Bab 18

138 13 2
                                    

Jesika tidak tahu mana yang lebih sulit? Menguntit atau menebak kapan Eleni masuk sekolah. Sekarang sudah tiga hari, semenjak pertama kali stalking. Ia butuh kehadiran Eleni untuk memperoleh informasi lebih banyak, dari pada hanya sekadar sebuah bangunan di daerah Puncak. Pikiran Jesika melanglang buana sepanjang kelas, mengingat segala sesuatu yang sudah diperolehnya selama ini. Sampai ia teringat sesuatu, cepat-cepat Jesika mencari secarik kertas foto copy dalam tasnya yang berisikan segala macam peralatan make up dan buku. Kertas foto copy dari ruang administrasi itu terselip di kotak bedak, bentukannya sudah tidak karuan dan saat membukanya, tertulis alamat rumah Eleni. Alamat tersebut berbeda dengan yang ia temui di Puncak dan hanya satu cara mengetahui mana alamat rumah yang benar.

Selepas sekolah, Jesika langsung pergi menuju rumah Eleni. Ia sengaja tidak mengajak Briana, karena ia hanya akan mengeluh sepanjang waktu dan belum tentu mau berpura-pura menjadi teman Eleni. Jesika mendapati rumah Eleni di daerah Citeureup, sebuah daerah perkampungan dengan alunan suara masjid sepanjang waktu. Ia merapikan penampilannya di spion tengah dan untuk menambah keyakinan, Jesika sengaja memakai jilbab. Sebelum ia menapakkan kakinya di halaman rumah, akal sehatnya memberitahu bagaimana jika Eleni benar-benar berada di rumah tersebut? Untuk sesaat Jesika mulai meragukan langkah ini dan terdiam dalam mobil. Ia hanya menatap rumah tersebut, melihatnya dari satu sudut ke sudut lain. Sampai ketika matanya melihat pintu rumah, tepat di bawah pintu rumah berserakan sandal dan sepatu pria saja. Tidak ada sepatu sekolah maupun sepatu perempuan, Jesika akhirnya memberanikan diri untuk keluar dan memasuki halaman rumah Eleni. "Assalamualaikum," ucapnya sembari mengetuk pintu.

Tidak butuh waktu lama sampai seseorang dengan sarung dan kepala berpeci membuka pintu. "Waalaikumsalam. Ada yang bisa dibantu?" tanya pria tersebut.

"Perkenalkan saya Hasanah, teman Eleni," balas Jesika dengan amat santun. "Kebetulan mau tanya apa Eleni ada?" Dia bisa melihat ada yang salah saat menanyakan Eleni sebab, pria tua tersebut nampak membeku dan tidak tahu harus menjawab apa.

"Silahkan masuk dulu Nak Hasanah."

Jesika masuk dan duduk di kursi dengan tenang, sementara matanya mulai bergerak mencari-cari informasi yang terdapat di rumah ini. Sayangnya tidak ada satupun hal di dalam rumah ini yang bisa memberinya informasi bahkan, tidak ada satupun foto keluarga. "Pantas dia jadi freak," gumamnya setelah melihat keadaan rumahnya yang terasa begitu kosong.

"Saya Abahnya Eleni," jelasnya sambil duduk. "Memangnya Eleni tidak sekolah?"

Pandangan Jesika langsung kembali pada Abah. "Iya sudah beberapa hari Leni tidak masuk, kalau boleh tahu ada apa ya?"

"Tempo hari ada yang telepon dari sekolah juga." Lalu Abah kembali diam dan berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk menggambarkan situasi yang terjadi. "Bagaimana yah tapi, Eleni sudah tidak tinggal sama Abah lagi."

Jesika langsung merasa ciut teringat dirinya pernah menelpon sebab, takut Abah tiba-tiba mengenali suaranya. "Pindah kemana?" tanyanya dengan suara selembut mungkin.

Dan Abah pun kembali kebingungan, ia berusaha mengalihkan pembicaraan dengan menawarkan minum. "Mau minum apa?"

"Oh, nggak usah repot-repot saya hanya sebentar saja cuma mau ketemu Eleni."

"Mau teh atau kopi?"

Jesika langsung menolak dengan tangan kanannya. "Cukup, terima kasih!" gertakan tak sabar itu membuat jeda yang lumayan panjang di antara dirinya dan Abah. Tapi, Abah masih saja berusaha mencari-cari alasan, dengan mencoba mengalihkan pembicaraan ke berbagai hal, sementara Jesika mulai kesal dengan sikap orang tua di hadapannya. "Jadi Eleni tuh kemana!"

"Eleni minggat."

Perkataan Abah tersebut mengejutkan Jesika. "Maksudnya kabur dari rumah gituh?"

Abah mengambil napas panjang dan menghembuskannya seakan-akan mengeluarkan sebuah beban. "Abah dan Eleni sedikit berargumen, imbasnya dia keluar dari rumah."

Romero & Eleni : Lagi DirevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang