...