SYLM. 27

234 44 41
                                    

OKE KITA LANJUTIN YAH 😁😁😁

BIAR GAK SENAPSARAN LAGI...










(((((*****)))))







"Appa! Eomma!"

Hyorin berlari riang memasuki rumah. Dia hendak memberitahu kedua orangtuanya mengenai diterimanya dia dipekerjaan impiannya.

"Hyorin-ah! Kau sudah pulang? Kemarilah! Kebetulan sekali!" Seojoon menyambut kepulangan anak sulungnya tak kalah riang.

Hyorin yang mendapat sambutan seperti itu menatap Seojoon bingung. Ada apa ini?

"Ada apa ini appa? Eomma?" tanya Hyorin bingung.

"Ah, Taehyung baru saja menelpon. Dia sudah menyelesaikan studynya di Jepang dan akan segera kembali ke rumah. Kau tau dia juga bilang bahwa dia mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa terbaik dikampusnya. Ah! Betapa bahagianya. Anak itu selalu bisa membanggakan kedua orangtuanya. Jika begini appa jadi tidak khawatir. Dia pasti bisa mewujudkan keinginan appa untuk mengambil alih perusahaan. Ah... betapa bahagianya aku," ujar Seojon bahagia sambil memeluk Minah yang juga tak kalah bahagia.

Mendengar itu mau tak mau Hyorin tersenyum. Dia juga senang saat tau Taehyung akan kembali.

"Appa, eomma, aku juga punya kabar bahagia," Hyorin menyela.

"Ne? Apa itu Hyorin-ah?" Minah menatap anak pertamanya itu.

"Aku berhasil masuk ke perusahaan penerbitan seperti yang aku cita-citakan eomma. Mulai besok aku akan bekerja disana dan mewujudkan impianku!" ujar Hyorin senang.

"Perusahaan penerbitan? Bukankah kau mau membantu Taehyung diperusahaan? Jika kau bekerja disana bagaimana dengan Taehyung? Kau bilang akan menemaninya dan membimbingnya bukan?" ucap Seojoon ketus.

Raut wajah Hyorin yang semula cerah berubah mendung. Sama sekali tidak menduga bahwa Seojoon akan berkata begitu.

"T-tapi appa, aku kan sudah bilang ingin mewujudkan mimpiku untuk menjadi seorang editor. Bukankah appa sudah setuju sebelumnya?" katanya sedih.

"Appa sudah memberimu waktu selama dua tahun ini selagi Taehyung berada dijepang. Tapi nyatanya kau tidak berhasil dalam jangka waktu yang sudah kutentukan itu. Jadi kurasa kau harus menepati janjimu padaku Hyorin-ah. Lagipula apa bagusnya menjadi seorang editor? Kepintaranmu akan terbuang sia-sia. Sudah. Jangan berdebat lagi. Setelah Taehyung pulang kau harus membantunya dan mulai bekerja diperusahaan. Appa tidak mau tau."

Lepas berkata begitu Seojoon segera pergi dari sana. Meninggalkan Hyorin yang terpekur karena impiannya yang barusan dipatahkam oleh sang ayah.

Minah menatap sedih pada Hyorin. Ia lalu menepuk pundak Hyorin pelan.

"Maafkan appamu ya nak? Dia hanya ingin yang terbaik untukmu. Jika bekerja diperusahaan maka tentunya masa depanmu akan lebih terjamin bukan? Jadi jangan salah paham pada appamu ne?" Minah berkata lembut.

Tenggorokan Hyorin tercekat. Benarkah ini untuk kebaikannya? Atau itu hanya untuk kebaikan Taehyung saja? Apa impiannya tidak lebih penting dari Taehyung? Atau ini karena dia hanyalah anak angkat dikeluarga ini?

Namun Hyorin tidak pernah mengatakan apapun. Dia memendam semuanya dalam hati. Dengan berat hati dia menolak penggilan kerja dari perusahaan penerbitan impiannya. Dia harus mengubur dalam-dalam cita-citanya untuk menjadi editor dan mengalah pada keinginan sang ayah.

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang