Ting! Pesan masuk ke ponselnya. Dari Hyorin.

From : Wanita Ular

Aku pergi menemui kawanku. Awas saja jika aku tahu kau mendekati Taehyung. Akan kubuat kau menyesalinya.

Namjoon melempar ponselnya keatas meja. Ia sama sekali tidak peduli jika Hyorin pergi. Ia justru berharap Hyorin pergi selamanya dari kehidupannya. Sudah cukup ia menjadi benalu yang merongrong kebahagiaannya dan Taehyung.

"Persetan denganmu Hyorin!"

Tapi tunggu, kenapa Hyorin pergi malam-malam begini? Dan lagi dia sering sekali keluar belakangan ini. Siapa temannya yang ia temui? Kenapa Namjoon menjadi curiga? Apa dia sedang merencanakan sesuatu?

Namjoon mengambil lagi ponselnya yang tadi ia lempar. Ia menghubungi satu nomor.

"Halo, ada tugas tambahan untukmu. Cari tahu dengan siapa Hyorin bertemu belakangan ini. Segera laporkan padaku jika kau menemukan sesuatu hal yang mencurigakan."

Selesai berkata begitu Namjoon mematikan ponselnya lalu menaruhnya kembali ke meja. Ia menumpukan kedua tangannya ke dagu. Ia kembali memikirkan Taehyung.

Ah, lama-lama memikirkannya membuat Namjoon merindu. Rasanya kakinya ingin melangkah menemui Taehyung dikamarnya. Apa dia sudah tidur? Belum terlalu malam kan? Tidak mungkin jam segini dia sudah tidur.

Namjoon berperang dengan hatinya. Antara ingin menengok Taehyung atau tidak. Tapi bagaimana caranya agar tidak menimbulkan kecurigaan? Dia tidak bisa sekonyong-konyong masuk ke kamar Taehyung begitu saja bukan. Bisa-bisa Taehyung marah lagi padanya.

Tiba-tiba Namjoon menjentikan jarinya. Bukankah tadi dia bilang sedang tidak enak badan? Itu kan bisa jadi alasan untuknya menemui Taehyung. Ck, pintar sekali kau Kim Namjoon. Tanpa sadar ia bertepuk tangan menyoraki idenya sendiri.

Ia lalu bangkit dari duduknya. Meninggalkan ponselnya tergeletak begitu saja. Persetan dengan ancaman Hyorin. Namjoon tidak peduli.

Sesampainya didepan pintu kamar Taehyung, Namjoon berdiri diam. Dia menatap pintu itu tanpa bergeming. Semangatnya yang tadi menggebu untuk bertemu Taehyung jadi menciut. Ia malah ragu sekarang.

Bagaimana jika penerimaan Taehyung tidak baik? Bagaimana jika nanti ia marah lalu mengadukan Namjoon pada Hyorin?

"Ish, jinjja!" Namjoon meremat rambutnya kasar.

Tepat pada saat itu pintu kamar Taehyung terbuka. Baik Taehyung maupun Namjoon sama-sama terkesiap kaget. Keduanya terdiam canggung. Tidak tahu mau bicara apa.

Dalam keterdiamannya Namjoon mengutuk dirinya dalam hati karena sudah bertindak bodoh. Sekarang harus bagaimana?

"A-ada apa kau kemari Namjoon hyung?" Taehyung yang pada akhirnya membuka pembicaraan.

"A-ani, aku, anu... itu..." Namjoon tergagap menjawab.

"Apa kau mencari Hyorin noona? Dia tadi bilang jika ingin pergi menemui temannya."

"Aku tidak mencarinya. Dia sudah mengirim pesan padaku tadi. Aku sengaja mencarimu."

"Ah, ne. Ada apa?"

"Tadi kau bilang sedang tidak enak badan, jadi aku cuma ingin mengecek apakah kau baik-baik saja. Maaf jika aku mengganggumu," ucap Namjoon.

"Itu... aku tidak apa-apa hyung. Aku hanya merasa sedikit meriang saja. Tapi aku sudah merasa lebih baik. Jadi kau tidak perlu khawatir," sahut Taehyung.

"Benarkah? Aku senang mendengarnya."

"Ne."

Mereka berdua kembali diam setelah itu. Bingung hendak melanjutkan pembicaraan seperti apa.

Say You Love MeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora