SYLM. 36

223 45 62
                                    

Taehyung sedang sibuk memasak makan malam. Sore ini seharusnya Yoongi kembali dari Busan. Jadi dia ingin menyiapkan makan malam spesial untuk tunangannya itu.

Tepat ketika Taehyung menyelesaikan masakannya Yoongi akhirnya tiba. Dia nampak begitu lelah dengan wajah yang sedikit pucat. Buru-buru Taehyung mendatanginya dan mengambil alih koper kecil yang ia bawa.

Yoongi langsung menghempaskan dirinya ke sofa. Sekujur tubuhnya terasa remuk redam setelah berhari-hari bekerja dengan begitu giat dan juga kurang beristirahat.

Sebenarnya dia belum waktunya untuk pulang hari ini. Tapi karena dia tidak ingin meninggalkan Taehyung sendirian lama-lama akhirnya ia berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya dengan cepat. Karena itulah dia jadi merasa sangat lelah sekarang.

"Hyung, mandilah dulu. Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita," ujar Taehyung setelah kembali dari menaruh koper Yoongi dikamarnya.

Yoongi yang mendengar suara Taehyung mendongak untuk menatap tunangan manisnya itu. Tanpa menjawab ia lalu menepuk sofa disebelahnya. Mengkode Taehyung untuk segera duduk disana.

Taehyung menurutinya. Ia duduk disebelah Yoongi. Yoongi tersenyum tipis padanya.

"Bagaimana kabarmu? Kau baik-baik saja kan selama aku pergi?" tanya Yoongi.

"Ne. Aku baik-baik saja hyung. Aku sehat dan tidak kekurangan apapun," jawab Taehyung.

"Syukurlah. Aku khawatir terjadi sesuatu padamu selama aku pergi."

Taehyung menggigit bibir dalamnya. Ia bimbang ingin memberitahukan kejadian dua malam yang lalu atau tidak kepada Yoongi.

"Hyung, sebenarnya... terjadi sesuatu," ia akhirnya memutuskan untuk memberitahu Yoongi.

"Hm? Apa yang terjadi? Apa ada orang yang menyakitimu?" Yoongi berubah menjadi mode panik.

Taehyung menggulung lengan kausnya dan memperlihatkan lengan kirinya yang terbalut perban. Yoongi sontak melotot melihatnya.

"Apa ini? Kenapa lenganmu terluka? Siapa yang melakukannya Taehyung? Katakan padaku?!" ucapnya panik.

Taehyung menggeleng. "Aku tidak tahu hyung. Ini terjadi sekitar dua hari lalu. Saat itu aku baru keluar dari minimarket. Seseorang menabrakku dan saar aku sadar lenganku sudah terluka. Tapi orang itu kemudian sudah menghilang. Aku tidak tahu siapa dia karena tidak sempat melihatnya," jelas Taehyung.

"Keparat! Ini pasti ulah Hyorin, Tae! Apa yang sebenarnya sudah terjadi selama aku pergi? Apa ada sesuatu antara kau dan Namjoon sehingga memancing kemarahan Hyorin?" Yoongi berkata dengan menggebu.

Taehyung terdiam. Dia menurunkan lagi lengan kaos panjangnya. Ia lalu menunduk menghindari tatapan bertanya yang dilayangkan Yoongi padanya.

"Wae? Ada apa? Kau tidak mau bercerita?"

"Itu... aku..."

Melihat Taehyung yang gamang untuk bercerita membuat Yoongi menghela napas panjang. Ia kemudian menarik Taehyung agar mau melihat kearahnya.

"Kim Taehyung, tatap aku."

Taehyung menurut dan menegakan kepalanya untuk berhadapan dengan Yoongi. Terlihat dari pandangannya yang sendu, Yoongi jadi yakin apa yang Hyorin ucapkan sebelumnya adalah benar.

"Kau jadi sekertaris Namjoon kan?"

"K-kau tau dari mana hyung?"

"Tidak penting aku tau dari mana. Yang pasti aku sudah tau. Namjoon berusaha untuk mendekati kau lagi bukan?"

Mata Taehyung berkaca-kaca. Merasa buruk karena sudah mempermainkan Yoongi.

"Tidak apa Tae. Aku mengerti. Sejak awal pun perasaanmu tidak pernah ada untukku. Hanya ada Namjoon dihatimu. Seberapapun kau mengelak dari itu kau tidak akan bisa membohongi hatimu. Jujur saja padaku. Kau mencintainya bukan?"

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang